“Wahai
Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini,” kata Umar dan kemudian
mengetuk pintu. “Siapa?” tanya Aisyah. “Aku bersama Abu Hurairah.” Kami
meminta izin untuk masuk dan beliau mengizinkannya. Setelah masuk, kami
lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata
dalam sujudnya: “Wahai Tuhanku, Engkau adalah pengawalku bagi umatku,
maka perlakukanlah mereka sesuai dengan sifat-sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka.”
“Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?”
“Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah selepas mengerjakan solat di masjid, Jibril mendatangiku dan berkata: “Wahai Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu, kemudian ia berkata, bacalah.” “Apa yang harus kubaca?” “Bacalah firman Allah yang bermaksud: “Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang buruk) yang mensia-siakan solat dan menurutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui kesesatan.” (Maryam : 59)
“Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?”
“Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah selepas mengerjakan solat di masjid, Jibril mendatangiku dan berkata: “Wahai Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu, kemudian ia berkata, bacalah.” “Apa yang harus kubaca?” “Bacalah firman Allah yang bermaksud: “Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang buruk) yang mensia-siakan solat dan menurutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui kesesatan.” (Maryam : 59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar