Minggu, 20 Januari 2013

Tingkatan Pembagian Rejeki

Pada umumnya kita berpikir bahwa Allah SWT itu
membagikan rezeki kepada manusia sama rata,
"itulah yang adil". Pendapat ini dilontarkan oleh
orang2 komunis. Padahal tidak seperti itu.
Setidaknya ada empat ayat di dalam al-Quran yg
menjelaskan ttg pembagian rezeki:

1. REZEKI TINGKAT PERTAMA (YANG DIJAMIN
OLEH ALLAH)

"Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yg
bergerak di atas bumi ini yg tdk dijamin oleh Allah
rezekinya" (QS. Hud/11: 6)

Artinya Allah akan memberikan makan, minum
untuk makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki
dasar yg terendah, seperti kita lihat orang2 yg
tinggal di "pedalaman", mereka bisa tetap hidup
tanpa ilmu. Mereka hidup sesuai dengan fitrah
manusia yg diberikan oleh Allah. Sama dengan
binatang2 dan makhluk Allah lainnya. Mereka tahu
mencari makan, tahu berkembang biak, tahu
melahirkan anak2nya dan tahu menjaga diri dari
mangsanya. Itulah FITRAH DASAR dari Allah.

2. REZEKI TINGKAT KEDUA

"Tidaklah manusia mendapat apa-apa, kecuali apa
yg telah dikerjakannya" (QS. 53: 39)

Allah SWT akan memberikan rezeki sesuai dengan
apa yg dikerjakan. Jika seseorang bekerja dua jam,
dapatlah hasil yg dua jam. Jika kerja lebih lama,
lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh2, ia akan
mendapat lebih banyak.

Dengan kata lain, jika seseorang ingin
mendapatkan rezeki lebih banyak, ia haruslah
belajar lebih banyak dan sungguh2 dalam bekerja.
Tidak pandang apakah orang itu beriman atau
kafir. Itulah keadilan Allah terhadap makhluk-Nya.

3. REZEKI TINGKAT KETIGA

“... Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS.
Ibrahim/14: 7)

Inilah rezeki yg disayang Allah. Orang2 yg pandai
bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang
Allah. Sebagai contoh: Org yg pandai berterima
kasih atas bantuan orang lain, akan mudah
mendapat bantuan lainnya (sebagai tambahan),
tapi jika ia tidak pandai berterima kasih atas
bantuan yg sudah diterimanya, maka ia tidak akan
dapat pertolongan lagi. Hidupnya akan susah lagi.
Bukan Allah yg menghendaki, tapi ia sendiri yg
tidak pandai bersyukur.

Orang yg pandai bersyukur akan mendapat rezeki
yg lebih banyak. Itulah janji Allah! Orang yg pandai
bersyukurlah yg dapat hidup bahagia, sejahtera
dan tentram. Usahanya akan sangat sukses,
karena Allah tambahkan selalu.

4. REZEKI KE EMPAT (UNTUK ORANG2 BERIMAN
DAN BERTAQWA)

".... Barangsiapa yg bertaqwa kepada Allah niscaya
Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezeki dari arah yg tiada
disangka2nya. Dan barangsiapa yg bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan
bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq/65:2-3)

Peringkat rezeki yg ke empat ini adalah rezeki yang
istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya.
Orang istimewa ini (muttaqun) adalah org yg
benar2 dicintai dan dipercaya oleh Allah untuk
memakmurkan atau mengatur kekayaan Allah di
bumi ini.

Banyak pakar mengatakan bahwa rezeki yg tidak
terbatas itu didapatkan dgn berwira-usaha, suatu
bentuk usaha yg dijalankan oleh Rasulullah SAW
dan para sahabat.

Sekiranya dalam suatu negeri terdapat banyak
orang bertaqwa dan orang2 yg sukses berwira
usaha, maka negeri itu akan makmur, lapangan
kerja terbuka. Inilah janji Allah di dalam al-Qur'an:

"Jikalau sekiranya penduduk negeri2 beriman dan
bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka dari langit dan bumi, tetapi mrk
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami
siksa mereka disebabkan perbuatannya" (QS. al-
A'raf/7: 96)

Rezeki yg ke empat ini hanya untuk orang2 yg
betul2 bertaqwa kepada Allah SWT. Orang yg
bertaqwa ini, di dunia mereka mendapat
kemudahan2 atau sukses dari Allah, dan di akirat
mereka mendapatkan syurga pula.

"Sesungguhnya orang yang bertaqwa itu berada
dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata
air-mata air yg mengalir. (Dan dikatakan kepada
mereka): Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera
lagi aman". (QS. al-Hijr/15: 45)

Namun, bagaimanapun:
“Tidak setiap orang yang Kuberi nikmat dan
Kulapangkan rezekinya berarti dia Kumuliakan,
TIDAK! Dan tidak setiap orang yang Kumiskinkan
berarti dia Kuhinakan, TIDAK! Justru yang satu Ku-
uji dengan kesenangan, dan yang lain Ku-muliakan
dengan cobaan”. (Tafsir QS. Al-Fajr/89: 15-16)

Tidak ada komentar: