Senin, 10 Agustus 2015

Rugilah Seumur Hidup Jika Malas Bangun Salat Subuh, Begini Kondisi Tubuh
Senin, 10 Agustus 2015 23:40


TRIBUN-TIMUR.COM - Salat merupakan salah satu kewajiban sebagai Muslim yang paling utama, namun juga seringkali dianggap remeh dan ditinggalkan dengan berbagai alasan.

Salah satu waktu yang sering dianggap paling berat untuk melaksanakan salat adalah subuh

Waktu subuh adalah saat ketika kita sedang asik menikmati tidur.

Kesibukan kita di hari sebelumnya, yang bahkan terkadang menghabiskan waktu sampai jauh malam, membuat semakin berat untuk membuka mata.

Karenanya pada azan Subuh juga terdapat sebuah kalimat tambahan yang tidak kita temui pada azan untuk waktu shalat lainnya, yaitu:

Ash-sholaatu khoiru min an-naum (salat itu lebih baik daripada tidur).
Kalimat tersebut sangat tepat, karena, selain merupakan kewajiban sehingga kita berdosa apabila meninggalkannya, salat Subuh memiliki banyak keistimewaan. Dalam Alqurn disebutkan:

Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) subuh . Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS Al-Israa: 78).

Rasulullah saw. bersabda:

“Ya Allah, berkatilah umatku selama mereka suka bangun subuh (yaitu mengerjakan salatnya).” (HR. Tarmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).

Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik daripada shalat shubuh dan isya, dan andaikan mereka mengetahui pahalanya tentu mereka akan medatanginya meskipun dengan merangkak-rangkak. (HR Bukhari dan Muslim).

"Siapa yang menunaikan salat Subuh maka ia barada dalam jaminan Allah. Maka, jangan kamu mencari jaminan Allah dengan sesuatu (selain dari salat), yang pada saat kamu mendapatkannya justru kamu tergelincir ke dalam api neraka." (HR Muslim).

"Barangsiapa yang salat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa salat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah melaksanakan salat malam satu malam penuh." (HR. Muslim).

"Orang yang mendirikan shalat Subuh berjamaah, lalu duduk di tempat shalatnya guna berzikir mengingat Allah hingga matahari terbit, kemudian mendirikan salat dua rakaat, maka ia memperoleh pahala haji dan umrah secara utuh." (HR Tirmidzi).

Dari Jarir bin Abdullah ra: "Kami sedang duduk bersama Rasulullah saw., ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata,”Sungguh kamu akan melihat Rabb (Allah), sebagaimana kamu melihat bulan yang tidak terhalang dalam memandangnya. Apabila kamu mampu, janganlah kamu menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan salat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).

Rasulullah saw. pulang dari salat Subuh di Masjid Nabawi, beliau mendapati putrinya Siti Fatimah masih tidur-tiduran. Dengan penuh kasih sayang lantas beliau menggerakkan badan putrinya itu sembari berkata, ”Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai karena Allah membagikan rezeki kepada hamba-Nya, antara terbit fajar dengan terbit matahari.” (HR Ahmad dan Baihaqi).

Salat Subuh membedakan orang yang mengerjakannya dengan orang munafik, karena melaksanakannya lebih berat dari salat di waktu-waktu lainnya, dan tidak banyak saksinya.

Waktu subuh juga merupakan waktu dibagikannya rezeki, sehingga rezeki kita pada hari itu akan lebih dimudahkan dan diberkahi Allah. Kita juga akan dilindungi dan dirahmati Allah sepanjang hari.

Selain itu, bangun di waktu subuh ternyata juga sangat baik untuk kesehatan kita.
Menurut penelitian Dr Alexander Bruce dari Jerman, pada waktu subuh kadar gas ozon yang mengandung oksigen mencapai puncaknya.

Gas ozon ini sangat ampuh untuk mencegah kerusakan paru-paru dan penyakit jantung, memperlancar peredaran darah, membantu otak untuk bekerja lebih baik, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah asma, alergi, penyakit gula, dan penuaan, serta merangsang urat saraf bekerja dengan baik.

Dengan demikian, di waktu subuh, kita akan lebih mudah berkonsentrasi, juga tidak mudah lelah.

Mulai jam tiga dini hari juga terjadi penyempitan pembuluh darah otak yang menyebabkan oksigenisasi otak berkurang, juga peningkatan adrenalin yang menyebabkan naiknya tekanan darah dan gangguan kardiovaskuler pada manusia.

Akitivitas bangun pagi untuk salat Subuh, apalagi bila ditambah dengan berjalan ke masjid, meningkatkan kadar nitrit oksida dalam pembuluh darah yang mencegah penyempitan pembuluh darah dan menambah oksigenisasi ke otak, sehingga rasa kantuk yang biasa menyerang kita di pagi hari dapat berkurang.

Kita pun menjadi lebih bersemangat dalam melakukan kegiatan kita selanjutnya.

Produktivitas dan kreativitas kita pun akan meningkat.

Udara segar di waktu subuh, tubuh yang lebih sehat dan bersemangat, pikiran yang lebih jernih, pintu rezeki yang terbuka, rahmat dan keberkahan yang mengiringi hari-hari kita, serta berbagai keistimewaan lainnya. Tentu kita tidak rela kehilangan semua itu hanya untuk tidur sedikit lebih lama.

[dikutip dari Alifmagz.com, media internal Pusat Studi Quran yang dipimpin Quraish Shihab]

Tidak ada komentar: