Selasa, 26 Maret 2013

Maafkanlah, Badan jadi sehat


Mau sehat? Belajarlah memaafkan. Penelitian terbaru menyebutkan, memaafkan mendatangkan manfaat! Sebuah jurnal ilmiah Explore (Mei 2005, Vol.l, No. 3) menurunkan tulisan Worthington jr, pakar psikolog di Virginia Commonwealth
University, AS. Worthington meneliti hubungan antara memaafkan dan kesehatan.

Bukti menunjukkan, sikap memaafkan mendatangkan manfaat kesehatan, baik yang memaafkan maupun yang dimaafkan. Dengan menggunakan teknologi canggih, terungkap perbedaan pola gambar otak orang pemaaf dan yang tidak memaafkan.

Ternyata, orang yang tidak memaafkan terkait erat dengan sikap marah. Pada orang seperti ini, berdampak pada penurunan pungsi kekebalan tubuh. Mereka yang tak suka memberi maaf, aktivitas otaknya sama dengan orang yang sedang stres, marah, dan agresif.

Ada ketidaksamaan aktivitas hormon dalam darah si pemaaf dibandingkan darah si pendendam (sipemarah). Pola hormon dan komposisi zat kimia dalam darah orang yang tidak memaafkan bersesuaian dengan pola hormon emosi negatif yang terkait dengan keadaan stres. Sikap tidak memaafkan cenderung membuat kekentalan darah lebih tinggi. Itu yang membuat dampak buruk pada kesehatan. Misalnya pada raut wajah, dan detak jantung.

Sikap tidak memaafkan juga menyebabkan otot alis mata kulit lebih tegang dan daya hantar kulitlebih tinggi, demikian juga tekanan darah. Sebaliknya, sikap memaafkan meningkatkan pemulihan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Kesimpulannya, sikap tak mau memaafkan, apalagi sampai parah. berdampak buruk terhadap kesehatan. Maka benar kata Al-Qur'an: "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim." (QS. As-Syuura [42]: 40).

Nah, anda mau sehat? Belajarlah memaafkan mulai sekarang.
SUARA HIDAYATULLAH

Tidak ada komentar: