Kamis, 27 Agustus 2015

Hari ini, dalam redup mentari pagi, mari kita renungkan puisi karya Khalil Gibran.
Dalam rangka 70 tahun Kemerdekaan RI, yang ber judul ‪#‎BangsaKasihan‬. Khalil Gibran adalah Pujangga Jordania, seabad silam.


BANGSA KASIHAN

Kasihan bangsa yang mengenakan pakaian yang tidak mereka tenun sendiri, makan roti dari gandum yang tidak mereka panen sendiri.

Dan minum anggur yang tidak mereka peram sendiri

Kasihan bangsa yang menjadikan orang dungu sebagai pahlawan, dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah

Kasihan bangsa yang mengabaikan nafsu dalam mimpi2nya saat tidur, sementara menyerah saat bangun

Kasihan bangsa yang tak pernah angkat suara, kecuali ketika sedang berjalan di atas kuburan dan tak sesumbar kecuali di reruntuhan

Kasihan bangsa yang tak memberontak kecuali saat leher mereka sudah di antara pedang dan landasan

Kasihan bangsa yang negarawannya serigala, filsufnya gentong nasi, serta senimannya tukang tambal dan tukang tiru

Kasihan bangsa yang menyambut penguasa baru dengan terompet kehormatan namun melepasnya dengan cacian

Hanya untuk menyambut penguasa baru lainnya dengan terompet lagi

Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu menghitung-hitung tahun-tahun berlalu, dan orang kuatnya masih dalam gendongan

Kasihan bangsa yang terpecah-pacah dan masing-masing pecahan menganggap dirinya sebagai bangsa

Tidak ada komentar: