Senin, 28 Januari 2013

Makanan yang merusak Otak

1. Lemak Jenuh

lemak jenuh terdapat pada hewan dan produk-produk makanan olahan, seperti daging, produk susu, kripik, dan yang merusak. Struktur kimia dari lemak jenuh adalah sepenuhnya dengan atom hidrogen, dan tidak mengandung dua rantai ikatan antara atom-atom karbon. Lemak jenuh tidak menyehatkan jantung, karena mereka adalah yang paling dikenal untuk meningkatkan kolesterol LDL anda (kolesterol yang buruk).

Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi dalam jangka panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah dan menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini terjadi pada pembuluh arteri yang memasuk darah ke otak, bisa terjadi demensia.


2. Sirup

Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan menyebabkan disfungsi protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai pengganti, pilih bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa manis.


3. Lemak Trans

Jenis lemak trans secara alami terjadi dalam susu dan lemak tubuh ruminansia (seperti sapi dan domba) pada tingkat 2-5% dari lemak total. Lemak trans alami, yang meliputi asam linoleat terkonjugasi (PKB) dan asam vaccenic, berasal dari rumen hewan-hewan. Perlu dicatat bahwa CLA memiliki dua ikatan ganda, satu dalam konfigurasi cis''''dan satu di trans'''', yang membuatnya secara bersamaan''sebuah cis''-dan''trans''-asam lemak .
Hewan berbasis lemak yang setelah lemak trans hanya dikonsumsi, namun sejauh ini jumlah terbesar hari ini dikonsumsi lemak trans dibuat oleh industri makanan olahan sebagai efek samping dari sebagian hidrogenasi lemak tak jenuh tanaman (biasanya minyak nabati). Lemak ini sebagian-terhidrogenasi telah menggantikan lemak padat alam dan minyak cair di banyak daerah, terutama dalam makanan cepat saji, makanan ringan, makanan goreng dan panggang barang industri.
Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh, tapi juga bisa mempercepat proses pengerasan arteri yang berakibat pada penyakit jantung. Pada otak, makanan yang mengandung trans fat akan menyebabkan inflamasi dan berkurangnya suplai oksigen.


4. Gula Tambahan

Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan menyebabkan protein dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya adalah mempercepat penuaan sistem arteri serta membuat kadar insulin melonjak. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 gram setiap sajian.


5. Karbohidrat Sederhana

Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang Indonesia, rasanya tak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah melahap pizza atau semangkuk mi. Sebaiknya Anda membatasi asupan karbohidrat sederhana, dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain memberi rasa kenyang lebih lama, makanan ini menjaga kadar gula darah tetap normal.

Materi dan ilustrasi: Internet

Tidak ada komentar: