- Sedekah dilakukan secara rahasia atau sembunyi-sembunyi.
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), Maka itu adalah baik sekali.
dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang
fakir, Maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. (QS. Al Baqarah [2]: 271)Sedekah menjadi lebih utama dengan kondisi ini karena ia lebih selamat dari riya yang sangat sulit dibendung ketika kita bersedekah. Kecuali jika dengan menampakkan sedekah ada kemaslahatan yang diinginkan, seperti untuk memberikan contoh kepada orang lain.
- Sedekah dalam kondisi sehat.
Rasulullah shalallahu `alaihi wa sallam pernah ditanya tentang sedekah yang paling besar pahalanya. Beliau pun bersabda,
أنْ تَصَدَّقَ وَأنتَ صَحيحٌ شَحيحٌ ، تَخشَى الفَقرَ وتَأمُلُ الغِنَى
“Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan kikir, takut miskin dan mengangankan kekayaan.” (Muttafaqun ‘alaih)- Sedekah dilakukan di bulan Ramadhan.
Ibnu Abbas berkata,
كَانَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم –
أجْوَدَ النَّاسِ ، وَكَانَ أجْوَدَ مَا يَكُونُ في رَمَضَانَ حِيْنَ
يَلْقَاهُ جِبْريلُ ، وَكَانَ جِبْريلُ يَلْقَاهُ في كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ
رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ ، فَلَرَسُولُ الله – صلى الله عليه
وسلم – ، حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبرِيلُ أجْوَدُ بالخَيْرِ مِن الرِّيحِ
المُرْسَلَةِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang sangat
dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan, ketika
Jibril menemuinya. Jibril menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan dan
mengulang Alquran kepada Rasulullah. Sungguh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika bertemu dengan Jibril lebih dermawan dengan
harta dari angin yang berhembus.” (Muttafaq ‘alaih)- Sedekah dalam kondisi dibutuhkan.
أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ (14) يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ (15) أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ
“Atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang
ada hubungan kerabat, Atau kepada orang miskin yang sangat fakir.” (QS. Al Balad [90]: 14-16)- Sedekah kepada kerabat atau saudara dan tetangga.
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,” (QS. Al Isra [17]: 26)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Sedekah kepada orang miskin (akan mendapatkan pahala) sedekah, dan sedekah kepada keluarga dekat memiliki dua pahala; sedekah dan silaturahmi.” (HR Muslim)
Itulah beberapa kondisi yang dapat membuat sedekah kita menjadi lebih utama, mudah-mudahan Allah memberikan taufiqnya kepada kita semua. Amin.
[Materi ilmiah dalam tulisan ini diisnpirasi oleh kitab “Al Mulakhkhash Al Fiqhy”, vol 1, hal. 368-369, karya Syaikhunaa Dr. Shaleh Fauzan bin Fauzan Al Fauzan –semoga Allah menjaganya ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar