Kamis, 10 September 2015

Cara Membangun Jiwa Anak : Menemani Anak


Persahabatan punya pengaruh besar dalam jiwa anak. Teman menjadi cermin bagi temannya yang lain. Satu sama lain saling belajar dan mengajar.

Rasulullah Saw berteman dengan anak-anak hampir di setiap kesempatan. Kadang-kadang menemani Ibnu Abbas berjalan, pada waktu lain menemani anak-anak paman beliau, Ja’far. Juga menemani Anas. Begitulah Rasulullah Saw, berteman dengan anak-anak tanpa canggung dan rikuh. Tidak merasa hina karena menemani anak-anak.

Menurut Anas Ra, Rasulullah Saw pernah kedatangan Jibril As disaat beliau sedang bermain dengan anak-anak. (HR Al-Hakim)

Pada suatu hari Abdullah bin Ja’far bermain bersama Qatsam dan Ubaidullah bin Abbas. Tiba-tiba Rasulullah Saw lewat dengan menunggang kendaraannya dan bersabda, “Angkat anak itu ke sini.” Yang dimaksud adalah Abdullah bin Ja’far, lalu didudukkan didepannya “Angkat anak itu kesini!” Yang dimaksud adalah Qatsam, lalu didudukkan di belakangnya. Beliau tidak malu kepada pamannya menggendong Qatsam dan meninggalkan Ubaidullah. Sambil mengusap kepala Abdullah bin Ja’far, beliau berdo’a, “Ya Allah gantikanlah Ja’far dalam diri anaknya.”

Disamping berteman dengan orangtua, anak juga harus berteman dengan kawan sebayanya. Rasulullah Saw pernah melihat sekelompok anak-anak bermain dan beliau membiarkan mereka. Bahkan memotivasi mereka membangun ruh kebersamaan dan mengawasi permainan mereka. Maka, orang tua harus harus pandai-pandai memilihkan teman pergaulan bagi anak-anaknya dan tidak lupa juga mengawasi perilaku mereka.

Jika tidak menemukan teman shalih untuk kawan anak-anak Anda, datanglah kepada orang yang shalih agar ditunjukkan teman-teman yang sesuai dengan anak-anak Anda.

Sadarlah wahai orang tua, diluar sana para musuh siap menerkam anak-anak Anda. Berbagai jebakan dan jerat dipasang untuk anak-anak kita. Berhati-hatilah! []

*Disadur dari Manhaj Tarbiyah Nabawiyah Lith Thifli dengan sedikit perubahan

(esqiel/muslimahzone.com)

Tidak ada komentar: