Jumat, 05 Oktober 2012

Antara Pekerjaan dan Penghasilan


"Antara pekerjaan dan penghasilan, mana yang lebih Anda utamakan?"

Pertanyaan yang simple ini memang susah dijawab. Saya sendiri tidak pernah bisa menjawabnya secara langsung dan gamblang karena ada berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal yang akan mempengaruhi pendapat saya. Yang pastinya akan sangat berbeda sekali dengan pendapat pembaca sahabat Dunia Aksara sekalian.

Orang idealis akan mengatakan bahwa yang penting baginya adalah "pekerjaan." Karena pekerjaan dapat meningkatkan martabat dan status sosial seseorang. Memang betul, tapi di zaman seperti ini orang idealis sering kali berubah menjadi kapitalis. Terutama kalau mereka merasa tanggung jawab pekerjaan dan penghasilan yang didapatnya tidak sesuai. Atau jika penghasilan yang didapat tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup dan atau jika penghasilan yang diperoleh dirasa tidak mencukupi dll.

Pernah dengar istilah "posisi" menunjang "prestasi?" Istilah itu berlaku pada masa dulu, karena dengan berkembangnya zaman maka istilah itu ikut berubah, menjadi "posisi" menunjang kemungkinan untuk "korupsi." Dalam teori probabilitas nilai yang 0,0000 sekian persen tetap saja terhitung sebagai nilai kemungkinan. Jadi intinya dalam hidup ini selalu ada kemungkinan.

Seorang yang realistis pasti akan cenderung memilih penghasilan. Memang betul, dalam hidup ini ''money is not everything!'' Tetapi pada kenyataannya ''everything needs money!'' Apa artinya kerja keras membanting tulang kalau penghasilannya tidak seperti yang diharapkan? Dan juga apa artinya penghasilan yang besar kalau pekerjaannya tidak sesuai dengan yang diinginkan? Nah lho.....! Bingung kan?

Penghasilan bukan hanya berupa besar dan kecilnya pendapatan. Tapi juga asal dan cara penghasilan itu didapatkan. Kalau pekerjaan itu tanggung jawabnya pada sesama manusia, tapi penghasilan tanggung jawabnya pada Tuhan masalahnya bukan lagi pada besar kecilnya saja tapi juga pada hukum haram-halalnya. Rumit ya?

Jadi bagaimana caranya menjadi seorang idealis yang realistis tanpa melanggar hukum agama dan norma-norma kemasyarakatan? Simplenya, bagaimana caranya mempunyai pekerjaan yang diharapkan dengan penghasilan yang diinginkan tanpa melakukan kejahatan sosial?
Jika dihadapkan pada pilihan antara pekerjaan dan penghasilan, kira-kira apa pilihan Anda?


Sumber dan Ilustrasi Internet

Tidak ada komentar: