Semakin
malam semakin gelap tubuh kita akan merasa lelah dan mengantuk. Ini
jelas wajar, sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal
meningkat seiring dengan semakinnya malam.
Hormon inilah yang menyebabkan kita menjadi mengantuk di malam
hari. Fungsi dari rasa kantuk adalah sebagai sinyal positif tubuh agar
segera mengistirahatkannya. Hormon yang mempengaruhi irama sirkadian ini
kemudian akan menyesuaikan sehingga terjadi sinkronisasi antara siklus
tidur dengan siklus pergantian siang dan malam di lingkungan.
Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian. (HR. Bukhari dan Muslim)
Seorang Biolog, Joan Roberts menemukan rahasia setelah melakukan
percobaan pada hewan. Ketika hewan tersebut diberi cahaya buatan pada
malam hari, melantonin nya (salah satu hormon dalam sistem kekebalan
yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker
payudara dan kanker prostat) menurun dan sistem kekebalan tubuhnya
melemah.
Rupanya, cahaya Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon
menjadi sangat lelah. Keadaan malam yang gelap diam-diam berkolaborasi
dengan tubuh. Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh
menghasilkan Melantonin. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam
hari – sekecil apapun sinarnya menyebabkan Produksi hormon melantonin
terhenti.
Tidur yang berkualitas dalam artian bahwa dalam selang waktu selama
kita tidur, otak kita benar-benar dalam keadaan beristirahat. Sinar
cahaya saat kita tidur menjadikan kualitas tidur kita kurang baik, ini
dikarenakan sinar tersebut masih berperan sebagai perangsang stimulator
kerja otak.
Secara ilmiah, cahaya yang ada dalam ruangan tidur akan menembus
sampai bagian mata kita walaupun dalam keadaan terlelap, sinar tersebut
akan memasuki ruangan stimulator yang nantinya direspon oleh otak.
Dengan kata lain walaupun mata kita terpejam, tetapi jika ada cahaya
yang bersinar maka otak kita akan bekerja untuk merespon atau
mengartikan cahaya yang masuk tersebut.
Tidur yang berkualitas di malam hari merupakan upaya optimalisasi
dalam detoksifikasi untuk menetralisir toksin yang mengontaminasi tubuh.
Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati, tercapai optimal saat
tidur. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya
antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang berkualitas,
detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam pembentukan
asam amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralisasi stres
oksidatif dan radikal bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar