Selasa, 30 April 2013

HARI JUM'AT



Selain 'Idul Fitri dan 'Idul Adha, kaum Muslimin memiliki hari raya tiap pekan, yaitu Jum'at. Sayangnya, masih ada sebagian masyarakat yang memandangnnya dengan salah kaprah. Jum'at atau malam Jum'at dianggap sebagai hari keramat dan angker. Akibatnya, mereka terjerumus pada kebiasaan yang sebenarnya tidak punya dasar kecuali adat atau tradisi semata.

Dalam Islam, hari Jum'at mempunyai kedudukan istimewa. Di bawah ini beberapa adab dan sunnah yang berkaitan dengan Jum'at :

*HARI TERBAIK DALAM SEPEKAN
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu diriwayatkan, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hariitu dia di masukkan ke surga, dan pada hari itu pula dia di keluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi pada hari Jum'at." (Riwayat Muslim)

*LARANGAN BERPUASA
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Jum'at adalah hari raya, maka janganlah kalian menjadikan hari raya sebagai hari puasa kalian. Kecuali kalaukalian berpuasa sebelumnya atau sesudahnya." (Riwayat Ahmaddengan isnad shahih)

*MEMBACA SURAT AS-SAJADAH DAN AL-INSAAN PADA SHALAT SUBUH
Biasanya Nabi membaca surat As-Sajadah pada rakaat pertama, dan Al-Insaan pada rakaat kedua. Tapi hal ini tidak di lakukan terus menerus untuk menghindari salah paham di anara umatnya. (Riwayat Al-Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, dan Ad-Darimi)

*JUM'AT
"Barang siapa mandi janabat pada Jum'at kemudian menuju shalat Jum'at di saat pertama, maka seolah-olah dia berkurban seekor unta, dan barang siapa pergi di saat kedua seolah-olah berkurban seekor sapi, dan barang siapa pergi di saat ketiga maka seolah-olah berkorban seekor kambing, dan barang siapa pergi di saat keempat, seolah-olah berkorban seekor ayam, dan barang siapa pergi di saat kelima seolah-olah berkorban sebutir telur. Maka apabila imam telah keluar, para malaikat datang mendengarkan khutbah." (Riwayat Bukhari)

*MEMPERBANYAK SALAWAT KEPADA NABI
Sabda Rasulullah, "Perbanyaklah shalawat untukku pada Jum'at dan malam Jum'at. Karena barangsiapa berselawat untukku dengan satu shalawat, niscaya Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali." (Riwayat Al-Bukhari)

*MEMBACA SURAT AL-KAHFI
"Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada Jum'at niscaya (Allah) menerangi di antara dua Jum'at." (Riwayat Al-Baihaqi)
Adapun membaca surat Yasin khusus malam Jum'at, sama sekali
tidak memiliki dasar yang shahih dan tidak pernah di contohkan Nabi beserta para sahabatnya.

*TANDA KHUSNUL KHATIMAH
Di antara tanda khusnul khatimah adalah meninggal pada Jum'at
atau malamnya. Nabi bersabda, "Tidaklah di antara seorang Muslim yang meninggal pada Jum'at atau malam Jum'at kecuali Allah memeliharanya dari fitnah kubur." (Riwayat Ahmad)

*PENGHAPUS DOSA
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berwudhu kemudian membaguskan wudhunya, lalu mendatangi Jum'at, lalu mendengarkan dan diam, niscaya diampuni (dosanya) antara Jum'at itu dengan Jum'at yang lain, dan ditambah tiga hari." (Riwayat Muslim)

*PAHALA BERLIPAT-LIPAT
Sabda Nabi, "Barangsiapa mengumpuli istrinya pada Jum'at, dan
dia mandi kemudian bersegera datang di waktu pagi, berjalan tidak berkendaraan, mendekat pada imam dan mendengarkan serta tidak berbuat sia-sia, pada setiap satu langkah dia mendapatkan keutamaan amalan setahun, pahala puasa, dan shalatnya." (Riwayat Abu Dawud)[]

Sumber SAHID

Minggu, 28 April 2013

}*MEMBACA KEMBALI IHWAL PENCIPTAAN HAWA*{

Foto: }*MEMBACA KEMBALI IHWAL PENCIPTAAN HAWA*{

Sebuah hadits memperingatkan laki-laki agar menghadapi perempuan dengan bijaksana karena ada sifat dan   kecenderungan mereka yang tidak sama dengan lelaki.

Hawa itu bukan tercipta dari tulang rusuk Adam. Barangkali, bagi sebagian kita, ini pertanyaan klise. Masalah klasik yang sudah banyak dikupas para pendakwah dan sejumlah penulis, saya kira, sebagian besar kita sudah menyadari untuk tidak lagi mengatakan "Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam". Tapi, hey, tunggu dulu, kawan, perkara ini hingga saat ini masih menjadi salah satu mitos yang sulit sekali disangkal.

Biasanya sudah erlanjur melebar, menjadi postulat yang tak terbantahkan: perempuan itu tulang rusuk laki-laki. Anggapan ini
jamak kita temui sehari-hari dalam lingkungan kita, keluarga kita, kehidupan kita. Wajar juga bila lajang laki-laki akhirnya merasa "lebih diuntungkan" ketimbang lajang perempuan. Pemikiran ini telah merasuk ke alambawah sadar kebanyakan orang hingga menjadi keyakinan yang kian lama kian susah di hilangkan. Efeknya, rata-rata lajang perempuan atau pun yang sudah menikah lebih banyak menderita dalam peroses berkomonikasi dan berelasi. Karena merasa tercipta dari tulang rusuk Adam, sang Hawa cenderung pasif dan menunggu dalam peroses penemuan cintanya. Meski hal tersebut bukan salah satu alasan [ada banyak alasan lainnya], tapi ihwal demikian berperoses secara tidak sadar.

Saya sendiri acap kali menemukan pandangan ini saat bertemu orang-orang yang saya baru kenal, yang sharing soal relasi lawan jenis; ia laki-laki maupun perempuan. Rata-rata tidak pernah mempertanyakan ihwal penciptaan Hawa dan Adam secara lebih dalam. Kebanyakan menerima begitu saja bias ini. Sebagian besar sudah menilai anggapan ini sebagai sebuah informasi yang sahih dan dibenarkan agama, apa pun agamanya.

Karena mendapati orang yang masih beranggapan demikian, saya merasa ada baiknya sharing dan menyegarkan kembali ihwal ini. Apakah Hawa benar tercipta dari tulang rusuk Adam? Apakah benar perempuan hadir karena tulang rusuk laki-laki?

Konon, laman Wikpedia, ensiklopedia maya yang suka dirujuk banyak peselancar internet, pernah juga menyinggung maalh ini.
Di sana disebutkan: "Menurut cerita para Ulama, Hawa di ciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya." Laman tersebut kemudian mempertagasnya dengan firman Allah yang berbunyi: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Baqarah [2] 35)

Sayang, laman tersebut tidak menjelaskan lebih detail nama-nama Ulama yang menyatakan pendapat demikian hingga orang yang mencari informasi terkait dapat mempelajari lebih dalam lagi argumen-argumennya terkai tema ini. Apalagi ayat yang digunakan sebagai hujjah pun tidak begitu eksplisit dan jelas merujuk ihwal penciptaan Hawa. Karenanya, banyak mufasir-mufasir bersilang pendapat mengenai tema ini.

Sebagai orang yang tengah belajar, tentunya sangat penasaran. Saya lalu membuka buku karya pakar tafsir Al-Qur'an Indonesia, M.Qurais Shihab, yang berjudul perempuan. Di dalamnya, Qurais, seraya mengutip mufasir Rasyid Ridha, menyatakan: "Tidak ada satu petunjuk pasti dari Al-Qur'an dan Sunnah yang mengantar kita untuk menyatakan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk Adam. Atau bahwa unsur penciptaannya berbeda dengan lelaki. Ide ini-- seperti ditulis Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar -- timbul dari apa yang termaktub dalam Perjanjian Lama [Kejadian II: 21 - 22] yang menyatakan bahwa "ketika Adam tidur lelap, maka diambi Allah sebilah tulang rusuknya, lalu ditutupkannya pula tempat itu dengan daging. Maka, dari tulang yang telah dikeluarkan dari Adam itu, dibuat Tuhan menjadi seorang perempuan." Seandainya tidak tercantum kisah kejadian Adam dan Hawa dalam kitan Perjanjian
Lama seperti redaksi di atas, niscaya pendapat yang menyatakan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk Adam tidak pernah akan terlintas dalam benak seorang muslim. Demikian Rasyid Ridha menulis."

Lebih lanjut, Quraish juga mengupas alasan sebagian Ulama yang berkesimpulan bahwa Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam. Katanya, anggapan ini boleh jadi bersumber dari penafsiran hadist yang sangat harfiah yang berbunyi: "Saling berpesanlah untuk berbuat baik kepada perempuan, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok." Menurut Quraish, hadist ini banyak dipahami Ulama terdahulu secara harfiah, sementara Ulama kontemporer menafsirkan secara metaforis, bahkan ada yang menolak keshahihannya.

Hadits tersebut, terang Quraish, sejatinya bermaksud memperingatkan laki-laki agar menghadapi perempuan dengan bijaksana karena ada sifat dan kecenderungan mereka yang tidak
sama dengan lelaki. Bahwa perempuan ada kodratnya sendiri yang kalau di paksa akan berakibat fatal. Untuk itulah Nabi mengambil ilustrasi kata 'bengkok' dalam sabdanya tersebut. Hal ini tidak lain untuk meluruskan persepsi yang keliru dari sebagian laki-laki terkait sifat perempuan hingga para lelaki itu cenderung memaksakan untuk meluruskannya.

Tentu saja, saya sepakat dengan argumen dan pendapat Quraish tersebut. Terlebih, dalam Al-Qur'an, Allah senantiasa menegaskan bahwa Dia tidak menguji hamba-Nya bukan berdasarkan jenis kelaminnya, melainkan berdasarkan amal baiknya; seberapa luhur akhlaknya, sejauh mana peringkat taqwanya. "[Dialah] yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, [hingga Dia mengetahui di alam nyata] siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya." (QS. Al-Mulk: 2)

Firman tersebut, sejatinya, menjadi pegangan [khususnya] lajang perempuan agar lebih positif memandang posisinya sebagai perempuan. Tidak merasa menjadi manusia "kelas dua" di hadapan laki-laki. Tidak lagi terbebani hal-hal yang menyudutkan dirinya sebagai lajang perempuan di dalam kehidupan sosial yang banyak "ditentukan" laki-laki. Itu artinya perempuan berhak bahagia atas pilihan hidup yang di jalaninya asal sesuai dengan Syariat....[]

Sebuah hadits memperingatkan laki-laki agar menghadapi perempuan dengan bijaksana karena ada sifat dan kecenderungan mereka yang tidak sama dengan lelaki.

Hawa itu bukan tercipta dari tulang rusuk Adam. Barangkali, bagi sebagian kita, ini pertanyaan klise. Masalah klasik yang sudah banyak dikupas para pendakwah dan sejumlah penulis, saya kira, sebagian besar kita sudah menyadari untuk tidak lagi mengatakan "Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam". Tapi, hey, tunggu dulu, kawan, perkara ini hingga saat ini masih menjadi salah satu mitos yang sulit sekali disangkal.

Biasanya sudah erlanjur melebar, menjadi postulat yang tak terbantahkan: perempuan itu tulang rusuk laki-laki. Anggapan ini
jamak kita temui sehari-hari dalam lingkungan kita, keluarga kita, kehidupan kita. Wajar juga bila lajang laki-laki akhirnya merasa "lebih diuntungkan" ketimbang lajang perempuan. Pemikiran ini telah merasuk ke alambawah sadar kebanyakan orang hingga menjadi keyakinan yang kian lama kian susah di hilangkan. Efeknya, rata-rata lajang perempuan atau pun yang sudah menikah lebih banyak menderita dalam peroses berkomonikasi dan berelasi. Karena merasa tercipta dari tulang rusuk Adam, sang Hawa cenderung pasif dan menunggu dalam peroses penemuan cintanya. Meski hal tersebut bukan salah satu alasan [ada banyak alasan lainnya], tapi ihwal demikian berperoses secara tidak sadar.

Saya sendiri acap kali menemukan pandangan ini saat bertemu orang-orang yang saya baru kenal, yang sharing soal relasi lawan jenis; ia laki-laki maupun perempuan. Rata-rata tidak pernah mempertanyakan ihwal penciptaan Hawa dan Adam secara lebih dalam. Kebanyakan menerima begitu saja bias ini. Sebagian besar sudah menilai anggapan ini sebagai sebuah informasi yang sahih dan dibenarkan agama, apa pun agamanya.

Karena mendapati orang yang masih beranggapan demikian, saya merasa ada baiknya sharing dan menyegarkan kembali ihwal ini. Apakah Hawa benar tercipta dari tulang rusuk Adam? Apakah benar perempuan hadir karena tulang rusuk laki-laki?

Konon, laman Wikpedia, ensiklopedia maya yang suka dirujuk banyak peselancar internet, pernah juga menyinggung maalh ini.
Di sana disebutkan: "Menurut cerita para Ulama, Hawa di ciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya." Laman tersebut kemudian mempertagasnya dengan firman Allah yang berbunyi: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Baqarah [2] 35)

Sayang, laman tersebut tidak menjelaskan lebih detail nama-nama Ulama yang menyatakan pendapat demikian hingga orang yang mencari informasi terkait dapat mempelajari lebih dalam lagi argumen-argumennya terkai tema ini. Apalagi ayat yang digunakan sebagai hujjah pun tidak begitu eksplisit dan jelas merujuk ihwal penciptaan Hawa. Karenanya, banyak mufasir-mufasir bersilang pendapat mengenai tema ini.

Sebagai orang yang tengah belajar, tentunya sangat penasaran. Saya lalu membuka buku karya pakar tafsir Al-Qur'an Indonesia, M.Qurais Shihab, yang berjudul perempuan. Di dalamnya, Qurais, seraya mengutip mufasir Rasyid Ridha, menyatakan: "Tidak ada satu petunjuk pasti dari Al-Qur'an dan Sunnah yang mengantar kita untuk menyatakan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk Adam. Atau bahwa unsur penciptaannya berbeda dengan lelaki. Ide ini-- seperti ditulis Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar -- timbul dari apa yang termaktub dalam Perjanjian Lama [Kejadian II: 21 - 22] yang menyatakan bahwa "ketika Adam tidur lelap, maka diambi Allah sebilah tulang rusuknya, lalu ditutupkannya pula tempat itu dengan daging. Maka, dari tulang yang telah dikeluarkan dari Adam itu, dibuat Tuhan menjadi seorang perempuan." Seandainya tidak tercantum kisah kejadian Adam dan Hawa dalam kitan Perjanjian
Lama seperti redaksi di atas, niscaya pendapat yang menyatakan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk Adam tidak pernah akan terlintas dalam benak seorang muslim. Demikian Rasyid Ridha menulis."

Lebih lanjut, Quraish juga mengupas alasan sebagian Ulama yang berkesimpulan bahwa Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam. Katanya, anggapan ini boleh jadi bersumber dari penafsiran hadist yang sangat harfiah yang berbunyi: "Saling berpesanlah untuk berbuat baik kepada perempuan, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok." Menurut Quraish, hadist ini banyak dipahami Ulama terdahulu secara harfiah, sementara Ulama kontemporer menafsirkan secara metaforis, bahkan ada yang menolak keshahihannya.

Hadits tersebut, terang Quraish, sejatinya bermaksud memperingatkan laki-laki agar menghadapi perempuan dengan bijaksana karena ada sifat dan kecenderungan mereka yang tidak
sama dengan lelaki. Bahwa perempuan ada kodratnya sendiri yang kalau di paksa akan berakibat fatal. Untuk itulah Nabi mengambil ilustrasi kata 'bengkok' dalam sabdanya tersebut. Hal ini tidak lain untuk meluruskan persepsi yang keliru dari sebagian laki-laki terkait sifat perempuan hingga para lelaki itu cenderung memaksakan untuk meluruskannya.

Tentu saja, saya sepakat dengan argumen dan pendapat Quraish tersebut. Terlebih, dalam Al-Qur'an, Allah senantiasa menegaskan bahwa Dia tidak menguji hamba-Nya bukan berdasarkan jenis kelaminnya, melainkan berdasarkan amal baiknya; seberapa luhur akhlaknya, sejauh mana peringkat taqwanya. "[Dialah] yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, [hingga Dia mengetahui di alam nyata] siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya." (QS. Al-Mulk: 2)

Firman tersebut, sejatinya, menjadi pegangan [khususnya] lajang perempuan agar lebih positif memandang posisinya sebagai perempuan. Tidak merasa menjadi manusia "kelas dua" di hadapan laki-laki. Tidak lagi terbebani hal-hal yang menyudutkan dirinya sebagai lajang perempuan di dalam kehidupan sosial yang banyak "ditentukan" laki-laki. Itu artinya perempuan berhak bahagia atas pilihan hidup yang di jalaninya asal sesuai dengan Syariat....[]

***MATA AIR SPIRITUAL***




"Dan berbuat baiklah kepada orangtua dengan kebaikan yang sempurna..." (QS. Al-Baqarah : 83)

Orang tua itu mata air spiritual pertama. Saat merka lelap dalam tidurnya, tatap lekat-lekat wajahnya. Telusuri gurat-gurat lelahnya karena telah bersusah payah demi Anda, anaknya yang tidak akan pernah bisa membalas jasanya seumur hidup Anda.

Lihat dekat-dekat tubuhnya yang mulai di makan usia. Uban di rambutnya. Keriput kulitnya. Gelambir tubuhnya. Semua mulai aus dimakan zaman; dan Anda, barang kali, tidak akan pernah mengembalikannya. Anda mungkin saja tak akan mampu membahagiakan secara utuh, lahiriyah dan batiniyah. Sebab, kasihnya abadi, pemberiannya tidakbertepi. Sementara Anda selalu merasa kurang puas atas laku mulianya.

Ibu. Dialah surga pertama. Kala ia hanyut dalam mimpi lelahnya karena memikirkan Anda, anak kinasihnya, pandangi dalam-dalam perjuangan fisiknya melahirkan Anda ke dunia. Rasa sakitnya yang tak terperi demi Anda, si jabang bayi. Ia merintih menahan pedihnya gejolak janin yang kelak mewujud menjadi putra-putrinya: Anda.Setelah itu, ia masih berjihad membesarkan Anda dalam buaian dan asuhan yang terbaik semampu mereka, dengan sehabis-habis kemampuan yang dimilikinya. Dialah madrasah pertaman hidup Anda seutuhnya. Dialah yang menanam benih-benih kebaikan dari jiwanya. Anda belajar sabar darinya. Kesetiaan. Ketulusan. Perhatian. Pengertian. Dan segala kebaikan yang kelak menyadarkan [atau belum] menyadarkan Anda.

Dia, perempuan surga Anda, memang tidak secerdas dan sepintar Anda. Dia juga barangkali belum pernah mencecap senarai ilmu yang kini Anda ketahui dan pahami. Bukan manusia
sekolahan seperti Anda. Tapi, justeru karena dialah, Anda bisa mengenyamnya; ijazah dengan gelar bergengsi yang melejitkan kedudukan Anda. Bahkan, ilmu yang tidak Anda alami di bangku
sekolah, justeru saripatinya bisa Anda dapatkanpadanya,; kebijaksanaan hidup yang bahkan kata pun tak mampu merangkainya. Karena dialah Anda akhirnya mengada. Dan Anda? Sudahkah Anda mengikuti jejak mulianya dalam memilih hidup Anda.

AYAH. Dialah pahlawan. Jika ia sedang mendengkur dalam tidurnya, dengarkan dengan sepenuh hati iramanya. Hmm. Harmoninya sungguh menyebalkan, barangkali. Tapi rasakanlah dengan kalbu Anda dalam notasinya itu ada pikiran yang tidak pernah jeri tentang Anda. Ada kerja keras dari ujung kaki hingga
ujung helai rambutnya yang mulai berwarna perak atau benar-benar kelabu semua. Ada tanggung jawab yang terus-menerus dipikulnya demi kebaikan Anda hingga sekarang ini.

Dia, laki-laki juara satu Anda, mungkin, bukan laki-laki saleh, bukan tokoh agama, bukan orangkaya, bukan manusia yang namanya bisa melejitkan posisi dan setatus Anda, tapi karena dialah Anda bisa menikmati makanan dalam perbagai rasa, bisa berpakain layak dan bersih, dapat menikmati rumah, tempat merajut mimpi-mimpi indah. Karenanya, Anda bisa mengenal A-B-C-D kehidupan, baik di dalam lembaga pendidikan, maupun tidak. Padanya: Anda belajar tanggung jawab, kerja keras, dan kasih sayang yang tak terurai dalam rumusan bahasa dan buku-buku sekolah.

IBU dan AYAH. Merekalah mata air spiritual yang memang tak akan pernah lekang di makan zaman. Meski Anda, jika tidak ada yang suka atas kelakuan mereka berdua, berusalah menghapusnya dalam sejarah Anda, alam dan waktu dan darah akan selalu menyimpannya di dalam benak Anda. Karenanya, menafikkan mereka sebuah percuma, kesia-siaan belaka. Hanya satu jawabannya: Mencintai mereka dengan sepenuh hati. Bukan mereka yang yang selayaknya menuntut dipahami, tapi Andalah yang seyogyanya memahami mereka. Itu bila Anda merasa lebih pintar, berpengalaman dan berwawasan ketimbang mereka
berdua. Bukankah sudah selayaknya yang lebih "sekolahan" lah yang sejatinya memahami, bukan sebaliknya?

Saudara, sebelum mata air spiritual itu habis di telan bumi [baca: meninggal dunia], jangan pernah lelah untuk mencintainya. Semoga surga sejati menanti Anda. Salam berkah selalu untuk Anda.[]

Semoga bermanfaat bagi kita semua terutama untuk diri saya sendir, amiiiin Ya Rabb....

Jumat, 26 April 2013

BINTUN

                         Berbahagialah bila buah hati Anda yang pertama lahir itu perempuan.
                         Berbahagialah Anda yang memiliki anak semuanya perempuan. Berb -
                         ahagialah bila Anda mampu membesarkan dan merawatnya dengan su-
                         ri tauladan yang baik.


      Dan terberkahilah perempuan. Terberkahilah mahluk lembut yang indah ini. Terberkahilah mereka yang memiliki anak perempuan dan berbangga atas bidadari jiwanya itu. Sungguh, si bintu [bhs. Arab : anak perempuan] itu dimuliakan Nabi. Ia disebut-sebut sang kinasih Allah, Rasulullah saw, dalam beberapa sabdanya. Dan marilah kita simak beberapa petuahnya itu:

      "Sesiapa diantara kalian mempunyai tiga orang anak gadis lalu ia sabar [untuk] merawatnya, memberi makan, memberi minum dan pakaian, maka mereka akan menjadi pelindung dari api neraka di hari kiamat." (HR. Abnu Majah)

      "Sesiapa diantara kalian mempunyai tiga orang anak gadis lalu, ia sabar merawatnya dalam keadaan susah dan senang, maka Allah akan memasukan dia surga berkat kasih sayang orang itu kepada ketiganya", Lalu seorang bertanya: "Bagaimana dengan dua wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Demikian juga dengan dua", lalu orangitu bertanya lagi: "Bagaimana dengan satu, wahai Rasulullah?"beliau menjawab: "Demikian juga dengan satu." (HR. Ahmad)

      "Sesiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan, lalu ia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka." (HR. Bukhari dan Muslim)

      Anak perempuan dan surga adalah persekutuan yang indah. Ini bukan bualan semata. Ini jaminan Rasulullah saw. Ia bisa mengantarkan orangtuanya ke gerbang kebahagiaan yang dijanjikan Ilahi: Surga. Ia dapat menjauhkan orangtuanya dari pintu-pintu yang diwanti-wanti Sang Kuasa: Neraka. Tentu saja, semua itu bila orangtuanya membesarkan dan mendidik putrinya
dengan belaian kasih-sayang yang juga luar biasa; dengan kesabaran tak berbatas,  dengan akhlak
yang luhur, dengan suri tauladan yang terpuji, dengan laku-laku shaleh hingga si "Bintu" kelak menjadi perempuan tangguh dan salehah.

      Karenanya, adalah egoismi membabi buta dan kejahilan bertingkat bila seorang ayah yang mengaku muslim "menomorduakan" posisi putrinya ketimbang putranya; sebuah laku yang sangat tak elok bila sang bapak mencedrai psikis anak perempuan dan istrinya, lantaran dari rahim istrinya belum juga nongol seorang anak laki-laki. Celakanya, sikap demikian [sejak era jahiliyyah --sebelum Nabi memendarkan suluhnya-- hingga zaman yang katanya modern ini]masih terus berlangsung. Ia masih melekat dan belumjuga punah dari benak para suami dan ayah, apapun status sosialnya, apapun profesinya. Hatta, konon, para ayah yang menyandang gelar
ustadz atau kyai sekalipun, masih ada yang beranggapan demikian. Na'uzubillah.

      Padahal, selain hal itu bertentangan dengan takdir-Nya, juga bagian dari kufur nikmat-Nya, yang berujung pada dosa tiada tara. Bukankah setiap pemberian Sang Khalik adalah anugerah? Bukankah setiap anak adalah pemberian terindah?

      "Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak permpuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki." (QS. Asy-Syuura [42]: 49-50).

      Mengapa lafaz "anak-anak perempuan" di dahulukan ketimbang lafaz "anak laki-laki" dalam ayat di atas? Syahdan, sebagian mufassir [pakar tafsir] menjelaskan karena Allah memang memuliakan mereka; sebagai pengingat dan peringatan bagi para ayah atau suami yang masih menganggap "kurang beruntung" dan "malu" memiliki anak perempuan di zaman dahulu . Pengingat dan peringatan Ilahi tersebut, sejatinya, tidak pernah kita lupakan dan abaikan bila kita mengaku hamba-Nya.

      Dus, berbahagialah bilabuah hati Anda yang pertama lahir itu perempuan. Berbahagialah Anda yang memiliki anak semuanya perempuan. Berbahagialah bila Anda mampu membesarkan dan merawatnya dengan suri tauladan yang baik.

      Saya kian mahfum kenapa Nabi pernah berpesan begini: "Allah SWT menjadikan 3 hal yang aku sukai diantara nikmat dunia, pertama: perempuan, kedua: wewangian, dan ketiga: adalah shalat yang padanya terdapat cahaya mataku."[]

}**AKIBAT MELALAIKAN SHALAT**{




Bagisaya, dulu, shalat merupakan hal yang biasa yang tidak perlu terlalu dipermasalahkan. Bahkan saya sering meninggalkan
shalat dan juga sering mengulur-ulur waktu shalat. Tapi baru-
baru ini saya mengalami hal yang tidak mungki dapat saya lupakan seumur hidup saya.

Pengalaman ini terjadi pada tanggal 20 Mei 1993 dimana pada malam itu aku tidur sendiri di kamar kos. Sekitar pukul 03.00 WITA, aku mengalami hal yang sangat aneh sekali. Aku merasa sangat ketakutan dan aku pikir hanyalah mimpi saja. Begitu aku terjaga dari tidurku, rasa takut itu masih ada, bahkan menjadi-jadi. Waktu itu yang aku ingat hanya satu, yaitu kematian. Apakah saat ini aku akan mati dan apakah aku rela meninggalkan dunia ini sementara masih banyak dosa yang belum terhapus dan masih banyak amalan yang belum aku lakukan.

Lalu aku mencoba untuk bangkit dan melaksanakan shalat tahajud, bahkan setelah shalat saya langsung lanjutkan dengan berzikir, akan tetapi perasaan tukut itu tetap tidak hilang bahkan menjadi-jadi, dan mendengan suara saja saya semakin takut.

Karena rasa takut tersebut sampai pagi, saya tidak berani tidur lagi karena takut Malaikat akan menjemput saya ketika saya sedang tertidur.

Kejadian ini membuat saya berfikir apakah ini teguran dari Allah SWT untuk saya karena sering melalaikan perintahnya yang kelak
di akhirat shalatlah yang paling pertama di hisab. Dan pada hari itu juga saya berjanji pada diri saya sendiri tidak akan pernah lagi melalaikan perintah Allah yang paling utama ini. Semoga pengalaman dan dari cewrita saya yang singkat ini bisa menjadi pedoman terutamanya buat saya pribadi dan kita semua.[]

Selasa, 16 April 2013

5 KEISTIMEWAAN WANITA


1. Do'a wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : " Ibu lebih penyayang daripada Bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.

2. Wanita yang solehah itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.

3. Apabila seorang perempuan melahirkan anak, keluarlah ia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkan

4. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga . Masuklah dari manapun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

5. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dia kehendaki.

Senin, 15 April 2013

=== ... Namaku : UANG ( DUIT ) ... ===



Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia.
Aku juga "bisa" merubah Perilaku, bahkan sifat Manusia' karena manusia mengidolakan aku.
Banyak orang merubah kepribadiannya,¬¬¬¬ mengkhianati teman, menjual tubuh, bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku!

Aku tdk mengerti perbedaan orang saleh dan bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin dan terhormat atau terhina.

Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku.

Aku juga bukan orang ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara-gara aku.
Anak dan orangtua berselisih gara-gara aku.

Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia menyembah aku seperti Tuhan, bahkan kerap kali hamba-hamba Tuhan lebih menghormati aku, padahal Tuhan sudah pesan jangan jadi hamba uang..

Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku?

Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.

Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda, tapi tidak mampu memperpanjang hidup anda.

Kalau suatu hari anda dipanggil Tuhan, aku tidak akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa-dosa anda, anda harus menghadap sendiri kepada sang Pencipta lalu menerima penghakiman-NYA.

Saat itu, Tuhan pasti akan hitung-hitungan dengann anda, APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGGUNAKAN aku dengan baik, atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN?

Ini informasi terakhirku:
AKU TIDAK ADA DI SURGA,
Jadi jangan cari aku disana.

Salam sayang,

Ttd

U A N G
( Ikut nyebarkan dari seseorang)

•••• 3 Golongan Yang tidak Diberi Petunjuk ••••



☼ 1) Orang Kafir :
- Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir (QS.Al Baqarah 264)
☼ 2) Orang Fasik :
- Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. Al Maidah 105)
☼ 3) Orang Dzalim :
- Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Qs. Al Baqarah 258)

Ada Persamaan dari ke-3 Kelompok Besar ini, Yaitu Mereka “TIDAK DIBERI PETUNJUK ALLAH”.

••► Ternyata Setelah diteliti lagi, Kenapa Mereka tidak Diberi "Petunjuk" Oleh Allah….
Jawabanya Ada Di Surat Al Maidah =

☼ 1) Orang Kafir :
-Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Qs. Al Maaidah 44)

☼ 2) Orang Fasik :
-Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (Qs. Al Maaidah 47)

☼ 3) Orang Dzalim :
-Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (Qs. Al Maaidah 45)
==================================================

Nah, Sekarang Sudah Ada Titik Temu. Penyebabnya Kenapa Mereka Tidak Diberi "PETUNJUK" Karena Mereka "memutuskan Perkara tidak mengunakan Hukum Allah"

==================================================

••► Sistem Kufur Demokrasi, Menempatkan Manusia (dewan2 Rakyat dan Parlemen) Sebagai Pemutus Perkara. Baik-Buruk, Benar-salah,Boleh-Tidak, Halal-Haram.

••► Gak Memakai Jilbab(gak masalah), Orang Murtad(Silahkan Saja),Pelacuran(Diberi Lokasi),Miras(Ijin dulu Depkes, Bir bintang beredar di Mall-Mall).

••► Lihat UU Migas dan UU SDA : Freeport (Diberikan Asing) Migas (Gencet Rakyat, Sumber Alamnya asing lagi yang menguasai) Kesejahteraan Rakyat Bullsit, Yang Penting Partai Berkuasa(menang Pemilu)

••► Sedang Hukum Allah di buang, Rajam (Kejam), Qishash (budaya Jahiliyah Arab) Dera, Cambuk (kuno) Sekarang "
PENJARA AJA DEEEH..." (Akal Manusia yang bicara)

••► Hasilnya Maling Ayam dan Koruptor uang Rp 1 Triliun Sama Hukumanya : 5 thn Penjara

••► Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Di kala seseorang menghalalkan yang haram yang telah diijmakan atau merubah aturan yang sudah diijmakan, maka dia kafir lagi murtad dengan kesepakatan para fuqaha” (Majmu Al Fatawa)

••► Artinya Demokrasi itu adalah Sistem KufurYang Bisa Menghantarkan Manusia di dalam Sistem tsb Menjadi Kafir,Fasik dan Zalim.

••► Jadi Jangan Heran dari Indonesia merdeka Sampai Sekarang bahkan sampai 10 Generasi Mendatang tidak ada Kata "sejahtera" Di bumi Ini.

••► Karena Sistemnya Bukan Islam, Aturanya Bukan Mengadopsi dari Al Quran dan Al Hadits.

••► Dalam Qs. An Nisaa 60, Allah Menyindir Mereka , Mengaku-ngaku Beriman, Mengaku2 Memperjuangkan Islam,Tapi HAKIM(berhukum) Mereka Thoghut. Mereka Hendak Menipu Allah dan Kaum Muslimin.

••► Mereka itu Orang Yang Merusak tapi tidak sadar, (karena ditipu dan disesatkan Syaitan) Mereka Merasa Mebuat Perbai kan (QS. Al Baqarah 11)

Wallahu A’lam bishowab

Bimbinglah "Si kecil" sesuai syari'at Islam

oleh Eva Purnama (Catatan) pada 28 Juli 2010 pukul 9:56
 
"Si kecil" bagaikan lembaran kertas putih yang harus Qt jaga sebaik mungkin...
Lukiskanlah warna warni kebaikan pada lembaran putihnya...
Pahatkanlah ukiran akhlakul karimah sejak sebelum kehadirannya...
Tanamkanlah tauhid yang kokoh di dalam lubuk hatinya...
Jadikanlah ia insan kecil yang di cintai oleh Allah, RasulNya, serta oleh seluruh makhluk yang mencintaiNya...

PERANAN KELUARGA DALAM ISLAM

Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik dalam lingkungan masyarakat Islam maupun non-Islam. Karerena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupanya (usia pra-sekolah). Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas, sehingga tak mudah hilang atau berubah sudahnya.
Dari sini, keluarga mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat. Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk mencetak dan mempersiapkan personil-personilnya.

Musuh-musuh Islam telah menyadari pentingya peranan keluarga ini. Maka mereka pun tak segan-segan dalam upaya menghancurkan dan merobohkannya. Mereka mengerahkan segala usaha ntuk mencapai tujuan itu. Sarana yang mereka pergunakan antara lain:

1. Merusak wanita muslimah dan mempropagandakan kepadanya agar meninggallkan tugasnya yang utama dalam menjaga keluarga dan mempersiapkan generasi.

2. Merusak generasi muda dengan upaya mendidik mereka di tempat-tempat pengasuhan yang jauh dari keluarga, agar mudah dirusak nantinya.

3. Merusak masyarakat dengan menyebarkan kerusakan dan kehancuran, sehingga keluarga, individu dan masyarakat seluruhnya dapat dihancurkan.

Sebelum ini, para ulama umat Islam telah menyadari pentingya pendidikan melalui keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peran kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan: “Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia dari akherat, juga setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan sebagai mana binatang temak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa. Dosanya pun ditanggung oleh penguru dan walinya. Maka hendaklah ia memelihara mendidik dan membina serta mengajarinya akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman jahat, tidak membiasakannya bersenang-senang dan tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan menghabiskan umurnya untuk mencari hal tersebut bila dewasa.”

TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM

Banyak penulis dan peneliti membicarakan tentang tujuan pendidikan individu muslim. Mereka berbicara panjang lebar dan terinci dalam bidang ini, hal yang tentu saja bermanfaat. Apa yang mereka katakan kami ringkaskan sebagai berikut:
” Nyatalah bahwa pendidikan individu dalam islam mempunyai tujuan yang jelas dan tertentu, yaitu: menyiapkan individu untuk dapat beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan tak perlu dinyatakan lagi bahwa totalitas agama Islam tidak membatasi pengertian ibadah pada shalat, shaum dan haji; tetapi setiap karya yang dilakukan seorang muslim dengan niat untuk Allah semata merupakan ibadah.” (Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al Mu’atstsirat as Salbiyah fi Tarbiyati at Thiflil Muslim wa Thuruq ‘Ilajiha, hal. 76.

MEMPERHATIKAN ANAK SEBELUM LAHIR

Perhatian kepada anak dimulai pada masa sebelum kelahirannya, dengan memilih isteri yang shalelhah, Rasulullah SAW memberikan nasehat dan pelajaran kepada orang yang hendak berkeluarga dengan bersabda :
” Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi” (HR.Al-Bukhari dan Muslim)
Begitu pula bagi wanita, hendaknya memilih suami yang sesuai dari orang-orang yang datang melamarnya. Hendaknya mendahulukan laki-laki yang beragama dan berakhlak. Rasulullah memberikan pengarahan kepada para wali dengan bersabda :
“Bila datang kepadamu orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka kawikanlah. Jika tidak kamu lakukan, nisacayaterjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar”
Termasuk memperhatikan anak sebelum lahir, mengikuti tuntunan Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga kita. Rasulullah memerintahkan kepada kita:
“Jika seseorang diantara kamu hendak menggauli isterinya, membaca: “Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami”. Maka andaikata ditakdirkan keduanya mempunyai anak, niscaya tidak ada syaitan yang dapat mencelakakannya”.

MEMPERHATIKAN ANAK KETIKA DALAM KANDUNGAN

Setiap muslim akan merasa kagum dengan kebesaran Islam. Islam adalah agama kasih sayang dan kebajikan. Sebagaimana Islam memberikan perhatian kepada anak sebelum kejadiannya, seperti dikemukakan tadi, Islam pun memberikan perhatian besar kepada anak ketika masih menjadi janin dalam kandungan ibunya. Islam mensyariatkan kepada ibu hamil agar tidak berpuasa pada bulan Ramadhan untuk kepentingan janin yang dikandungnya. Sabda Rasulullah :
“Sesungguhnya Allah membebaskan separuh shalat bagi orang yang bepergian, dan (membebaskan) puasa bagi orang yang bepergian, wanita menyusui dan wanita hamil” (Hadits riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi dan An Nasa’i. Kata Al Albani dalam Takhrij al Misykat: “Isnad hadits inijayyid’ )
Sang ibu hendaklah berdo’a untuk bayinya dan memohon kepada Allah agar dijadikan anak yang shaleh dan baik, bermanfaat bagi kedua orangtua dan seluruh kaum muslimin. Karena termasuk do’a yang dikabulkan adalah do’a orangtua untuk anaknya.

MEMPERHATIKAN ANAK SETELAH LAHIR

Setelah kelahiran anak, dianjurkan bagi orangtua atau wali dan orang di sekitamya melakukan hal-hal berikut:

1. Menyampaikan kabar gembira dan ucapan selamat atas kelahiran.
Begitu melahirkan, sampaikanlah kabar gembira ini kepada keluarga dan sanak famili, sehingga semua akan bersuka cita dengan berita gembira ini. Firman Allah ‘Azza Wa Jalla tentang kisah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam bersama malaikat:
“Dan isterinya berdiri (di balik tirai lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari lshaq (akan lahir puteranya) Ya ‘qub. ” (Surah Hud : 71).
Dan firman Allah tentang kisah Nabi Zakariya ‘Alaihissalam:
“Kemudian malaikat Jibril memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah mengembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu ) Yahya ” (Ali Imran: 39).
Adapun tahni’ah (ucapan selamat), tidak ada nash khusus dari Rasul dalam hal ini, kecuali apa yang disampaikan Aisyah Radhiyallahu ‘Anha:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam apabila dihadapkan kepada beliau anak-anak bayi, maka beliau mendo’akan keberkahan bagi mereka dan mengolesi langit-langit mulutnya (dengan korma atau madu )” ( Hadits riwayat Muslim dan Abu Dawud).
Abu Bakar bin Al Mundzir menuturkan: Diriwayatkan kepada kami dari Hasan Basri, bahwa seorang laki-laki datang kepadanya sedang ketika itu ada orang yang baru saja mendapat kelahiran anaknya. Orang tadi berkata: Penunggang kuda menyampaikan selamat kepadamu. Hasan pun berkata: Dari mana kau tahu apakah dia penunggang kuda atau himar? Maka orang itu bertanya: Lain apa yang mesti kita ucapkan. Katanya: Ucapkanlah:
“Semoga berkah bagimu dalam anak, yang diberikan kepadamu, Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dikaruniai kebaikannya, dan dia mencapai kedewasaannya” ( Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Tuhfatul fi Ahkamil Maulud.)

2. Menyerukan adzan di telinga bayi.
Abu Rafi’ Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan:
“Aku melihat Rasulullah memperdengarkan adzan pada telinga Hasan bin Ali ketika dilahirkan Fatimah” ( Hadits riwayat Abu Dawud dan At Tirmidzi.
Hikmahnya, Wallahu A’lam, supaya adzan yang berisi pengagungan Allah dan dua kalimat syahadat itu merupakan suara yang pertama kali masuk ke telinga bayi. Juga sebagai perisai bagi anak, karena adzan berpengaruh untuk mengusir dan menjauhkan syaitan dari bayi yang baru lahir, yang ia senantiasa berupaya untuk mengganggu dan mencelakakannya. Ini sesuai dengan pemyataan hadits:
” Jika diserukan adzan untuk shalat, syaitan lari terbirit-birit dengan mengeluarkan kentut sampai tidak mendengar seruan adzan” (Ibid)

3. Tahnik (Mengolesi langit-langit mulut).
Termasuk sunnah yang seyogianya dilakukan pada saat menerima kelahiran bayi adalah tahnik, yaitu melembutkan sebutir korma dengan dikunyah atau menghaluskannya dengan cara yang sesuai lalu dioleskan di langit-langit mulut bayi. Caranya,dengan menaruh sebagian korma yang sudah lembut di ujung jari lain dimasukkan ke dalam mulut bayi dan digerakkan dengan lembut ke kanan dan ke kiri sampai merata. Jika tidak ada korma, maka diolesi dengan sesuatu yang manis (seperti madu atau gula). Abu Musa menuturkan:
“Ketika aku dikaruniai seorang anak laki-laki, aku datang kepada Nabi, maka beliau menamainya Ibrahim, mentahniknya dengan korma dan mendo’akan keberkahan baginya, kemudian menyerahkan kepadaku”.
Tahnik mempunyai pengaruh kesehatan sebagaimana dikatakan para dokter. Dr. Faruq Masahil dalam tulisan beliau yang dimuat majalah Al Ummah, Qatar, edisi 50, menyebutkan: “Tahnik dengan ukuran apapun merupakan mu’jizat Nabi dalam bidang kedokteran selama empat belas abad, agar umat manusia mengenal tujuan dan hikmah di baliknya. Para dokter telah membuktikan bahwa semua anak kecil (terutama yang baru lahir dan menyusu) terancam kematian, kalau terjadi salah satu dari dua hal:
a. Jika kekurangan jumlah gula dalam darah (karena kelaparan).
b. Jika suhu badannya menurun ketika kena udara dingin di sekelilingnya.”‘

4. Memberi nama.
Termasuk hak seorang anak terhadap orangtua adalah memberi nama yang baik. Diriwayatkan dari Wahb Al Khats’ami bahwa Rasulullah bersabda:
” Pakailah nama nabi-nabi, dan nama yang amat disukai Allah Ta’ala yaitu Abdullah dan Abdurrahman, sedang nama yang paling manis yaitu Harits dan Hammam, dan nama yang sangat jelek yaitu Harb dan Murrah” ( HR.Abu Daud An Nasa’i)
Pemberian nama merupakan hak bapak.Tetapi boleh baginya menyerahkan hal itu kepada ibu. Boleh juga diserahkan kepada kakek, nenek,atau selain mereka.
Rasulullah merasa optimis dengan nama-nama yang baik. Disebutkan Ibnul Qayim dalam Tuhfaful Wadttd bi Ahkami Maulud, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam tatkala melihat Suhail bin Amr datang pada hari Perjanjian Hudaibiyah beliau bersabda: “Semoga mudah urusanmu”
Dalam suatu perjalanan beliau mendapatkan dua buah gunung, lain beliau bertanya tentang namanya. Ketika diberitahu namanya Makhez dan Fadhih, beliaupun berbelok arah dan tidak melaluinya.( Ibnu Qayim Al Jauziyah, Tuhfatul Wadud, hal. 41.)
Termasuk tuntunan Nabi mengganti nama yang jelek dengan nama yang baik. Beliau pernah mengganti nama seseorang ‘Ashiyah dengan Jamilah, Ashram dengan Zur’ah. Disebutkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunan :”Nabi mengganti nama ‘Ashi, ‘Aziz, Ghaflah, Syaithan, Al Hakam dan Ghurab. Beliau mengganti nama Syihab dengan Hisyam, Harb dengan Aslam, Al Mudhtaji’ dengan Al Munba’its, Tanah Qafrah (Tandus) dengan Khudrah (Hijau), Kampung Dhalalah (Kesesatan) dengan Kampung Hidayah (Petunjuk), dan Banu Zanyah (Anak keturunan haram) dengan Banu Rasydah (Anak keturunan balk).” (Ibid)

5. Aqiqah.
Yaitu kambing yang disembelih untuk bayi pada hari ketujuh dari kelahirannya. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Salman bin Ammar Adh Dhabbi, katanya: Rasulullah bersabda:
“Setiap anak membawa aqiqah, maka sembelihlah untuknya dan jauhkanlah gangguan darinya” (HR. Al Bukhari.)
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha,bahwaRasulullah bersabda:
“Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sebanding, sedang untuk anak perempuan seekor kambing” (HR. Ahmad dan Turmudzi).
Aqiqah merupakah sunnah yang dianjurkan. Demikian menurut pendapat yang kuat dari para ulama. Adapun waktu penyembelihannya yaitu hari ketujuh dari kelahiran. Namun, jika tidak bisa dilaksanakan pada hari ketujuh boleh dilaksanakan kapan saja, Wallahu A’lam.
Ketentuan kambing yang bisa untuk aqiqah sama dengan yang ditentukan untuk kurban. Dari jenis domba berumur tidak kurang dari 6 bulan, sedang dari jenis kambing kacang berumur tidak kurang dari 1 tahun, dan harus bebas dari cacat.

6. Mencukur rambut bayi dan bersedekah perak seberat timbangannya.
Hal ini mempunyai banyak faedah, antara lain: mencukur rambut bayi dapat memperkuat kepala, membuka pori-pori di samping memperkuat indera penglihatan, pendengaran dan penciuman. (Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyatul Auladfil Islam, juz 1.)
Bersedekah perak seberat timbangan rambutnya pun mempunyai faedah yang jelas.
Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad, dari bapaknya, katanya:
“Fatimah Radhiyalllahu ‘anha menimbang rambut Hasan, Husein, Zainab dan Ummu Kaltsum; lalu ia mengeluarkan sedekah berupa perak seberat timbangannya (HR. Imam Malik dalam Al Muwaththa’)

7. Khitan.
Yaitu memotong kulup atau bagian kulit sekitar kepala zakar pada anak laki-laki, atau bagian kulit yang menonjol di atas pintu vagina pada anak perempuan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah bersabda:
“Fitrah itu lima: khitan, mencukur rambut kemaluan, memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak” (HR. Al-bukhari, Muslim)
Khitan wajib hukumnya bagi kaum pria, dan rnustahab (dianjurkar) bagi kaum wanita.WallahuA’lam.

Inilah beberapa etika terpenting yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh orangtua atau pada saat-saat pertama dari kelahiran anak.
Namun, di sana ada beberapa kesalahan yang terjadi pada saat menunggu kedatangannya Secara singkat, antara lain:

A. Membacakan ayat tertentu dari Al Qur’an untuk wanita yang akan melahirkan; atau menulisnya lalu dikalungkan pada wanita, atau menulisnya lalu dihapus dengan air dan diminumkan kepada wanita itu atau dibasuhkan pada perut danfarji (kemaluan)nya agar dimudahkan dalam melahirkan. ltu semua adalah batil, tidak ada dasamya yang shahih dari Rasulullah, Akan tetapi bagi wanita yang sedang menahan rasa sakit karena melahirkan wajib berserah diri kepada Allah agar diringankan dari rasa sakit dan dibebaskan dari kesulitannya Dan ini tidak bertentangan dengan ruqyah yang disyariatkan.

B. Menyambut gembira dan merasa senang dengan kelahiran anak laki-laki, bukan anak perempuan.
Hal ini termasuk adat Jahiliyah yang dimusuhi Islam. Firman Allah yang berkenaan dengan mereka:
“Apabila seseorang dari merea diberi kabar dengan (kelahiran) anak, perempuan, hitamlah (merah padamlah) matanya, dan dia sangat marah; ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan padanya. Apakah dia akan memeliharannya dengan menanggumg kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang telah mereka lakukan itu”(Surah An Nahl : 58-59).
Mungkin ada sebagian orang bodoh yang bersikap berlebihan dalam hal ini dan memarahi isterinya karena tidak melahirkan kecuali anak perempuan. Mungkin pula menceraikan isterinya karena hal itu, padahal kalau dia menggunakan akalnya, semuanya berada di tangan Allah ‘Azza wa lalla. Dialah yang memberi dan menolak. Firman-Nya:
Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki atau Dia menganugerahkan kepada siapa yang dia kehendaki-Nya, dan dia menjadikan Mandul siapa yang Dia kehendaki…” (Surah Asy Syura :49-50).
Semoga Allah memberikan petunjukkepada seluruh kaum Muslimin.

C. Menamai anak dengan nama yang tidak pantas.Misalnya, nama yang bermakna jelek, atau nama orang-orang yang menyimpang seperti penyanyi atau tokoh kafir. Padahal menamai anak dengan nama yang baik merupakan hak anak yang wajib atas walinya.
Termasuk kesalahan yang berkaitan dengan pemberian nama, yaitu ditangguhkan sampai setelah seminggu.

D. Tidak menyembelih aqiqah untuk anak padahal mampu melakukannya. Aqiqah merupakan tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam, dan mengikuti tuntunan beliau adalah sumber segala kebaikan.

E. Tidak menetapi jumlah bilangan yang ditentukan untuk aqiqah. Ada yang mengundang untuk acara aqiqah semua kenalannya dengan menyembelih 20 ekor kambing, ini merupakan tindakan berlebihan yang tidak disyariatkan. Ada pula yang kurang dari jumlah bilangan yang ditentukan, dengan menyembelih hanya seekor kambing untuk anak iaki-laki, inipun menyalahi yang disyariatkan. Maka hendaklah kita menetapi sunnah Rasul Shallallahu ‘alaihi wasalam tanpa menambah ataupun mengurangi.

F. Menunda khitan setelah akil baligh.Tradisi ini dulu terjadi pada beberapa suku, seorang anak dikhitan sebelum kawin dengan cara yang biadab di hadapan orang banyak.
Itulah sebagian kesalahan, dan masih banyak lainnya. Semoga cukup bagi kita dengan menyebutkan etika dan tata cara yang dituntunkan ketika menerima kelahiran anak. Karena apapun yang bertentangan dengan hal-hal tersebut, termasuk kesalahan yang tidak disyariatkan. (Disarikan dari kitab Adab Istiqbal al Maulud fil Islam, oleh ustadz Yusuf Abdullah al Arifi)

MEMPERHATIKAN ANAK PADA USIA ENAM TAHUN PERTAMA

Periode pertama dalam kehidupan anak (usia enam tahun pertama) merupakan periode yang amat kritis dan paling penting. Periode ini mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam pembentukan pribadinya. Apapun yang terekam dalam benak anak pada periede ini, nanti akan tampak pengaruh-pengaruhnya dengannyata pada kepribadiannya ketika menjadi dewasa. (Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al Muatstsirat as Salbiyah.)
Karena itu, para pendidik perlu memberikan banyak perhatian pada pendidikan anak dalam periode ini.
Aspek-aspek yang wajib diperhatikan oleh kedua orangtua dapat kami ringkaskan sebagai berikut:

1. Memberikan kasih sayang yang diperlukan anak dari pihak kedua orangtua, terutama ibu.
Ini perlu sekali, agar anak belajar mencintai orang lain. Jika anak tidak merasakan cintakasih ini,maka akan tumbuh mencintai dirinya sendiri saja dan membenci orang disekitamya. “Seorang ibu yang muslimah harus menyadari bahwa tidak ada suatu apapun yang mesti menghalanginya untuk memberikan kepada anak kebutuhan alaminya berupa kasih sayang dan perlindungan. Dia akan merusak seluruh eksistensi anak, jika tidak memberikan haknya dalam perasaan-perasaan ini, yang dikaruniakan Allah dengan rahmat dan hikmah-Nya dalam diri ibu, yang memancar dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhan anak.” (Muhammad Quthub,Manhaiut Tarbiyah Al Islamiyah, juz 2.)
Maka sang ibu hendaklah senantiasa memperhatikan hal ini dan tidak sibuk dengan kegiatan karir di luar rumah, perselisihan dengan suami atau kesibukan lainnya.

2. Membiasakan anak berdisiplin mulai dari bulan-bulan pertama dari awal kehidupannya.
Kami kira, ini bukan sesuatu yang tidak mungkin. Telah terbukti bahwa membiasakan anak untuk menyusu dan buang hajat pada waktu-waktu tertentu dan tetap, sesuatu yang mungkin meskipun melalui usaha yang berulang kali sehingga motorik tubuh akan terbiasa dan terlatih dengan hal ini.
Kedisiplinan akan tumbuh dan bertambah sesuai dengan pertumbuhan anak, sehingga mampu untuk mengontrol tuntutan dan kebutuhannya pada masa mendatang.

3. Hendaklah kedua orangtua menjadi teladan yang baik bagi anak dari permulaan kehidupannya.
Yaitu dengan menetapi manhaj Islam dalam perilaku mereka secara umum dan dalam pergaulannya dengan anak secara khusus. Jangan mengira karena anak masih kecil dan tidak mengerti apa yang tejadi di sekitarnya, sehingga kedua orangtua melakukan tindakan-tindakan yang salah di hadapannya. Ini mempunyai pengaruh yang besar sekali pada pribadi anak. “Karena kemampuan anak untuk menangkap, dengan sadar atau tidak, adalah besar sekali. Terkadang melebihi apa yang kita duga. Sementara kita melihatnya sebagai makhluk kecil yang tidak tahu dan tidak mengerti. Memang, sekalipun ia tidak mengetahui apa yang dilihatnya, itu semua berpengaruh baginya. Sebab, di sana ada dua alat yang sangat peka sekali dalam diri anak yaitu alat penangkap dan alat peniru, meski kesadarannya mungkin terlambat sedikit atau banyak.
Akan tetapi hal ini tidak dapat merubah sesuatu sedikitpun. Anak akan menangkap secara tidak sadar, atau tanpa kesadaran puma, dan akan meniru secara tidak sadar, atau tanpa kesadaran purna, segala yang dilihat atau didengar di sekitamya.” (Ibid.)

4. Anak dibiasakan dengan etiket umum yang mesti dilakukan dalam pergaulannya.
Antara lain: (Silahkan lihat Ahmad Iuuddin Al Bayanuni,MinhajAt TarbiyahAsh Shalihah.)

” Dibiasakan mengambil, memberi, makan dan minum dengan tangan kanan. Jika makan dengan tangan kiri, diperingatkan dan dipindahkan makanannya ke tangan kanannya secara halus.

” Dibiasakan mendahulukan bagian kanan dalam berpakaian. Ketika mengenakan kain, baju, atau lainnya memulai dari kanan dan ketika melepas pakaiannya memulai dari kiri.

” Dilarang tidur tertelungkup, tetapi sebaiknya dibiasakan tidur dengan miring ke kanan.

” Dihindarkan tidak memakai pakaian atau celana yang pendek, agar anak tumbuh dengan kesadaran menutup aurat dan malu membukanya.

” Dicegah menghisap jari dan menggigit kukunya.

” Dibiasakan sederhana dalam makan dan minum, dan dijauhkan dari sikap rakus.

” Dilarang bermain dengan hidungnya.

” Dibiasakan membaca Bismillah ketika hendak makan.

” Dibiasakan untuk mengambil makanan yang terdekat dan tidak memulai makan sebelum orang lain.

” Tidak memandang dengan tajam kepada makanan maupun kepada orang yang makan.

” Dibiasakan tidak makan dengan tergesa-gesa dan supaya mengunyah makanan dengan baik.

” Dibiasakan memakan makanan yang ada dan tidak mengingini yang tidak ada.

” Dibiasakan kebersihan mulut denganmenggunakan siwak atau sikat gigi setelah makan, sebelum tidur, dan sehabis bangun tidur.

” Dididik untuk mendahulukan orang lain dalam makanan atau permainan yang disenangi, dengan dibiasakan agar menghormati saudara-saudaranya, sanak familinya yang masih kecil, dan anak-anak tetangga jika mereka melihatnya sedang menikmati sesuatu makanan atau permainan.

” Dibiasakan mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengulanginya berkali-kali setiap hari.

” Dibiasakan membaca “Alhamdulillah” jika bersin, dan mengatakan

“Yarhamukallah” kepada orang yang bersin jika membaca “Alhamdulillah”.

” Supaya menahan mulut dan menutupnya jika menguap, dan jangan sampai bersuara.

” Dibiasakan berterima kasih jika mendapat suatu kebaikan, sekalipun hanya sedikit.

” Tidak memanggil ibu dan bapak dengan namanya, tetapi dibiasakan memanggil dengan kata-kata: Ummi (Ibu), dan Abi (Bapak).

” Ketika berjalan jangan mendahului kedua orangtua atau siapa yang lebih tua darinya, dan tidak memasuki tempat lebih dahulu dari keduanya untuk menghormati mereka.

” Dibiasakan bejalan kaki pada trotoar, bukan di tengah jalan.

” Tidak membuang sampah dijalanan, bahkan menjauhkan kotoran darinya.
” Mengucapkan salam dengan sopan kepada orang yang dijumpainya dengan mengatakan “Assalamu ‘Alaikum” serta membalas salam orang yang mengucapkannya.

” Diajari kata-kata yang benar dan dibiasakan dengan bahasa yang baik.

” Dibiasakan menuruti perintah orangtua atau siapa saja yang lebih besar darinya, jika disuruh sesuatu yang diperbolehkan.

” Bila membantah diperingatkan supaya kembali kepada kebenaran dengan suka rela, jika memungkinkan. Tapi kalau tidak, dipaksa untuk menerima kebenaran, karena hal ini lebih baik daripada tetap membantah dan membandel.

” Hendaknya kedua orangtua mengucapkan terima kasih kepada anak jika menuruti perintah dan menjauhi larangan. Bisa juga sekali-kali memberikan hadiah yang disenangi berupa makanan, mainan atau diajak jalan-jalan.

” Tidak dilarang bermain selama masih aman, seperti bermain dengan pasir dan permainan yang diperbolehkan, sekalipun menyebabkan bajunya kotor. Karena permainan pada periode ini penting sekali untuk pembentukan jasmani dan akal anak.

” Ditanamkan kepada anak agar senang pada alat permainan yang dibolehkan seperti bola, mobil-mobilan, miniatur pesawat terbang, dan lain-lainnya. Dan ditanamkan kepadanya agar membenci alat permainan yang mempunyai bentuk terlarang seperti manusia dan hewan.

” Dibiasakan menghormati milik orang lain, dengan tidak mengambil permainan ataupun makanan orang lain, sekalipun permainan atau makanan saudaranya sendiri.

Wahai pangeran kecil impianQ...
Senyuman manis mu bagaikan secercah sinar mentari...
Sinar mentari yang mampu mengukir keceriaan di setiap detak jantungQ...

Wahai putri kecil impianQ...
Engkau bagaikan rembulan bagiQ...
Rembulan dengan kelembutan cahya mu yang mampu melukiskan kedamaian di setiap hembusan nafasQ...

Ana Uhibbu Ilaikum...

May Allah be pleased with me...

Sabtu, 13 April 2013

7 Tanda Kematian Yang Baik atau Khusnul Khotimah


Tanda-tanda kematian yang baik yang ingin saya sampaikan di sini adalah tanda-tanda lahir atau fisik saja. 

Apa saja 7 tanda kematian yang baik itu?
tanda-tanda kematian yang baik
1. Keluar keringat  di dahi. Tanda ini dapat dilihat ketika jenazah baru saja meninggal dunia.

2. Keluar air mata. Tanda ini juga terlihat ketika jenazah baru saja meninggal dunia karena air mata tersebut akan kering akhirnya.

3. Terpejam matanya. Maksudnya, mata jenazah tersebut tertutup rapat dan tidak perlu ditutup oleh orang lain. Kadang - kadang kita lihat  ada jenazah yang tak bisa  ditutup rapat matanya.

4. Bibir tertutup rapat. Mulutnya tidak ternganga dan tidak ada lelehan air liur.

5. Terukir sedikit senyuman di wajah si mati. Bukan senyuman yang terlalu besar hingga sampai ke telinga tetapi terlihat manisnya muka si mati.

6. Muka cerah dan berseri. Mukanya tidak berubah dari segi bentuk dan warna. Ada kalanya kita mendengar kisah mayat yang berubah mukanya menjadi hitam atau terlihat seperti binatang. Na'uzubillah.

7. Badannya tidak mengeras meskipun sudah beberapa jam meninggal. Bila kita sentuh si mati, kita akan temukan seolah - olah jenazah baru saja meninggal. Sendi - sendinya mudah lentur dan enak untuk dimandikan.

Itulah dia 7 tanda kematian yang baik. InsyaAllah barang siapa yang mati dalam kondisi baik. Maka kehidupan di akhirat pun pasti baik. Semua tanda - tanda ini ada pada Rasulullah saat kewafatan Baginda.

Manusia sering kali terlena oleh kehidupan dunia sehingga melupakan masalah kematia.  Padahal kita tahu bahwa kematian adalah sesuatu yang paling pasti. Sudah siapkah kita?? Semoga kita kelak meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, bukan su’ul khotimah. Amiin...

Para Wanita, Jangan Mengeluh…Anda Sangat Beruntung !


Sebagaian wanita mengeluh karena mereka harus hidup sebagai seorang wanita, seperti yang kita lihat dialog di bawah. Mereka iri dengan laki-laki yang dipandangnya lebih beruntung dari mereka. Mereka seperti tidak ridho dengan  ketentuan Allah SWT terhadap mereka.
Para Wanita, Jangan Mengeluh…Anda Sangat Beruntung !
v     "Aduh, tutup sini , tutup sana. Susah banget. Jadi laki-laki enak. Tak pakai baju pun taka apa-apa. Perempuan auratnya banyak banget "
v     "Kenapa kita para isteri kalau mau keluar harus minta izin dari suami kita, padahal suami kita kalau mau keluar kemana-mana pun tak pernah bilang kita."
v     "Jika kita mengikuti ketentuan faraid dalam hal warisan, rugi deh kita. Sebab bagian warisan perempuan lebih sedikit dibandingkan bagian lelaki. Kami ingin keadilan! "
v     "Kenapa Allah jadikan wanita hamil dan sakit saat melahirkan anak. Sedangkan suami kita enak-enak saja? Waktu mau buat anak kita dicari, tapi pas mau beranak kita hadapi sendiri! "
v     "Islam bilang kita perempuan wajib taat pada suami, tapi mana ada aturan suami perlu taat pada istrinya? Mana keadilan pada kaum hawa? "
v     "Kalau mau cerai,  suami yang punya hak menjatuhkan talak. Kenapa istri tak bolek ceraikan suaminya? Kenapa? "
v     "Wanita nggak bisa beribadah seperti pria, karena ada haid dan nifas. Wanita juga ingat dapat banyak pahala ! "
Lalu muncul organisasi yang membela kepentingan wanita dan menuntuk persamaan gender. Bahkan secara secara khusus di banyak Negara pun ada gerakan-gerakan perjuangan buat wanita.
Akhirnya kaum lelaki pun bilang, "Ah, untung aku jadi laki-laki!"
Tunggu dulu ..!
Istigfarlah wahai para wanita yang punya perasaan seperti di atas. Cobalah kita renungkan fakta-fakta dan jawaban-jawaban di bawah.
  • "Saudariku semua para muslimah, Islam lah yang mengangkat derajat wanita dalam masalah aurat wanita. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan disimpan di tempat yang paling aman dan terbaik. Anda punya emas dan permata, apakah akan anda letakkan begitu saja di pinggir jalan yang semua orang bisa melihatnya bahkan mungkin akan membawanya lari?
  • Kenapa pria hanya bawah pusat sampai lutut saja? Jika anda melihat melihat pria memakai celana saja, apakah nafsu anda akan bangkit? Tidak khan? Tapi jika anda hanya memakai celana, apalagi pendek, orang alim pun mungkin akan tergoda!
  • "Ok, istri harus taat pada suami. Jadi, pria bagaimana? Suami harus taat juga kepada ibunya tiga kali lebih besar dari ayahnya, meskipun dia sudah berkeluarga. Istri tidak perlu lagi, taatnya hanya pada suami. Kenapa anda perlu taat pada suami? Karena suami kalian lah yang menanggung dosa yang kalian lakukan! "
  • "Benarkah wanita menerima warisan lebih sedikit dari pria? Tidak juga, pada akhirnya semua milik pria akan diberikan pada wanita juga khan? Karena kewajiban pria mencari nafkah. Dan wanita berhak melakukan apa saja yang dia inginkan terhadap harta itu.
  • "Selamat sebab anda bisa mengandung dan melahirkan. Setiap kali anda sseperti itu, wanita itu didoakan oleh semua makhluk dan malaikat! Beruntungnya anda para wanita! Andaikan nanti anda meninggal ketika melahirkan, percayalah ... itu mati syahid dan ganjarannya surga. Ya, surga menanti anda! Karena itu tak banyak wanita meninggal saat melahirkan, malah beranak 15 kali pun sehat sampai tua! "
  • "Akhirat nanti, kami para pria  dan orang lain di dunia ini akan diminta pertanggung jawaban atas empat jenis wanita. Siapa? Mereka adalah istri, ibu, anak perempuan dan adik perempuan. Tahu maksudnya? Anda nanti di akhirat, akan dibantu oleh empat pria! Siapa mereka? Mereka adalah suami, ayah, adik atau kakak bahkan anak lelaki anda! "
  • "Mau beridabah seperti pria? Mudah sekali bagi anda untuk ke surga? Ya, anda sebagai wanita bisa masuk setiap pintu surga yang anda sukai.Ada empat cara anda bisa ke surga. Apa itu? Shalat lima waktu, berpuasa bulan Ramadhan, menjaga kehormatan dan mau tahu apa satu lagi? Taat pada suami anda. Itu saja dasarnya! " Baca kisah ini.
 Jadi…beruntungnya anda para wanita. Dan sungguh Allah maha adil bukan? Jadi jangan lagi mempertanyakan keadilan Allah dan ketentuanNya kenapa Dia menciptakan anda sebagai seorang Wanita…

Untuk Para Istri: Inilah Mengapa Ridho Suami Adalah Surga Bagimu


Beberapa hari  yang lalu  sudah memposting sebuah kisah seorang perempuan pada jaman Nabi yang oleh Nabi disebut menjadi perempuan pertama yang masuk surga sebelum Fatimah putri baginda Nabi. Ternyata perempuan itu adalah perempuan yang sangat taat kepada suaminya. Ridho suaminya adalah segala-galanya baginya.


Dalam islam memang begitulah aturannya. Ketaatan seorang perempuan ketika belum menikah memang nomer satu kepada orang tua. Tapi begitu menikah, ketaatan nomer satu adalah pada suaminya. 
Untuk menambahkan sebuah alasan yang bisa dijadikan sebuah renungan untuk para istri tentang mengapa redha seorang suami itu adalah surga untuk kalian para istri, berikut ini ada beberapa catatan: 

Untuk Para Istri: Inilah Mengapa Ridho Suami Adalah Surga Bagimu


* Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia meningkat dewasa, dia telah memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya untuk seumur hidup. Bahkan sering pula rasa cintanya terhadapmu melebihi rasa cintanya kepada ibunya sendiri.  

* Suami dibesarkan sebagai pria yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya sampai dia meningkat dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad untuk menanggung nafkahmu. Seorang perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan darah seperti ayah dan ibunya.

* Suami rela menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anak dan dirimu. Padahal di sisi ALLAH SWT, engkau lebih dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri karena dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik darinya di sisi ALLAH SWT.

* Suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan engkau seringkali mengadukan masalahmu ke dia dengan harapan dia mampu memberikan solusi. Padahal disaat kamu sedang mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar, namun tetap saja masalahmu di utamakan ketimbang masalah yang dihadapi olehnya.

* Suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu sedangkan engkau terkadang hanya mampu memahami bahasa lisannya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.

* Bila engkau melakukan dosa, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia bertanggung jawab akan maksiat yang telah engkau lakukan. Namun bila dia berbuat dosa, engkau tidak akan pernah dituntut ke neraka. Karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggungjawabkannya sendiri.

Seorang pria bertanggung jawab 4 orang wanita dalam hidupnya yaitu ibunya, kakak / adik perempuannya, istrinya dan anak perempuannya.

Dan seorang wanita memiliki 4 orang yang bertanggung jawab atas dirinya yaitu ayahnya, abang / adik lelakinya, suami dan anaknya.
Tidak perlu sering mempertanyakan siapa yang lebih besar kewajiban dan tanggungjawabnya karena masing-masing punya tangunggjawab yang telah dipertanggungjawabkan kepada diri masing-masing. Sebaliknya tanya diri sendiri apakah sudah menjalankan kewajiban tersebut atau belum. 

Semoga bermanfaat...

10 Nasehat Bagi Mereka Yang Sedang Ditimpa Musibah/Ujian

10 Nasehat Bagi Mereka Yang Sedang Ditimpa Musibah/Ujian | Setiap manusia pasti pernah mengalami musibah, apapun itu bentuknya. Ujian, musibah, cobaan dan tantangan akan mendatangi diri setiap manusia tanpa memandang waktu dan tempat. Ia akan datang pada siapa saja. Siapapun itu apakah dia raja, sultan, menteri, orang kaya, orang miskin, orang dewasa, remaja maupun anak-anak. Semuanya akan diuji.
10 Nasehat Bagi Mereka Yang Sedang Ditimpa Musibah/Ujian
Kesusahan itu ujian. Kesenangan pun ujian. Pandai itu Ujian. Kurang pandai pun ujian. Cantik itu ujian. Kurang cantik pun ujian. Jadi apapun yang kita miliki ini semua hakekatnya adalah ujian bagi kita. Bukankah Nabi Sulaiman juga diuji dengan kemewahan?
Memang, kadang kita baru akan menyebut sesuatu itu sebagai ujian atau musibah jika sesuatu itu menyakitkan atau membuat kita susah. Tapi ketika diuji dengan sesuatu yang enak, nikmat…dia lupa. Nabi Sulaiman berkata :”Ini (semua harta itu) adalah anugerah Tuhanku, untuk mengujiku apakah aku akan bersyukur atau akan ingkar”
ALLAH SWT berfirman;
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS Al-Anbiyaa ': 35)
Nah, ketika diuji dengan kesusahan itulah kadang orang kemudian ada yang tidak kuat. Sehingga tidak sedikit yang berusaha untuk bunuh diri atau berusaha menghilangkan kesusahan itu dengan jalan yang tidak halal.
Berikut adalah 10 Nasehat Bagi Mereka Yang Sedang Ditimpa Musibah/Ujian:
Pertama: Yakinlah bahwa di luar sana ada orang  lain juga yang mendapat ujian atau musibah. Ada yang diuji dengan kemiskinan. Ada yang diuji dengan harta, jabatan, dan kekuasaan. Ada yang diuji dengan istri yang berakhlak buruk. Ada wanita yang diuji dengan suami jahat. Ada wanita yang diuji dengan mertua jahat. Ada yang diuji dengan ibunya sendiri dan terlalu banyak jenis ujian yang menimpa diri manusia. Maka sebagaimana manusia-manusia yang lain ditimpa musibah / ujian yang beraneka ragam. Begitu jugalah ujian / musibah yang akan menimpa diri anda. Anda tidak sendirian…
Kedua: Sabarlah dengan ujian yang sedang kamu hadapi. Alhamdulillah Anda masih mampu memikulnya. Bisa jadi jika Anda diuji dengan ujian yang lain maka Anda tidak akan mampu menghadapinya. Yakinlah bahwa Allah tidak akan menguji hambaNya melebihi batas kemampuan hambanya itu.
Ketiga: Terkadang setan membisikkan kepada anda bahwa ujian yang kamu hadapi sangatlah berat dan tidak mungkin untuk kamu pikul. Maka ingatlah bahwa saat ini masih terlalu banyak orang yang diuji dengan ujian yang jauh lebih berat dengan ujian yang sedang anda hadapi.
Keempat: Ujian atau musibah yang menimpa kita, jika dihadapi dengan kesabaran maka akan menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat.
Kelima: Barangkali Allah menghendaki anda untuk meraih sebuah tempat yang tinggi di surga yang tidak mungkin kamu peroleh dengan sekadar amal saleh anda.
Keenam: Ingatlah ... dengan ujian terkadang kita baru sadar bahwasanya kita ini sangatlah lemah dan selalu butuh kepada Allah Yang Maha Kuasa. Terkadang kita baru mengenal yang namanya khusyu 'dalam sholat ... kita baru bisa merasakan kerendahan yang disertai derai air mata ... kita baru bisa merasakan nikmatnya ibadah ... tatkala ujian datang ... tatkala musibah menerpa.
Ketujuh: Ingatlah, dengan ujian atau musibah yang menimpa kita terkadang menghilangkan sifat ujub pada diri kita. Karena tatkala kita rajin beribadah dan selalu mendapatkan kenikmatan terkadang timbul ujub dalam diri kita dengan merasa bahwa diri kita hebat dan selalu beruntung. Jangan sampai kita salah persepsi dengan menganggap tanda kecintaan Allah kepada hamba adalah tidak ditimpanya hamba tersebut dengan musibah.
Kedelapan: Berbaik sangkalah kepada Allah. Yakinlah bahwa dibalik ujian dan musibah yang menimpa anda ada kebaikan dan hikmah. Bahkan barangkali, jika ujian tersebut tidak datang dan jika musibah tersebut tidak menimpamu maka akan lebih buruk keadaanmu. Allah SWT berfirman:
"Dan bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian." (QS Al-Baqarah: 216)
Kesembilan: Bisa jadi musibah atau ujian yang kita benci tersebut akan mendatangkan banyak kebaikan. Allah SWT berfirman:
"Maka mungkin kalian membenci sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS An-Nisaa: 19)
Kesepuluh: Ingatlah bahwa tidak ada kesusahan selamanya dan kegembiraan selamanya kecuali di akhirat kelak. Selama anda masih hidup di dunia ini maka bersiaplah dngan ujian yang akan datang. Bersabarlah demi meraih ketentraman dan kebahagiaan abadi di surga nanti. Ada yang bilang, "Kalau mau hidup di dunia harus siap diuji. Kalau tidak mau diuji. Jangan hidup di dunia!!!"
Demikian 10 nasehat untuk mereka yang baru ditimpa ujian atau musibah, jika saat ini anda sedang mendapatkannya, semoga anda diberi kesabaran dalam menghadapinya. Ingat, setelah kesusahan, pasti ada kemudahan…

Jumat, 12 April 2013

13 Alasan Populer Wanita Tidak Mau Menutup Aurat

Pernah bicara dengan teman atau sahabat anda tentang menutup aurat bagi wanita muslimah? Apa yang mereka katakan? Ya, banyak saudari-saudari kita muslimah yang sampai saat ini masih enggan untuk menutup aurat. Ada saja alasan yang disampaikan ketika kita menasehatinya.

Di bawah ini adalah alasan populer wanita yang tidak mau menutup auratnya, sekaligus jawaban yang bisa kita sampaikan kepadanya.

13 alasan populer wanita tidak mau menutup aurat



1. Semua yang metutup aurat, pasti masuk surga kah?
    Yang pasti, tak metutup aurat, pasti masuk neraka.
2. Yang Pakai Jilbab Banyak Juga Yang Nggak Baik. Bikin  dosa juga. Mengumpat orang. Pacaran…
 Ketika  Iblis tak mau ikut perintah Allah untuk bersujud kepada Adam, dia
menyalahkan perintah Allah itu. "Buat apa aku sujud pada Adam, aku lebih baik darinya". Samalah dengan jilbab. Jilbab juga yang disalahkan," pakai jilbab tapi berbuat dosa, pacaran, ... bla ... bla ... bla ... "
3. Buat apa kamu nasehati aku ? Kamu dulu  juga nggak pernah menutup aurat.
Tidak adat larangan dari Nabi untuk seseorang yang bahkan baru masuk Islam
untuk pergi berdakwah ke kaumnya. Maksudnya, dakwah itu tuntutan. selagi kau
Islam, dakwah itu wajib meskipun kau sendiri tak selalu benar langkahnya. Paling tidak
dia insaf dan bertobat sekarang.
4. Walau kami berpakaian seksi tapi hati kami baik.
Apakah kau mengklaim dirimu  memiliki hati yang suci, iman yang tinggi dan
Itu  sudah cukup menjamin harga dirimu tanpa harus menutup aurat?
5. Pakai pakaian ketat dan transparan  itu hak kami. Kalau nggak suka jangan lihat.
Apakah kau berani menjamin bahwa semua pria asing memiliki hati suci dan
iman yang tinggi untuk menahan godaan setan dan nafsu yang membara? Ingat, banyak kasus kekerasan terhadap perempuan karena ada kesempatan yang datang seketika…
6. Kami rasa apa yang kami pakai tak seksi. Tergantung kepada individu yang
memandang kami.
Seksi atau tidak, kau tetap berdosa walaupun hanya memperlihatkan sehelai rambutmu.
7. Walau kami tak berjilbab, kami tetap shalat dan puasa.
Apakah ibadah kalian diterima? Kalian yakin cuma dengan berpuasa sudah cukup untuk
menjamin kau masuk surga?
8. Suka-suka kamilah mau pakai pakaian begini. Kami nggak bikin susah hidup orang lain.
Kalian sebenarnya sudah menyusahkan ayah, abang, adik, suami dan orang lain dengan
menarik mereka ke neraka bersama kalian karena mereka tidak menegur dan gagal
mendidik kau.
9. Apa yang kami pakai, ini antara kami dengan Tuhan.
Berani bicara di dunia, beranikah kalian bicara seperti itu di depan Allah nanti? Melawan perintah Allah, neraka tempatnya.
10. Kami pakai seksi macam ini, sebab mengikuti photographer / sutradara
untuk disesuaikan dengan scenario (Kata artis-artis)
Sanggup mematuhi  instruksi mereka daripada patuh perintah Allah?
11. Bukan kami tak mau menutup aurat, cuma belum sampai waktunya aja.
Mati tidak mengenal usia. Tak takut kah mati dalam usia muda? Tak sempat
bertobat nanti.
12. Nggak mau membuat perubahan drastis? Slow-slow aja ..
Bisakah bicara dengan Izrail “tunggu sebentar, nanti dulu kau cabut nyawaku…
13. Menutup aurat itu bagus tapi kami tidak mau hipokrit karena tidak ikhlas
melakukannya.
-Kalau begitu kau sebenarnya memang hipokrit karena tidak ikhlas beragama
Islam.
"Wahai wanita, setiap ciptaan tuhan yang berharga di dunia ini akan terlindung dan sangat sulit untuk diperoleh. Di mana kamu bisa dapatkan permata? Tertanam jauh di perut bumi, tertutup dan terlindungi. Dimana kamu temukan Mutiara? Terbenam jauh di dalam lautan, tertutup dan dilindungi oleh kulit kerang yang cantik. Di mana kamu cari emas? Terperosok di lapisan bumi tertutup dengan lapisan demi lapisan tanah dan batu. Tubuh kamu adalah suci bahkan lebih berharga dari emas maupun permata. Jadi kamu juga perlu menutupi dan melindungi diri kamu. "
Maafkan ya kalau kata-katanya terlalu keras...nasehat ini ada karena adanya rasa sayang pada kalian semua wahai wanita muslimah…
Silahkan direnungkan…