Selasa, 19 Februari 2013

Jangan Biarkan Kesuksesan Membutakan Mata Kita

berebut makanan


Tanbihun.com- Pagi itu kang Sa’dun bercengkrama dengan dua sahabatnya, hujan belum juga reda sejak semalam, meski hanya rintik-rintik tapi hawa dingin tetap saja terasa, apalagi mentara tertutupi mendung tebal diatas sana, kian menambah dinginnya suasana pagi itu. Untunglah kopi manis sudah ada dihadapan tiga sahabat, walau tak mampu meluruhkan seluruh hawa dingin, setidaknya sedikit menghangatkan suasana.
“Kalian jadi berangkat ke Lampung hari ini?”
“Insya Allah kang, sore ini kami berangkat, mohon do’a juga nasihatnya”
“Semoga perjalanannya lancar, sampai ditujuan dengan selamat”
Kang Sa’dun meletakkan rokok kreteknya di asbak, sejurus kemudian menyeruput kopi yang masih agak panas, “Saya hanya bisa mengingatkan kalian berdua, tetapkan rukun meskipun sudah sukses, masalah sekecil apapun dibicarakan dengan saling jujur dan terbuka, biasanya kita bersatu padu, rela berkorban saat kita berada pada level perjuangan, namun pengorbanan dan menerima, mengalah tidak banyak yang tersisa ketika kesuksesan sudah ada didepan mata. Jangan sampai kita seperti sekumpulan anak-anak kecil yang rukun, tiduran bareng nonton TV, kebersamaannya pudar ketika ibu mereka pulang dengan menenteng sebuah bungkusan berkat dari kondangan, tanpa komando anak-anaknya berebut makanan, kadang tak segan-segan menjegal langkah saudaranya, mencakar, merebut makanannya.
Sering kali dua orang rukun, seia sekata saat memulai sebuah usaha, mereka merelakan harta, waktu dan pikiran untuk mensukseskan bisnisnya, mereka saling mengalah, tapi ketika laba sudah ditangan, mulailah timbul kecurigaan satu sama lainnya, uapaya memisahkan diri acap kali menjadi jurus pamungkas, parahnya lagi dengan disertai saling menjelek-jelekkan, sirna sudah kebersamaan yang dirajut dikala susah.
Kita sering gagal manakala diuji dengan kesuksesan, tak jauh beda dengan perjalanan kerajaan-kerajaan jaman dahulu atau partai-partai plolitik jaman sekarang, saat membangun sebuah keraqjaan atau partai, hampir semua elemen bersatu padu, guyub-rukun berjuang mewujudkan impian, namun manakala sudah berhasil, perebutan laba dan kekuasaan menutupi mata, entah lupa atau sudah tidak peduli dengan indahnya kebersamaan saat-saat sulit dulu.”
“Hanya itu yang bisa aku berikan sebagai bekal kalian berdua, semoga kesuksesan  tidak akan membuat mata kita buta, semoaga keberhasilan tidak akan melumpuhkan ingatan kita akan kebersamaan kita dimasa-masa perjuangan yang tidak mudah”.
Kedua sahabat kang Sa’dun mengangguk-angguk dibarengi dengan ucapan amiin!.

Tidak ada komentar: