Kamis, 04 April 2013

^_MENGIKAT JIWA SI ANAK DENGAN SOSOK TELADAN RASULULLAH SAW_^


Mengikat jiwa si anak dengan sosok teladan Rasulullah saw. dan menumbuhkan cinta terhadap pribadi Rasul, merupakan cara terpenting yang dapat mendorong si anak untuk berkarya dan mengerahkan segenap kemampuan diri.

Ibn Abbas r.a. menuturkan, "Suatu malam saya tidur dirumah bibiku Maimunah. Memasuki sepertiga malam pertama, Rasulullah saw. bangkit lalu mengambil tempat air kemudia berwudhu. Setelah itu beliau melakukan shalat. Aku pun bangun dan melakukan apa yang Rasulullah perbuat. Aku shalat di sebelah kiri Rasul. Lantas Rasul menggeserkanku ke sebelah kanan beliau. Rasul shalat dengan penuh khusyu'. Setelah itu beliau membaringkan badan sebelah kanannya, hingga tertidur. Lantas bangun kembali ketika adzan berkumandang mengajak shalat shubuh. Rasul berangkat ke masjid dan menunaikannya."
(HR. Ibn Khuzaimah dalam Shahih Khuzaimah)

Berdasarkan riwayat di atas, sangat jelas bagi kita betapa pentingnya mengikat jiwa si anak dengan sosok Rasulullah yang serta merta dapat mencetak keperibadian si anak menjadi manusia shalih, bertakwa, serta mencintai Al-Qur'an dan ilmu. Dengan demikian, motivasi yang mendorong si anak untuk belajar adalah internal dirinya sendiri yang bersumber dari keimanan yang mendalam dan cinta yang murni. Tak ayal, motivasi semacam demikian adalah motivasi yang paling efektif dan pengaruhnya sangat kuat. Di samping paling tahan banting dan bersifat konstan.

Ada beberapa cara untuk mengikat jiwa si anak dengan pribadi Rasul. Di antaranya:

. Menjelaskan secara detail keutamaan Rasulullah kepada umat
ini, kepada alam semesta, dan seluruh manusia.

. Menjelaskan perjalanan hidup sang Rasul ( sirah ) dan sifat -
sifat akhlak serta karakteristik fisik beliau.

. Mengagungkan beliau, membaca salawat saat nama beliau di
sebut, mengikuti sunnah, danmenghargai setiap perintah dan
larangan beliau.

. Mencurahkan perhatian terhadap sunnah dan hadits-hadits
Rasul,mendidik si anak untuk mengikuti recik-recik dan jejak-
jejak Rasul dalam segala hal.

Ketika sepirit cinta Nabi menghujam dalam jiwa si anak, maka
ketika si anak mendengar hadits yang mengajak untuk mempelajari Al-Qur'an, niscaya si anak tersebut akan bersegera memenuhinya berkat dorongan cinta terhadap sang Nabi dan mengharapkan pahala dari Allah Swt.[]

Tidak ada komentar: