Jumat, 05 Oktober 2012

Flame Antargender


Ternyata selama ini lelaki dianggap makhluk yang mendengar tapi tak pernah menyimak. Anda tahu beda dan sebabnya?

Dari sebuah artikel lama di BBC News, saya baru tahu para pria ternyata mempunyai masalah dengan kemampuan menyimak. That’s why men hear but not listen. Penyebabnya, menurut para ahli, pria memroses suara yang masuk ke telinganya hanya dengan otak kiri, yang berhubungan dengan kemampuan berbahasa. Sedangkan wanita menggunakan otak kiri dan kanan sekaligus.

Itulah sebabnya, kita sering melihat kaum hawa sanggup ngerumpi ketika bertemu teman-temannya, sementara kaum adam tidak memahami satu pun topik yang tengah mereka bicarakan. Para pria memang mendengar kata-kata yang berseliweran di telinganya, tapi nggak ngeh. Begitu mereka ditanya, “Ngerti nggak?”, mereka pasti menggelengkan kepala.

Kadang saya juga sering heran, kok bisa-bisanya perempuan itu ngobrol ngalor-ngidul tidak keruan, tapi kok ya tetep tidak ada satu pun yang terlewat. Padahal saya saja tidak mampu menangkap satu pun yang mereka obrolkan. Ehm, anda mungkin merasa begitu juga? Saya bukan sedang menyulut flame antargender, melainkan hanya hendak menyampaikan bahwa pria dan wanita itu memang berbeda. Ini bukan soal lebih baik dan lebih buruk. Ini tentang perbedaan. Itu saja.

Untuk para pria, tidak usah kecewa atau minder kalau tidak mampu menyimak kata-kata pasangan anda. Untuk para perempuan, ibu-ibu, dan mbak-mbak, tolong dimaklumi bahwa kami-kami ini, para bapak, mas-mas, atau om-om ini punya kemampuan berbeda dalam mendengarkan.

Anda tidak usah cemberut atau marah dulu ya. Mari kita nikmati saja fitrah kita masing-masing, baik sebagai laki-laki maupun perempuan.
Siapa tahu hidup jadi lebih indah dengan cara itu.

Tidak ada komentar: