Senin, 18 Februari 2013

Jenazah Disiksa Karena Tangisan Keluarganya ?

Pak Ustad, saya pernah baca bahwa Rasullah Shallallahu Alaihi wa sallam bersabda : ” Sesungguhnya seorang jenazah akan disiksa karena tangisan keluarganya “. Yang saya tanyakan : Apa dosa jenazah sehingga ia disiksa disebabkan oleh perbuatan yang tidak pernah ia lakukan dan hanya dilakukan oleh orang lain ?Padahal Allah berfirman dalam Al-Qur’an ” Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain “. Mohon bantuanya untuk menjelaskan masalah ini. Adakah dalilnya yang menjelaskan hal tersebut ? Atas jawabannya saya ucapkan banyak terima kasih

Pembahasan Dalil Jenazah Disiksa Karena Tangisan Keluarganya

Jenazah Disiksa Karena Tangisan Keluarganya Jenazah Disiksa Karena Tangisan Keluarganya ?
Hasdist yang Saudari tanyakan memerlukan kajian yang cukup panjang lebar. Di sini saya sampaikan ringkasannya. Beberapa ulama berbeda pendapat mengenai maksud dari hadist riwayat Bukhari dll tersebut yang artinya “Seorang mayit (jenazah) disiksa karena tangisan keluarganya”. Aisyah r.a. pernah ditanyai juga mengenai hadist itu salah seorang sahabat persis seperti pertanyaan Saudari, mengapa seorang jenazah disiksa karena tangisan keluarganya padahal dalam al-Qur’an ditegaskan tidak seorang pun menanggung dosa orang lain? Beliau menjawab: “Riwayat itu kurang, lengkapnya ada tambahan seorang jenazah yang kafir”. Jadi hadist tersebut ada tambahan kata “yang kafir”. Jadi arti hadist tersebut jenazah yang kafir mendapatkan sisa karena ditangisi keluarganya. Ada juga pendapat ulama lain yang mengatakan bahwa maksud menangis tersebut berkaitan dengan tradisi Arab zaman dulu yang mengenal apa yang disebut “niyahah” yaitu menangis berteriak-teriak dengan suara keras yang dilakukan oleh keluarga yang ditinggalkan jenazah sambil menyebut-nyebut kebaikan jenazah. Cara menangisnya juga berlebih-lebihan bahkan sampai saat jenazah dikuburkan. Inilah yang bisa menyebabkan disiksanya jenazah. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa jenazah disiksa karena tangisan keluarganya bila ia mewasiatkannya. Ada juga yang mengatakan bila itu merupakan kebiasannya. Pendapat lain mengatakan bahwa seorang jenazah yang mendapatkan siksa, karena dosa-dosanya di kuburan adalah pada saat ditangisi oleh keluarganya. Sepertinya pendapat Aisyah r.a. dan pendapat yang mengatakan itu “niyahah” lebih mudah dicerna akal. Jadi kalau menangisi jenazah sebaiknya tidak berteriak-teriak namun cukup dengan tetesan air mata. Seperti dalam sebuah riwayat ketike putera nabi Muhammad SAW; Ibrahim meninggal, para sahabat melihat mata beliau berlinang air mata sambil menyiramkan air ke makam putera yang baru dikuburkan. Itulah agama kita yang mengajarkan etika bahkan sampai ke tatacara menangisi jenazah kita yang dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Tidak ada komentar: