Jumat, 30 Oktober 2015

Di belahan sebelah sana, ada seorang Raja yg memerintahkan seluruh pejabat dan rakyatnya untuk melaksanakan shalat Istisqa. Di seluruh masjid, sekolah, universitas, kantor-kantor pelayanan publik dan lainnya.
Bukan untuk negaranya, karena negaranya memang bercuaca sangat jarang dianugerahi hujan. Tapi bagi negara-negara lain, khususnya negara-negara yg di dalamnya tinggal umat Islam, lebih khususnya lagi bagi Indonesia, yg sedang Allah timpakan bencana asap akibat kerakusan sebagian kecil penduduknya.
Di Makkah, shalat Istisqa dilaksanakan di Masjidil Haram Jumat (30/10). Di Madinah, shalat Istisqa dilaksanakan di Masjid Nabawi. Di Riyadh, ibukota kerajaan Arab Saudi, shalat Istisqa dilaksanakan di Masjid Imam Turki ibn Abdullah yg diimami ileh Grand Mufti Syaikh Abdul Aziz al-Sheikh.
Raja yg memerintahkan pelaksanakan shalat Istisqa ini bernama Salman ibn Abdullah Al Saud.
Syukran lakum... Wa jazakumullahu khairan katsiran...
Allahumma shayyiban nafi'an...
***
Insert: suasana shalat istisqa di Masjid Imam Turki ibn Abdullah di Riyadh.

Selasa, 27 Oktober 2015

Wawancara dengan Komandan Muslim Shishani: Insya Allah Rusia akan Kalah


27 Oktober 2015 Abu Tsani
Salah satu kelompok Mujahidin asing yang berjuang di Suriah adalah kelompok Jundu Syam, kelompok Mujahidin yang mayoritas pejuangnya berasal dari Kaukasus Utara. Amir Jundu Syam, Muslim Shishani mengatakan bahwa mereka telah berpengalaman dalam serangan dan taktik Rusia. Beliau yang pernah berjuang melawan Rusia di Chechnya mengatakan bahwa Jundu Syam telah mengembangkan metode unik untuk melindungi diri dari serangan udara.

Di Suriah, ada banyak Mujahidin yang terlibat dalam medan perang melawan rezim Nushairiyyah. Di antara mereka, Mujahidin Chechnya yang memiliki pengalaman menghadapi invasi Rusia selama 10 tahun. Salah satunya Jundu Syam. Yang telah menorehkan namanya dalam berbagai operasi yang dilakukan terhadap pasukan rezim Nushairiyyah di Damaskus, Aleppo dan Latakia.

Muslim bertugas di pasukan pertahanan udara di Mongolia. Setelah runtuhnya Uni Soviet, ia kembali ke Chechnya. Pada tahun 1995 ia bergabung dengan kelompok jihad Komandan Al-Khattab Rahimahullah, yang terdiri dari mujahidin asing (kebanyakan Arab).

Beliau juga bekerja dengan banyak pemimpin divisi Arab-Chechnya, termasuk Abu Jafar dan Abu al-Walid, penerus Ibn Khattab.

Sampai akhirnya, beliau diangkat menjadi Amir di wilayah Vedeno.

Pada tahun 2002, Syaikh Abu Walid rahimahullah mengirim Muslim untuk mengurus front baru di distrik Sunzha, di mana di sana beliau memiliki banyak pejuang di bawah komandonya.

Pada tahun 2003, Muslim ditangkap oleh pasukan Rusia, dan ditahan di penjara Rusia selama dua setengah tahun.

Setelah dibebaskan beliau pergi ke Georgia untuk berobat. Pada tahun 2008, setelah sembuh, Muslim mengorganisir sebuah kelompok jihad baru di Dagestan.

Pada tahun 2012, Muslim Shishani berangkat ke Suriah untuk membantu mujahidin di sana.

Berikut wawancaranya beliau dengan reporter Al-Jazeera. Selamat menyimak.

Al-Jazeera: Sebesar apakah pengaruh Mujahidin asing di dalam perang Suriah?

Muslim: Kedatangan Mujahidin dari luar adalah wajar, karena Muslim Suriah adalah saudara kami. Banyak dari pejuang Chechnya yang memiliki pengaruh besar terhadap jalannya pertempuran dengan pengalaman yang dimilikinya. Kedatangan Mujahidin Kaukasus memberikan kontribusi yang besar di sini untuk Mujahidin, mereka berbagi pengalaman mereka.

Al-Jazeera: Bukankah ini perang Suriah? Mengapa Anda datang ke sini?

Muslim: Alasan utama kami di sini adalah Hadist Nabi kita (SAW) tentang Syam. Dan kemudian Kezaliman / tindakan yang tidak adil yang diderita oleh rakyat Suriah. Yang orang-orang Suriah itu lalui adalah hal yang tidak asing bagi kami. Kami telah menderita kezaliman ini selama bertahun-tahun dan kami adalah bangsa yang paling memahami keadaan bangsa Suriah. Kami seperti mereka dalam hal itu. Dan kami melihat betapa banyak dari mereka yang ramah. Seperti dikatakan dalam hadits tentang Syam, kami bertemu bangsa yang tidak takut berperang atau mati.

Al-Jazeera: Apa pendapatmu tentang Rusia masuk ke dalam perang ini?

Muslim: Saya ingat sebuah hadist, "orang-orang kafir akan berkumpul di sekitar kalian seperti orang kelaparan berkumpul di sekitar makanan." (Red- "Hampir tiba suatu masa dimana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang kelaparan mengerumuni hidangan mereka." Maka salah seorang sahabat bertanya, "Apakah karena jumlah kami yang sedikit pada masa itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Bahkan, pada masa itu jumlah kamu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di lautan, dan Allah akan mencabut 'rasa gentar' terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit al-wahnu." Seorang sahabat bertanya, "Apakah itu al-wahnu itu, ya Rasulullah?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Cinta dunia dan takut mati." (HR Abu Dawud & Ahmad) Sekarang ini adalah apa yang terjadi. Rusia adalah salah satu dari mereka. Rusia ingin mempertahankan rezim Suriah lebih dari siapa pun, dan itu sebabnya ia membom lebih dahsyat dari yang lainnya. Sebagai contoh, jika koalisi membom sekali, Rusia membom sepuluh kali.

Al-Jazeera: Sebuah pertanyaan, apakah Rusia benar-benar melakukan serangan udara massal di seluruh Suriah sebagai bagian dari teori konspirasi licik mana dia mencari alasan untuk membom beberapa militan Kaukasia Utara?

Muslim: Ketika orang-orang kafir ingin melakukan sesuatu, mereka memikirkan banyak alasan. Alasan tentang mujahidin dari Kaukasus tidak mendasar. Sebelum itu mereka menyerang Ukraina. Apakah ada teroris dari Kaukasus di sana? Invasi Afghanistan, apakah kami juga alasannya? Rusia ingin mengembalikan prestise mereka yang hilang di kancah internasional. Suriah adalah kesempatan bagi Rusia untuk menunjukkan kekuatan mereka di kancah internasional. Tapi kami prihatin tentang kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat setempat tentang serangan udara tersebut. Karena mereka adalah orang-orang yang paling menderita.

Al-Jazeera: Anda memiliki pengalaman konflik panjang dengan Rusia. Apa yang bisa kita harapkan dari saat ini dari Mujahidin Chechnya. Apakah kalian memiliki kekuatan yang dapat mempengaruhi jalannya pertempuran?

Muslim: Orang-orang Suriah hidup dalam ketakutan karena serangan udara tersebut. Dan mereka berharap banyak dari kami dan berpikir bahwa hanya kami bisa melawan mereka. Kami juga mendapatkan pengalaman dalam pertempuran. Saran saya kepada mereka, jangan pernah takut. Dalam perang Chechnya kami terus melawan mereka bahkan ketika mereka membom kami dari empat sisi. Tidak ada bantuan. Di sini jumlah mujahidin lebih besar dan memiliki persenjataan yang lebih baik dan masyarakat mendukung kami. Rusia tidak akan berhasil dalam perang ini. Di Chechnya kami berjuang dalam kondisi yang sulit dengan 2.000 Mujahidin melawan 200.000 tentara Rusia yang kuat. Dan Rusia tidak berhasil mengalahkan kami. Di satu sisi masuknya mereka ke Suriah menggembirakan kami. Allah beserta kami, kami percaya itu. Bahaya tunggal adalah fitnah yang memecah-belahkan kami. Kami mengalami ini di Chechnya. Dalam perang pertama mereka tidak bisa menghabisi kami selama lebih dari 2 tahun. Dan selama perang kedua mereka menabur perselisihan di antara kami dan memecah-belah kami. Di Suriah, kita perlu memperhatikan hal ini. Kelompok-kelompok lokal harus bersatu dan kami harus mengikuti mereka.

Al-Jazeera: Menurut Anda apa yang membuat Suriah berbeda dari Chechnya dalam rencana perang melawan Rusia?

Muslim: Salah satu hal yang paling lemah tentang Rusia adalah bahwa mereka jauh dari rumah dan tidak ada yang akan dapat mempertahankan kekuasaan jika rakyat Suriah tidak ingin hal itu. Rusia tidak dihormati di sini. Di Chechnya, itu seperti di rumah mereka sendiri. Di Suriah akan berbeda.

Al-Jazeera:  Jadi dalam hal ini kita dapat katakan bahwa ada lebih banyak pejuang akan datang dari Kaukasus untuk berperang di Suriah?

Muslim: Muslim yang hidup di bawah kekuasaan Rusia setelah ini banyak yang akan berbondong-bondong ke Suriah. Saudara kita di Kaukasus tidak dapat bergabung dalam perjuangan karena masalah transportasi. Dengan izin Allah, di Suriah mereka akan memberikan pelajaran yang layak kepada Rusia.

Al-Jazeera: ISIS, sejak awal 2014 diketahui bersebrangan dengan berbagai kelompok oposisi, salah satu sebabnya adalah bergabungnya sejumlah pejuang Chechnya ke ISIS. Pangkalan militer Rusia berada di Latakia, apakah yang akan dilakukan pejuang Chechnya?

Muslim: Banyak hal negatif yang keluar dari proyek (khilafah) IS. Dan sayangnya banyak pejuang Kaukasia yang bergabung dengan IS. Karena kenyataan adanya informasi salah yang disebarkan di Kaukasus, para pemuda terkecoh dengan penamaan Khilafah dan Daulah Islam. Tapi sekarang mereka sudah melihat kenyataannya. Nasihat saya kepada mereka, dengarkan para Ulama. Saya berharap mereka juga dapat melihat atau membedakan mana yang benar dan salah. Saya dapat katakana bahwa banyak saudara dari Kaukasus di IS (ISIS) ingin meninggalkan dan datang ke Latakia. Pertempuran utama melawan Rusia akan berada di Latakia dan Tartus. Raqqa dan Aleppo tidak akan menghadirkan pertempuran darat yang signifikan melawan Rusia. (al-jazeera Turki/checheninsyria/muqawamah.net)



← Jabhah Nusrah Bunuh Puluhan Tentara Nushairiyyah di Aleppo
Kejaksaan Mesir Keluarkan Perintah Penangkapan Syaikh Yusuf Qaradhawi


KIBLAT.NET, Kairo – Kepala jaksa Mesir telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap ulama Sunni Syaikh Yusuf al-Qaradhawi, kata sebuah laporan.

Ulama yang tingal di Qatar ini dituduh menghasut pembunuhan pasukan keamanan Mesir dan ikut campur dalam urusan negara Mesir.

Syaikh Qaradhawi telah menjadi kritikus utama Militer Mesir setelah kudeta militer terhadap presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, Muhammad Mursi, pada bulan Juli.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Ulama Sedunia ini, mengeluarkan fatwa, pada hari Sabtu 6 Juli lalu yang menyatakan rakyat Mesir harus mendukung Presiden terguling Mohammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin dan militer harus menarik diri dari panggung politik.

Syaikh Yusuf al-Qaradhawi, salah seorang ulama Sunni paling terkemuka di Timur Tengah kelahiran Mesir ini, mengatakan dalam fatwa yang diposting di situsnya bahwa intervensi militer untuk menggulingkan Mursi pada hari Rabu adalah bertentangan dengan demokrasi dan konstitusi.

“Dokter al-Qaradawi mengeluarkan fatwa tentang perlunya untuk mendukung Presiden Mesir terpilih Mohammed Mursi, dan mempertahankan konstitusi serta menyerukan [kepala Angkatan Bersenjata Abdel Fatah] al-Sisi dan teman-temannya agar mundur untuk mempertahankan legitimasi dan demokrasi, “katanya seperti  diposting.

Dia mengatakan, banyak ulama dari universitas Islam Al Azhar Kairo, institusi  pendidikan Muslim unggulan di Mesir, setuju dengan dia. (qathrunnada/kiblat.net)

Senin, 26 Oktober 2015

Ulama Senior Saudi Puji Sikap Syaikh Yusuf Qaradhawi Atas Hizbullah dan Iran


2 tahun lalu | 4932 views

KIBLAT.NET, Riyadh – Ulama Senior Mufti Arab Saudi  Syaikh Abdul Aziz alu-Syaikh  memuji sikap ulama senior Syaikh Yusuf al-Qaradawi terhadap Iran dan Syiah Hizbullah pada Kamis (6/6), Al Arabiya melaporkan.

Syaikh Qaradhawi, presiden Persatuan Ulama Muslim Internasional, pada Sabtu lalu mengkritik kelompok milisi Syiah Libanon atas intervensi militernya di Suriah dan menyerukan Jihad melawan mereka.

Syaikh Qardhawi, seorang ulama Sunni, mengatakan dalam sebuah pidato di ibukota Qatar, Doha bahwa “setiap muslim terlatih untuk berperang dan mampu melakukan hal itu [harus] bersedia” untuk berJihad melawan Assad dan Hizbullah di Suriah, AFP mengutip perkataannya.

“Iran mendorong maju senjata dan orang-orangnya, jadi mengapa kita berdiam diri?” Tanyanya, Ia menggambarkan Hizbullah, yang berarti golongan Allah dalam bahasa Arab, sebagai “partai setan.”

“Pemimpin partai Setan datang untuk melawan Sunni . Sekarang kita tahu apa yang Iran ingin. Mereka ingin pembantaian brlanjut untuk membunuh Sunni, “kata Qaradhawi.

“Bagaimana mungkin 100 juta Syiah [di seluruh dunia] mengalahkan 1,7 miliar [Sunni]? Hanya karena [Sunni] Muslim yang lemah. ”

Syeikh Qaradhawi mengatakan ia keliru dalam dukungan sebelumnya terhadap Hizbullah dan Iran, di depan para ulama Saudi.

“Saya membela Nasrallah dan partainya, partai tirani  di depan ulama di Arab Saudi, “katanya.

“Tampaknya para ulama Arab Saudi yang lebih dewasa dari saya,” tambah Qardhawi, menurut AFP. (qathrunnada/kiblat.net)
Syaikh Yusuf Qardhawi Mengundurkan Diri dari Dewan Ulama Senior Al-Azhar


2 tahun lalu | 754 views

KIBLAT.NET, Doha – Tokoh ulama Muslim kelahiran Mesir Syaikh DR.Yusuf al-Qaradhawi mengundurkan diri dari Dewan Ulama Senior Al-Azhar, sebuah badan yang paling otoritatif  dalam lembaga agama Islam bergengsi berbasis di Kairo itu.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (2/12), Syaikh al-Qaradhawi mengatakan pengunduran dirinya bertujuan untuk “memberikan posisi yang dapat diambil oleh para sarjana bebas,”.

“Aku mengajukan pengunduran diri kepada rakyat Mesir, bukan kepada Grand Imam yang memiliki Azhar,  kata Syaikh Qaradhawi, yang juga menjabat sebagai presiden Persatuan Ulama Internasional.

Ulama terkemuka itu melanjutkan untuk menegaskan bahwa jabatan Imam Al- zhar Imam telah dirampas oleh kudeta militer,”.

Imam Al-Azhar Syaikh Ahmed Tayeb secara terbuka mendukung militer Mesir menggulingkan presiden terpilih Mohamed Morsi pada 3 Juli menyusul protes massal menentang pemerintahan.

Sejak beberapa bulan lalu, Syaikh Qaradhawi telah menjadi kritikus vokal terhadap penggulingan Mursi dan berulang kali mengecam penguasa baru yang didukung militer Mesir.

Ulama yang berbasis di Qatar ini, juga mengecam kegagalan al-Tayeb untuk mengundang anggota Ikatan Cendekiawan Dewan Senior untuk bertemu membahas pembantaian terang-terangan baru-baru ini dan insiden serius yang telah meneror rakyat Mesir, terutama pembubaran aksi protes di Rabaa dan Nahda Square. “.

Pada tanggal 14 Agustus, ratusan demonstran pro-Mursi tewas ketika pasukan keamanan dengan kekerasan membersihkan aksi duduk di dua tempat di Kairo, yakni di Rabaa al – Adawiya dan Nahda Square. (qathrunnada)
Ratusan Tokoh Islam Desak Interpol Keluarkan Syaikh Yusuf Qardhawi dari Daftar Buronan


10 bulan lalu | 586 views

KIBLAT.NET, Doha – Ratusan tokoh dari berbagai negara baru-baru ini menggalang solidaritas untuk Syaikh Yusuf Qardhawi yang dimasukkan dalam daftar buronan interpol oleh Amerika Serikat. Mereka mendesak interpol segera membebaskan ulama 88 tahun itu dari daftar buronan.

Dilansir dari Al-Jazeera, Rabu (17/12), sedikitnya ada 300 orang yang mengikuti aksi tersebut. Mereka terdiri dari ulama, da’i, imam masjid, akademisi dan peneliti dari berbagai negara.

“Dengan memasukkan namanya (Syaikh Qardawi) ke dalam buronan internasional, sama saja menghina Islam dan simbol-simbolnya. Kami tidak akan diam atas ini,” tegas pernyataan yang ditandatangani 300 tokoh tersebut.

Pernyataan itu juga mengecam interpol yang melecehkan ulama yang menjadi panutan banyak umat muslim. Interpol seharusnya memburu penjahat sebenarnya yang jelas-jelas membunuh dan membantai rakyatnya sendiri. Bukan memburu ulama yang telah menghabiskan hidupnya untuk umat.

Aksi yang sama juga dilakukan Organisasi Arab untuk Hak Asasi Manusia di Inggris. Mereka menggalang jutaan tanda tangan untuk menekan interpol menghapus nama Syaikh Qardhawi dari daftar buronan.

Direktur organisasi tersebut, Muhammad Jamil, mengatakan pihaknya juga mengajak para aktivis untuk ikut dalam aksi solidaritas itu. Ia juga mempertanyakan alasan Syaikh Qardhawi dimasukkan dalam daftar buronan.

“Apakah mungkina seorang ulama senior seperti Syaikh Qardhawi mencuri, membantai atau menghasut pembunuhan. Beliau adalah ulama moderat dan senantiasa mengajak berdiskusi kepada orang-orang berpikiran ekstrim?” kata Jamil bertanya-tanya.

Sebagaimana diberitakan kiblat.net beberapa waktu lalu, Interpol memberikan status “Red Notice” kepada Syaikh Yusuf Al-Qardhawi. Status itu menjadikan ulama berasal dari Mesir itu sebagai buronan organisasi polisi sedunia itu.

Melalui situsnya, Interpol mengatakan bahwa pemerintah Mesir menginginkan Syaikh Qardhawi yang telah berusia 88 tahun “untuk dijatuhi hukuman” atas sejumlah kejahatan termasuk “penghasutan dan bantuan untuk melakukan pembunuhan yang disengaja.”

Sebelumnya, atas desakan pemerintah Mesir, beliau juga diberhentikan dari ketua Persatuan Ulama Dunia dan Ulama Al-Azhar. Desakan itu dikeluarkan setelah Syaikh Qardhawi tegas menentang kudeta militer yang dilakukan Abdul Fatah Al-Sisi terhadap Muhammad Morsi.

Sumber: Al-Jazeera
Penulis: Hunef
Syaikh Qardhawi Kembali Tegaskan Jihad Melawan Rezim Suriah Sangat Disyari’atkan


2 tahun lalu | 2184 views

KIBLAT.NET, Kairo – Presiden Federasi Ulama Muslim Dunia Syaikh Yusuf Al Qardhawi kembali menegaskan bahwa jihad di Suriah sangat diperlukan atau wajib. Demikian beliau ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Arabiya, Ahad 9/6/2013.

Dalam kesempatan itu, syaikh Qardawi mengutuk campur tangan Iran dan Rusia membantu rezim Bashar Al Asad. Beliau juga mencerca Syi’ah Hizbullah Lebanon dan menegaskan kembali bahwa Hizbullah adalah Hizbus Setan dan Hibuz Thagut.

“Hizbullah telah menampakkan jati dirinya. Ia muncul sebagai Hizbuz Setan dan Thagut” tegasnya seraya memuji ulama Saudi yang lebih faham darinya tentang hakikat partai Hizbullah Lebanon ini.

Syaikh Qardawi menjelaskan, situasi di Suriah merupakan perpanjangan dari apa yang terjadi di negara Arab. Tujuan utamanya adalah menuntut hak-hak rakyat. Kemarahan rakyat Suriah juga seperti kemarahan rakyat Arab lainnya dengan tidak menggunakan senjata. Akan tetapi, rezim menghadapi mereka dengan senjata. Hingga saat ini, yang mereka hadapi bukanlah pasukan Suriah, akan tetapi Rusia, Iran dan Hizbullah.

Syaikh Qardawi menegaskan dan mengumumkan, wajibnya jihad di Suriah melawan Hizbullah dan rezim di sana. “Jihad sangat disyariatkan di Suriah bagi individu dan negara” tegasnya.

Di akhir wawancara, beliau mengumumkan akan menggelar konferensi ulama mulsim Dunia pada hari Kamis besok di Kairo untuk membahas situasi di Suriah. [hunef/kiblat.net]
Syaikh Qardhawi: “Siapa yang Mampu Berjihad di Suriah, Berangkatlah!!!”


[Kiblat.net] — Ketua Asosiasi Persatuan Ulama Muslim Dunia, Syaikh Yusuf Qardawi mengecam Presiden Suriah Basyar Assad, Hizbullah Libanon, Iran dan Rusia. Syaikh Qardhawi mengatakan, “Sesungguhnya kaum Syi’ah Alawi atau yang sering mengatas namakan An-Nushairiyah, mereka lebih kafir dari Yahudi dan Nasrani.” Syaikh Qardhowi juga menyerukan kepada seluruh umat Islam di seluruh dunia untuk pergi ke kota Qushair Suriah untuk berjihad melawan Syi’ah Hizbullah. Ia juga menegaskan, kalau saja dirinya mampu dan memiliki kekuatan maka sungguh ia akan berangkat.

Dalam khutbah yang disampaikan di Ibukota Qatar, Doha, Syaikh Qardhawi menegaskan bahwa Suriah merupakan salah satu negara Arab pertama yang merdeka dan menerapkan sistem Republik, tapi ia juga termasuk negara Arab pertama yang menyaksikan kudeta militer. Karenanya, mantan Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser mendorong rakyat Suriah untuk memisahkan diri dengan alasan keamanan.

Syaikh Qardhawi menambahkan, setelah memisahkan diri pada tahun 1963 M, pemerintahan zhalim pun tumbang dan rakyat bisa bernafas lega serta kembali merasakan kebebasan. Akan tetapi, militer Suriah tidak membiarkan lama rakyat Suriah hidup bebas, hidup mereka berada di bawah bayang-bayang pengawasan. Hingga datanglah Hafidz al-Assad beserta kaum Syi’ah an-Nushairiyah. Syi’ah An-Nushairiyah itu lebih kafir daripada Yahudi dan Nasrani, sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, “Kami melihat mereka hari ini membantai puluhan ribu manusia seperti membantai tikus dan kucing.” Kemudian Assad naik menjadi Presiden dengan didukung oleh kaum Syi’ah an-Nushairiyah.

Salah satu bukti nyata dominasi Syi’ah, pemerintah Suriah seringkali berkoar-koar menyampaikan niatannya untuk membebaskan Palestina, akan tetapi ia tidak melakukan apa-apa. “Tidak satu pun peluru yang ditembakkan untuk melawan Israel,” jelas Syaikh Qardhawi.

Terkait presiden Suriah yang sekarang, Basyar Assad, Syaikh Qardhawi mengatakan, “Apa perbedaan Basyar dan Assad? Ia adalah pemberi peringatan yang buas lagi bengis. Ia berdiri melawan rakyatnya sendiri sejak hari pertama revolusi. Ia memintaku supaya mendukungnya dan juga meminta Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Meshaal. Tapi kami menolaknya.

Syaikh Qardhawi mengkategorikan bahwa Rusia, Iran dan Hizbullah adalah musuh umat Islam, khususnya Hizbullah Libanon yang telah mengumumkan ikut serta dalam peperangan di Suriah.
“Mereka adalah taghut, kelompok syetan. Mereka datang untuk memerangi penduduk Sunni di Qushair dan sekitarnya. Ribuan kaum Syi’ah mengaku sebagai pengikut Nasrullah. Siapa dia? Dia adalah penolong syetan. Mereka mengatakan, ‘Kami akan memerangi musuh-musuh pemberontak.’ Siapa yang dimaksud pemberontak?” tutur Syaikh Qardhawi.

Kemudian Syaikh Qardhawi menutup khutbahnya, “Saya menyeru umat Islam di mana pun berada untuk menolong saudara mereka. Sangat tidak masuk akal bila kita meninggalkan umat Islam dan membiarkan mereka (kaum Syi’ah) berdatangan untuk membantai umat Islam. Kalau saja saya memiliki kemampuan, sungguh aku akan berangkat berjihad bersama umat Islam. Siapa saja yang memiliki kemampuan untuk berperang dan bisa menggunakan senjata maka wajib untuk berjihad membela umat Islam. Saya serukan kepada seluruh umat Islam untuk berjihad bersama saudara-saudara mereka di Suriah. Sekali lagi, Siapa saja yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam peperangan maka hendaknya ia berupaya untuk berangkat semampunya. (Anshor)
ANALISIS KEJIWAAN SYIAH




Agama Syi’ah adalah agama yang dibangun diatas asas emosionalisme, provokasi, dan histeria dengan mengusung berbagai mitos sejarah yang dibumbui oleh ratapan untuk membangkitkan gejolak emosi jiwa-jiwa yang lemah, sehingga penganutnya tidak hanya menerima ajaran mereka, bahkan juga rela berbohong demi ajaran tersebut.

Tidak satu pun kelompok keyakinan dan pemahaman yang lebih buruk daripada Syi’ah dalam hal melegalkan dan melakukan kebohongan, bahkan menjadikannya sebagai bentuk ketaatan beragama.
Kebohongan demi kebohongan yang dilakukan oleh para pemuka agama mereka terhadap para pengikutnya acap kali membuat kita prihatin dengan kepolosan para pengikut yang tertipu daya.

Ya, mereka memang lebih pantas untuk dikasihani, dan dipandang dengan tatapan prihatin. Tak heran bila sebagian pengikut Syi’ah yang berpikiran kritis mengeluhkan para sayid Syi’ah karena praktek-praktek melampaui batas dan penjarahan yang dilakukan terhadap harta maupun kehormatan mereka atas nama agama.

Kepribadian Syi’ah merupakan perpaduan antara pola pikir Yahudi dan tingkah laku Majusi.
Mereka menjadikan slogan mengikuti Ahlulbait sebagai keyakinan utama mereka dalam masalah akidah dan loyalitas. Ulama-ulama Syi’ah baik pada era klasik maupun kontemporer dengan licinnya memanfaatkan peristiwa-peristiwa sejarah, setelah menambah-nambahinya dengan berbagai rekayasa atas prahara dan kezaliman yang menimpa Ahlulbait.

Itu mereka lakukan untuk dapat menarik simpati para pengikutnya, sehingga sadar atau tidak mereka membiarkan hati mereka terperangkap dalam kesedihan, tangisan, ratapan, bahkan menyakiti diri sendiri. Jika kondisinya telah sampai pada taraf itu maka berikutnya merupakan hal yang mudah untuk menyetir para pengikut tersebut sesuka hati mereka.

Para pembesar mereka berupaya keras menjadikan kebohongan sebagai pondasi agama mereka, sehingga kebohongan mereka pun berkembang dari sekedar kebohongan biasa kepada kebohongan yang dipandang sebagai bagian dari inti agama. Selanjutnya kebohongan itu diterjemahkan dalam akidah taqiah yang membuat mereka tidak kesulitan menanamkan akidah-akidah yang menyimpang dan fakta-fakta palsu dalam hati para pengikut, sebagaimana taqiah ini juga memudahkan mereka untuk berada di tengah komunitas Umat Islam.

Permusuhan dan dendam yang terlihat pada kepribadian penganut Syi’ah ini merupakan hasil dari perpaduan jiwa dan pemikian yang tidak stabil, sehingga melahirkan manusia yang tidak stabil. Itu tercermin pada kepribadian orang-orang Syiah yang memiliki sifat-sifat, antara lain:

1. Selalu merasa lemah, tertindas yang disertai dendam kesumat. Oleh karena itu mereka cendrung berbuat curang. Selanjutnya bila mendapatkan kesempatan mereka akan melakukan balas dendam secara melampaui batas dan menikmati penderitaan dan kesakitan orang lain tanpa kenal kasihan.

2. Melakukan taqiah, dan itu merupakan salah satu rukun mazhab Syi’ah yang berarti menampilkan hal yang berbeda dengan yang dipikirkan dan dirasakan di hadapan orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka jika dibutuhkan.

3. Memiliki pemikiran dan ledakan emosi yang tidak wajar, karena dibakar rasa benci terhadap orang-orang yang menentang mereka yaitu Ahlusunah atau orang-orang yang mereka cap sebagai musuh Ahlulbait. Mereka terbiasa memendam dendam dan mencari kesempatan untuk melampiaskannya.

4. Sangat merindukan Imam Mahdi al-Muntaẓar dari persembunyiannya di sebuah gua di Samara untuk memenuhi dunia ini dengan darah dan tengkorak para penentang mereka, terutama para Khalifah Rāsyidīn. Mereka –sebagaimana keyakinan Syi’ah dalam kitab-kitab mereka –akan dihidupkan kembali oleh Allah untuk disiksa oleh Imam Mahdi sebagai hukuman atas perlakuan mereka terhadap Fatimah.

5. Syi’ah didominasi oleh orang-orang yang berpikiran dangkal, polos dan tidak kritis, akibat keterikatan sangat besar dan pengkultusan terhadap imam-imam mereka. Oleh karena itu mereka dengan mudah dapat dicekoki khurafat-khurafat berisi sanjungan berlebih-lebih terhadap para Imam yang bahkan menempatkan mereka sebagai Tuhan, sebaliknya umat Islam yang berbeda pendapat mereka mereka tempatkan kedudukannya sebagai penghuni kerak neraka.

6. Kepribadian orang Syi’ah sesungguhnya tidak siap untuk menghormati nilai-nilai kemanusia yang berlaku, mereka tiba-tiba menjadi anarkis begitu mendengarkan fatwa emosional yang menghalalkan membunuh orang-orang yang menentang mereka.

7. Orang-orang Syi’ah akan lebih cendrung bekerja sama dengan orang kafir daripada orang islam yang tidak sejalan dengan aqidah mereka, padahal orang kafir adalah musuh yang nyata. Ini sebagaimana yang terdapat dalam kitab-kitab klasik Syi’ah Imamiah. Oleh karena itu jatuhnya Baghdad pertama kali, kepada Tatar (656H) salah satunya karena ulah pengkhianatan Wazir Khalifah al-Mu’taṣim, al-‘Alqami. Dia seorang penganut Syi’ah kebatinan. Demikian juga kekalahan Baghdad pada bulan April 2003 dari Amerika Serikat, juga karena ulah generasi penerus al-‘Alqami.

8. Orang Syi’ah tidak mampu bersikap objektif dan berlaku adil dengan orang-orang yang tidak sejalan dengan mereka. Jika menguasai pemerintahan, mereka memerintah tanpa rasa keadilan karena dendam kesumat yang mereka warisi turun temurun, sebagaimana yang terjadi terhadap Ahlusunah di Iran, Irak, Libanon, dan Yaman di wilayah al-Ḥuṡaiyin.

9. Simpati yang hanya berdasarkan emosi serta kemampuan berpikir yang sederhana, menjadi sasaran empuk sejumlah pemikiran ekstrim dan berlebih-lebihan.

10. Orang Syi’ah memandang ketulusan, emosi serta air mata mereka, dan harta khumus (seperlima dari kekayaan dan pendapat) yang mereka bayarkan merupakan pintu-pintu surga. Barangkali kita tidak menemukan ibadah murni yang semata-mata dipersembahkan kepada Allah tanpa bumbu-bumbu kepercayaan lainnya.

Akhirnya, saya (Syaikh Mamduh) sampaikan bahwa dengan menganalisis dan memahami kejiwaan dan daya berpikir Syi’ah Dua Belas Imam, maka para dai dapat dengan mudah meruntuhkan kepercayaan para pengikut Syi’ah yang telah dibangun oleh para sayid mereka dengan berbagai khurafat dan bisikan-bisikan setan.

Oleh sebab itu sudah seharusnya setiap dai memperhatikan aspek ini dengan seksama. Tidak semua dai dapat memberikan pencerahan kepada para pengikut Syi’ah meskipun da’i tersebut mengetahui dengan baik akidah dan ajaran dasar Syi’ah, jika mereka tidak memahami tipe dan karakter umum orang-orang Syi’ah.

Sekian. Semoga bermanfaat
Silahkan dishare.

(Diringkas dengan sedikit penyelarasan dari tulisan Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi yang diterjemahkan oleh Majalah Qiblati dengan judul: ANALISIS KEJIWAAN DAN KECERDASAN (Syi’ah Dua Belas Imam))

________________
Madinah Selasa 03-06-1435 H
ACT El-Gharantaly
Jasad Sahabat Nabi Muhammad Ditemui masih Berdarah Walau Sudah Lebih 1400 Tahun


Palingkeren.com – Oktober 2013 sewaktu terjadi banjir di Madinah, makam 70 orang keluarga Perang Uhud ikut dilanda banjir. Setelah banjir surut, jenasah para sahabat-pun akhirnya terlihat keluar dalam keadaan masih utuh karena mereka dikuburkan di kawasan padang pasir, darahnya masih mengalir harum.

Jenasah para sahabat dimakamkan kembali seperti semula tapi tidak lagi diberi nama-nama jenasah tersebut  kecuali jenasah Hamzah ra karena diketahui dari luka didadanya, badannya tinggi besar. Jenasahnya masih berdarah dan harum. Bahkan tangannya masih memegang lukanya akibat terkena tombak, yang masih keluar darah. Walaupun sudah beberapa ribu tahun.

Dan yang satu lagi adalah Abdullah bin Jaz ra karena diketahui dari telinga dan hidungnya yang terpotong akibat diikat benang. Kedua orang inilah yang sekarang nisannya ada di Uhud. Jadi kalau sekarang kita berziarah ke Gunung Uhud, hanya ada 2 nisan saja.

Berikut adalah sebagian isi dari kaset pembicaraan Dr Thariq As-Suwaidan tentang peristiwa tersebut. “Syaikh Mahmud Ash-Shawaf telah menyampaikan kepada kami bahwa dia adalah salah seorang yang diundang dari kalangan ulama besar untuk pemakaman semula para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks makam syuhada Uhud yaitu sebuah kawasan pemakaman yang terkenal.


Sebuah “Kesaksian” Dr Thariq As-Suwaidan dalam kasetnya yang amat berharga “Qisshatun Nihayah” yang dinukil secara langsung dari Syaikh Mahmud Ash-Shawaf menyebutkan peristiwa besar yang dialami oleh sebagian ulama saat penguburan kembali jenasah sahabat yang gugur syahid di perang Uhud. Setelah 1400 tahun jenasah para sahabat tetap utuh, ini sebagai bukti nyata atas berita gembira tentang para syuhada.

Para ulama memang diundang saat pemakaman kembali jenasah para sahabat itu ”Di antara orang yang aku kuburkan adalah Hamzah RA, badannya besar, kedua telinga dan hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya di atas perutnya.

Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya mengalir. Aku menguburkannya bersama sahabat-sahabat lainnya yang gugur syahid di Uhud.” Dr Thariq As-suwaidan berkata, ”Ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala. Semoga Alloh SWT menyampaikan kita semua ke derajat para syuhada.

Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada kami tentang aroma harum misk yang berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Hamzah RA.” Subhanallah, setelah 1400 tahun lebih, betapa agungnya Engkau ya Alloh. Alangkah besarnya kekuasaan-Mu, Maha suci Engkau.

Betapa utamanya, betapa mulianya, Alloh memberikannya kepada para syuhada. Jika seperti itu kemuliaan jasadnya yang terpendam di perut bumi yang tak seorangpun melihatnya, lalu bagaimanakah dengan kemuliannya di surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

Selamat bagi yang telah melihat sahabat mulia ini, Hamzah bin Abdul Mutthalib ra. Jasad Syuhada Yang Tidak Mengalami Pembusukkan Jabir bin Abdillah bercerita, ”Menjelang perang Uhud, ayahku memanggilku pada malam hari. Ia berkata: ’Aku merasa akan menjadi orang yang paling pertama gugur di antara para sahabat Nabi Saw.

Sungguh aku tidak meninggalkan sesuatupun yang lebih kusayangi selain engkau, disamping Nabi Muhammad Saw. Sesungguhnya aku memiliki hutang, maka lunasilah. Dan bersikap baiklah kepada saudara-saudara perempuanmu.’ Keesokan harinya, ia pun menjadi orang yang pertama gugur.

Ia dimakamkan bersama orang yang lain dalam satu lubang kubur. Tetapi hatiku merasa kurang nyaman membiarkan ayahku satu lubang kubur bersama orang lain. Enam bulan kemudian, aku membongkar makamnya dan mengeluarkannya, jasadnya masih tetap utuh sama seperti pertama kali aku menguburkannya.” (Hadits Riwayat Bukhari, Fathul Bari, 3/214 )

Petikan hadits di atas membuktikan di mana ayah Jabir ra terbunuh dalam perang Uhud dan ketika enam bulan kemudian makamnya dibongkar, maka jasadnya tetap utuh. Enam bulan adalah waktu yang lama di mana tubuh mayat seharusnya sudah hancur.

Penelitian membuktikan bahwa 24-36 jam pertama mayat dikuburkan, maka bola mata mulai menonjol dan kornea menghitam. Cabang-cabang urat nadi mulai terlihat di perut dan dada. 2-5 hari berikutnya, wajah dan seluruh tubuh menggelembung, dari tubuh mayat keluar bau busuk. Setelah melewati 5-10 hari, kulit mulai rapuh dan tubuh ditutupi larva.
Organ-organ tubuh meleleh ke tanah dan mulai menyisakan tulang saja. (dinukil dari buku Ushuluth Thibbisy Syar’i, Dr. Muhammad Ahmad Sulaiman)

CATATAN – Dalam buku sejarah bencana banjir pertama kali terjadi pada tahun 46 Hijrah atau 667 Masehi atau 43 tahun setelah Perang Uhud yang ceritanya mirip, yaitu jasad jasad mereka mengapung.

Sabtu, 24 Oktober 2015

Bagus nih uraian Cak Nun soal sedekah, menyindir si Motivator Sedekah...


"MASUK SURGA ITU NGGAK PENTING..!"
[Think Different Ala Cak Nun]

INGAT : Tulisan ini khusus untuk para GENTHO (begundal), mereka yang sedang berproses mencari kebenaran Tuhan.
Yang mengaku Alim atau ahli ibadah atau Ustad minggir dulu, nanti dulu, jangan Komen.
Jangan berharap ada dalil-dalil dari Syekh Zulkifli Jabal Syueb Sanusi (embuh sopo kui? - Gak tau siapa Itu ?). Monggo.

BEBERAPA tahun belakangan marak 'SEDEKAH AJAIB' yang sering digiatkan oleh itu, Si Ustad 'nganu'. Cak Nun hanya mengingatkan, "SEDEKAH itu dalam rangka BERSYUKUR, berbagi rejeki & kebahagiaan, BUKAN dalam rangka MENCARI REJEKI. Ingat itu!
Kalau Anda mengharapkan kembalian berlipat-lipat dari sedekah, itu bukan sedekah, tapi dagang! Paham?"

Beliau tidak mengecam juga, lha wong taraf imannya masih segitu kok.
Kalau menyedekahkan uang, sepeda motor, mobil, rumah, helikopter atau apa pun, ya wis, kasihkan saja, titik! Setelah itu Jangan Berharap Apa-apa. Walau kita yakin akan dibalas dengan berlipat ganda, tapi ketidaktepatan dalam niat menjadikan sedekah bukan lagi sedekah, melainkan sekedar jual beli. Sedekahnya sudah bagus, tapi janji Tuhan jangan pernah dijanjikan oleh manusia, nggak boleh!

Banyak orang beribadah yang masih salah niat gara-gara manut omongan si motivator sedekah. Naik haji/umroh biar dagangannya lebih laris. Sholat Duha biar diterima jadi PNS, biar duit banyak, biar jadi milyarder biar dihormati orang. Ibadah itu dalam rangka bersyukur, titik! Menangislah pada Tuhan tapi bukan berarti jadi cengeng. Nabi dalam sholatnya menangis, tapi sebenarnya itu adalah menangisi. Beda antara menangis dan menangisi. Kalau menangis itu kecenderungan untuk dirinya sendiri, tapi kalau menangisi itu untuk selain dirinya : orangtua, anak, istri, kakek, nenek, saudara, sahabat dan seterusnya.

Ada seorang pedagang miskin yang dagangannya nggak laku, dia sabar dan ikhlas : "kalau memang saya pantasnya miskin, dagangan saya nggak laku, saya ikhlas, manut ae, yang penting Tuhan ridho sama saya." Malah keikhlasan seperti ini yang langsung dijawab oleh Tuhan dengan rejeki berlimpah yang tak disangka-sangka datangnya.

Tapi kalau kita yang ditimpa sial, dagangan nggak laku, biasanya langsung mewek : "Ya Tuhan kenapa saya kok mlarat, miskin, dagangan gak laku, gak bisa beli montor, gak bisa beli mobil, aku salah apa sih..!???" Waaahh..., malaikat langsung gregeten, nampar mukamu : "Oalaaaaah.., cengeng byanget kamu ya...!!!"

Iman seseorang memang tidak bisa distandarisasi. Tiap orang mempunyai kapasitas iman yang berbeda.
Makanya kalau jadi imam harus paham makmumnya. Makmumnya koboi tapi bacaan imamnya panjang-panjang disamakan dengan anak pesantren. Akhire makmumnya di belakang nggerundel, gak ihklas.

Cak Nun mengingatkan, usahakan berbuat baik jangan sampai orang tahu. Kalau bisa jangan sampai orang tahu kalau kita sholat. Lebih ekstrim lagi, jangan sampai Tuhan tahu kalau kita sholat (walau itu nggak mungkin). Pokoknya lakukan saja apa yang diperintahkan dan jauhi yang dilarang-Nya, titik! Itu adalah sebuah bentuk keikhlasan, tanpa pamrih yang luar biasa. Sudah suwung, sudah nggak perduli dengan iming-iming imbalan pahala, yang penting Tuhan ridho, nggak marah pd kita.

Motong rambut atau kuku nggak harus nunggu hari Jum'at. Lha wong paling pingin ML aja kok ya harus nunggu malam Jum'at, Ni gimana sih? Itulah kita, tarafnya masih kemaruk (serakah) pahala. Nggak ada pahala, nggak ibadah. Ini jangan diartikan meremehkan Sunnah Rosul. Pikir sendiri!

"Surga itu nggak penting..!" kata Cak Nun suatu kali. Tuhan memberi bias yang bernama surga dan neraka. Tapi kebanyakan manusia hanya kepincut pada surga. Akhirnya mereka beribadah tidak fokus kepada Tuhan. Kebanyakan kita beribadah karena ingin surga dan takut pada neraka. Kelak kalau kita berada di surga, bakalan dicueki oleh Tuhan. Karena dulu sewaktu di dunia cuma mencari surga, nggak pernah mencari Tuhan. Kalau kita mencari surga belum tentu mendapatkan Tuhan. Tapi kalau kita mencari Tuhan otomatis mendapatkan surga. Kalau nggak dikasih surga, terus kita kost dimana???

"Cukup sudah, jangan nambah file di kepalamu tentang surga dan neraka. Fokuskan dirimu hanya pada Tuhan. Karena sebenarnya orang yang berada di surga adalah orang yang mencari Tuhan. Dzat yang sangat layak dicintai di atas segala makhluk dan alam semesta..." kata Cak Nun
Semua itu ujung ujungnya Politik


Nakut nakutin Syiah selalu ingin menggulingkan pemerintahan yang sah, gerakan apapun bisa dilakukan sebagai alat penggulingan pemerintahan yang sah, Kartosuwirjo dulu sebenernya gerakan sufi yang kemudian jadi radikalisme bersenjata dan melawan pemerintahan Sukarno yang sah, dengan mendirikan DI/TII.
Suara belah belah Sunni-Syiah itu rame sebagai bagian propaganda maen politiknya Amerika Serikat di Suriah, yang sudah tahunan gagal menggulingkan Assad, AS dengan proyek Arab Springs-nya bertujuan menggulingkan semua kekuatan di negara negara arab dibawah kendalinya, seperti Irak, Mesir dan Libya.
Dan tahukah anda, Pemimpin Irak Saddam Hussein itu seorang Sunni, di masa Saddam kaum Sunni yang minoritas di Irak bisa mengendalikan Irak dengan total, setelah Saddam digantung barulah Syiah juga pegang kendali. Tapi Amerika berpandangan seperti biasanya : Mau lu Sunni, Mau lu Syiah, Mau lu Fasis, Mau lu Kominis asal lu ikut gue, lu teman gue dan kasih upeti buat gue". Itulah watak dasar kapitalisme internasional.
Bias ganda ini dilakukan di Suriah, mereka mempropagandakan secara luar biasa menjelek-jelekkan Suriah, sampai sampai Bashar Assad digambarkan sebagai Fir'aun baru. Tujuan utama Amerika Serikat saat ini adalah mengamankan jalur minyak di Negara Negara Teluk juga di negara negara Timur Tengah lain. Iran menyimpan cadangan minyak luar biasa, dengan manajemen konflik yang rapi dan tepat otak seperti menggelembungkan bara konflik Syiah-Sunni maka pecah belah umat Islam akan berhasil.
Di Indonesia, Syiah sendiri bukan masalah, seperti Ahmadiyah yang dulu juga bukan masalah berdiri di negeri ini. Tapi dialektika geopolitik-lah yang memunculkan perpecahan perpecahan itu, sampai akar rumput terpengaruh atas konflik yang terjadi di Timur Tengah.
Inilah kenapa kita memerlukan tiga ajaran Sukarno sebagai pembentuk kedaulatan Republik, kedaulatan Republik itu bukan hanya soal ekonomi, soal politik, tapi juga soal budaya. Kedaulatan itu menyeluruh : "Bagaimana Menjadikan Negara menciptakan rasa aman, bagi segala keyakinan yang tumbuh di Indonesia, Menciptakan rasa aman bagi mereka yang beribadah dan ibadahnya pada Tuhan Yang Menciptakan Segala. Inilah fungsi negara sesungguhnya yang menjaga konstitusi.
Lalu apa konstitusi yang kita sepakati : Konstitusi UUD 1945, "Negara Menjamin Keamanan Berkeyakinan dan Menjalaninya" jadi akan sangat bodoh bila ada seorang pemimpin wilayah mengeluarkan larangan untuk sebuah komunitas merayakan apa yang diyakininya, seperti perayaan mengenang Karbala bagi orang yang meyakini ajaran Syiah, sama saja dengan kebodohan Orde Baru yang melakukan tindakan apartheid keyakinan dengan mendedahkan pada pelarangan Barongsai bagi orang orang keturunan Cina Nusantara di masa masa pemerintahan Militeristik Suharto di masa lalu.
Kalau kita bangsa berdaulat, berdauluat media-nya juga tentu apa yang terjadi di Suriah bisa kita analisakan dalam situasi dialektika yang adil, masih ingatkan sejarah intelektual kita ketika menjadikan Khomeini sebagai Pahlawan Islam di masa pemerintahan diktator Shah Reza Pahlevi, banyak tokoh muslim yang memujanya, bahkan gerakan Khomeini diyakini oleh petinggi petinggi intel Suharto sebagai awal serius kebangkitan politik Islam setelah dihajar Orde Baru sejak dibubarkannya Parmusi dan dipaksa masuk PPP.
Di tahun 1982, gerakan politik Islam luar biasa sekali. Peristiwa Lapangan Banteng dijadikan semangat politik, bacaan bacaan aktivis Islam ya di Iran itu dimana mahasiswa-mahasiswanya berhasil mendesak militer Iran agar bergabung, membawa pulang Khomeini dari Perancis, dan menguasa jalan jalan di Taheran. Apakah saat itu para mahasiswa-mahasiswa yang gandrung akan "Impor Revolusi Iran" bertanya soal Syiah, mempersoalkan Syiah?, kalau anda ragu bacalah tulisan tulisan Amien Rais di Majalah Prisma yang secara runtut membanggakan bagaimana Khomeini bisa menggulingkan Shah Reza dan menerapkan dasar dasar peradaban Iran sesuai apa yang diyakininya.
Amerika Serikat juga ambil untung soal Revolusi Iran, maka konflik Iran sengaja dirawat dengan baik, dulu yang jadi Presiden AS adalah seorang lelaki berhati lembut yang suku baca puisi Dylan Thomas di atas pohon oak yang rebah di depan pabrik kacangnya. Dia bernama Jimmy Carter, pas pemilihan presiden sekitaran tahun 1979, lawan politik Jimmy Carter adalah bintang film kawakan Ronald Reagan. Dibalik Ronald Reagan ada jagoan opsus kampanye bernama William Cassey. Saat Revolusi Iran di tahun 1979, beberapa militan pembela Khomeini berhasil menculik orang orang Inggris dan beberapa orang Amerika Serikat, data CIA saat itu menyatakan ada 52 sandera Amerika, Carter yang lugu itu melakukan negosiasi atas sandera tapi gagal, kemudian Reagan memainkan peranannya. Di depan publik saat kampanye 1980, Reagan berkata di depan publik bahwa bila ia menjadi Presiden Amerika Serikat, ia akan membebaskan tawanan AS yang ditahan rezim Khomeini, namun sebelum melakukan pidato itu Reagan memerintahkan William Cassey dan George HW Bush untuk melakukan operasi barter atas tawanan 52 orang AS, Bush menawarkan Khomeini persenjataan dan memberikan bonus 40 juta dollar ke Khomeini untuk bersiap perang melawan Irak, sementara sandera dibebaskan ketika jam jam pertama Reagan menjabat.
Lalu operasi ini berhasil, dan sandera dibebaskan. Tapi Reagan juga membantu Irak melawan Iran, jadi senjata AS digunakan kedua duanya.
Cerita ini menjadi bahasan bagi kita, bahwa janganlah kita terpecah pecah seolah olah itu adalah perpecahan agama, sentimen ras, apartheid ini itu, dibalik semua itu adalah politik. Seperti galaknya pemberitaan sunni syiah yang mulai ramai jadi perbincangan publik, sama halnya dengan isu Israel-Palestina pada dekade lalu..........
-Anton DH Nugrahanto-.

Kamis, 22 Oktober 2015

MUSIK MENYEBABKAN RUNTUHNYA ISLAM DI ANDALUSIA


Berbicara tentang penyebab musibah yang menimpa umat Islam, sering kita dapati para pakar dan para ahli hanya berbicara dalam tataran teknis atau lingkup yang ditangkap panca indera saja, padahal ada faktor non teknis yang bisa jadi tidak tertangkap oleh indera manusia tapi itulah penyebab utamanya, yaitu dosa. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syuraa: 30)

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

“Tidaklah musibah turun melainkan karena dosa. Dan musibah tersebut tidak hilang melainkan dengan taubat.” (al-Jawabul Kafi, Hal. 87).

Sama halnya dengan kehancuran sebuah negeri, para pengamat dan sejarawan hanya berbicara pada permasalah pemimpin yang lemah, ekonomi yang morat-marit, bencana alam, dll. padahal ada penyebab yang utama yang menimbulkan penyebab-penyebab di atas, yaitu dosa-dosa yang dilakukan oleh penduduk negeri tersebut. Masyarakatnya adalah orang-orang yang berbuat kemaksiatan, bukan berdakwah dan melakukan perbaikan, mereka malah melupakan agama Allah. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ

“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Hud: 117)

Hal itu pula yang terjadi di Andalusia, peradaban Islam yang berusia kurang lebih 800 tahun itu akhirnya hancur dengan runtuhnya Kerajaan Granada. Penduduk Andalusia kala itu melupakan Allah, jauh dari ketaatan kepada-Nya, dan sibuk dengan memperebutkan singgasana.

Lalu, apa yang menyebabkan mereka melupakan aturan Allah? Mungkin tidak ada yang menyangka penyebab lalainya penduduk Andalusia ini, karena penyebab ini begitu akrab dalam kehidupan kita sehari-hari, penyebabnya ialah musik. Ya, penduduk Andalusia disibukkan dengan mendengar musik. Musik telah mengalahkan bacaan Alquran mereka, mengalahkan bacaan hadis-hadis mereka, dan melupakan dari menadabburi ayat-ayat Allah Ta’ala.

Orang yang membawa musik ke tanah Andalusia adalah Abu al-Hasan Ali bin Nafi’ (789-857) atau yang lebih dikenal dengan Ziryab.

Siapakah Ziryab?
Ziryab adalah seorang Persia atau Kurdi yang pada awalnya tinggal dan bekerja di Irak lalu tinggal di Andalusia selama 30 tahun. Ia seorang musisi, penggubah lagu, ahli kosmetik, kuliner, fesyen, dan juga menguasai beberapa cabang ilmu pasti. Orang-orang Eropa mengenal Ziryab sebagai bapak kebudayaan.

Kalau hari ini kita gambarkan Ziryab, maka ia layaknya seorang selebriti. Orang-orang memperhatikannya dalam hal mode pakaian, gaya rambut, dan tren kuliner. Ia membuat tren warna dan model pakaian harus mengikuti musim-musim tertentu. Hari ini kita lihat orang-orang meniru tren Ziryab dengan istilah pakaian musim dingin, musim panas, atau musim semi. Ziryab juga mengubah kebiasaan bagaimana sebuah makanan itu dihidangkan atau disantap. Tidak ada seorang pun di Eropa atau di Andalusia secara khusus yang peduli tentang penyajian makanan, dahulu orang-orang menyajikan semua makanan dalam waktu yang sama. Ziryab membaginya menjadi tiga bagian dengan menu-menu yang menyesuaikan. Hari ini kita kenal dengan istilah hidangan pembuka (appetizer), hidangan utama (main course), dan makanan penutup (dessert). Demikian juga dengan gaya rambut, ia membuat tren laki-laki tatanan rambutnya pendek dan rapi, sementara perempuan berambut lebih panjang dan berponi.

Sebagian dari kita mungkin menyangka tatanan modern dalam berpakaian, kuliner, dan gaya rambut masyarakat Eropa saat ini adalah budaya yang terlahir dari kebiasaan mereka sendiri. Kalau Anda menyangka demikian, maka itu adalah kekeliruan. Kebiasaan tersebut terlahir dari seorang muslim yang berasal dari Baghdad, yaitu Ziryab. Bahkan Ziryab mengajarkan masyarakat Eropa menggunakan deodoran, pasta gigi, dan shampo.

Mengajarkan Musik
Setelah menyebutkan nilai-nilai peradaban yang Ziryab ajarkan kepada masyarakat Eropa, ada hal lain yang ia sebarkan di tengah peradaban muslim Eropa dan masyarakat benua biru itu secara umum, yaitu musik. Ketika datang ke Spanyol, Ziryab mendapatkan sambutan hangat dari pemerintah Daulah Bani Umayyah II di sana. Lalu ia pun mendirikan sekolah musik di wilayah kerajaan tersebut. Ia sangat pandai memainkan alat-alat musik, baik alat musik tradisional Arab maupun tradisional daerah setempat.

Melihat sosok Ziryab yang mampu menghibur dengan musiknya, memiliki penampilan yang trendi, mengajarkan cara menikmati makanan yang lebih menyenangkan dll. membuat masyarakat saat itu kagum dan memiliki kecenderungan hati kepadanya. Jangankan orang-orang yang hidup saat itu, tatkala mendengar apa yang diajarkan Ziryab kepada masyarakat Eropa sehingga peradaban Eropa seperti sekarang ini, mungkin di antara kita mulai mengaguminya, padahal apa yang diajarkan Ziryab bukanlah sesuatu yang sifatnya darurat, artinya peradaban manusia tidak punah jika tidak mengetahui apa yang Ziryab ajarkan. Tidak sehebat apa yang ilmuan-ilmuan Islam lainnya ajarkan. Kekaguman tersebut membuat masyarakat mulai meninggalkan membaca Alquran atau berkurang dari biasanya, demikian juga membaca hadis, dan kisah-kisah para ulama yang shaleh. Mereka mulai sibuk dengan music tersebut.

Kebiasaan ini kemudian turun-temurun terwarisi hingga lemahlah umat Islam dan semakin tidak mengetahui ajaran agama mereka. Peristiwa demi peristiwa terjadi dalam sejarah Islam di Andaluisa; berpecah-pecahnya Daulah Umayyah II yang dahulu menjadi satu-satunya kerajaan Islam di Spanyol menjadi Negara-negara kecil atau tha-ifah. Beberapa di antaranya kemudian dikuasai oleh Kerajaan Kristen Eropa. Puncaknya, musibah itu disempurnakan dengan runtuhnya Kerajaan Granada.

Apakah Mendengarkan Musik Berdosa?
Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا وَلَّى مُسْتَكْبِرًا كَأَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا كَأَنَّ فِي أُذُنَيْهِ وَقْرًا فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah padanya dengan azab yang pedih.” (QS. Luqman: 6-7)

Ibnu Mas’ud ditanya mengenai tafsir ayat tersebut, lantas beliau –radhiyallahu ‘anhu- berkata,

الغِنَاءُ، وَالَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ، يُرَدِّدُهَا ثَلاَث َمَرَّاتٍ.

“Yang dimaksud adalah nyanyian, demi Dzat yang tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi selain Dia.” Beliau menyebutkan makna tersebut sebanyak tiga kali. (Jami’ul Bayan fii Ta’wilil Qur’an, 20: 127)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

“Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik…” (HR. Bukhari)

Umar bin Abdul Aziz pernah menulis surat kepada guru yang mengajarkan anaknya, isinya adalah, ”Hendaklah yang pertama kali diyakini oleh anak-anakku dari budi pekertimu adalah kebencianmu pada nyanyian. Karena nyanyian itu berasal dari setan dan ujung akhirnya adalah murka Allah. Aku mengetahui dari para ulama yang terpercaya bahwa mendengarkan nyanyian dan alat musik serta gandrung padanya hanya akan menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan. Demi Allah, menjaga diri dengan meninggalkan nyanyian sebenarnya lebih mudah bagi orang yang memiliki kecerdasan daripada bercokolnya kemunafikan dalam hati.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

اللَّهُمَّ إلَّا أَنْ يَكُونَ فِي سَمَاعِهِ ضَرَرٌ دِينِيٌّ لَا يَنْدَفِعُ إلَّا بِالسَّدِّ

“Demi Allah, bahkan mendengarkan nyanyian (atau alat musik) adalah bahaya yang mengerikan pada agama seseorang, tidak ada cara lain selain dengan menutup jalan agar tidak mendengarnya.” (Majmu’ Al Fatawa, 11:567)

Penutup

Tentu ada dosa-dosa lainnya yang menyebabkan runtuhnya Islam di Spanyol, namun musik memiliki peranan penting yang menjauhkan umat dari agamanya. Umat Islam tidak tahu mana tauhid dan mana syirik karena mereka tidak mempelajari agamanya. Tidak tahu tata cara ibadah yang benar, dll.

Apakah benar musik melalaikan dari mengingat Allah, Alquran, hadis, dan mempelajari agama? Silahkan kita jawab dengan amalan kita sehari-hari, manakah yang lebih banyak kita dengar atau hafal? Nyanyian, Alquran ataukah hadis?

Banyak orang tertawa, merinding, terenyuh, bahkan menangis ketika mendengar musik, tapi sedikit yang merasakan hal yang sama ketika mendengarkan Alquran.

Sumber:
– Muqaddimah Ibnu Khaldun
– www.saudiaramcoworld.com/issue/200407/flight.of.the.blackbird-.compilation.htm
– muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/saatnya-meninggalkan-musik.html

Oleh Nurfitri Hadi
Artikel www.KisahMuslim.com –  Maret, 24, 2014

(nahimunkar.com)

Senin, 19 Oktober 2015


SEHEBAT manapun kita..
SECANTIK manapun kita..
SEHENSEM manapun kita..
SEKAYA manapun kita..
SEPANDAI manapun kita..
Tapi..
~> Jika SHOLAT kita tiada..
~> Jika SHOLAT kita tinggalkan..
Maka..
>> BURUK lah kita,
>> MISKIN lah kita,
>> HINA lah kita dan
>> Bangkrutlah kita di akhirat kelak..
Ingat..!
Sholat adalah tiang agama,siapa yg mendirikan sholat, ia mendirikan Agama,dan siapa yg meninggalkan sholat,ia meruntuhkan agama.
Nauzubillah...
Semoga kita termasuk orang yang beristiqamah dalam menjalankan perintah Allah . Aamiin Ya Allah...

Khazanah - Syi'ah Sesat, Bukan Islam

Seuramoe Mekkah


Pemerintah Sekuler banyak Sesatkan tentang Sejarah Aceh untuk melemahkan Generasi Aceh
*seorang penulis buku yang menemukan foto aslinya Cut Nyak Din dari negara penjajah adalah sosok muslimah yang menutup aurat.|
Jahatnya skenario kaum penjajah,terus ditanamkan kepada anak-anak bangsa Aceh, sehingga sejarahpun diplintirkan dan disuguhkan dengan bahasa yang manis,bahkan masuk menjadi memori yang tidak akan terlupakan,pelajaran sejarah di negeri kapitalis.
Dalam pelajaran sejarah,Banyak pahlawan perempuan Aceh yang digambarkan bersanggul dsb,seperti Cut Nyak Din,Cut Meutia,Panglima Laksamana Malahayati.
barangkali satu-satunya didunia ini Angkatan Laut yg dipimpin perempuan saat itu dan masih banyak lagi pahlawan-pahlawan perempuan aceh lainnya.
Saking alerginya pemerintah sekuler pada Islam yang benar, foto seorang muslimah yang menjaga kehormatannya dengan menutup auratnya sanggup mereka rubah menjadi gambar wanita yang terbuka auratnya, walaupun itu seorang wanita pahlawan nasional sekalipun.
Lihatlah foto asli ini dan lihatlah apa yang dilakukan sekuleris dengan gambar-gambar beliau di buku-buku pelajaran sejarah.
Disini terlihat jelas, dibawah sistem sekuler, negara bukannya melindungi dan memurnikan akidah umat, tapi justru jadi biang perusakan akidah umat.
Selamatkjan umat Islam negeri ini dengan membuang sistem kufur, sekulerisme dan kembali pada sistem Islam, Syariah dan Khilafah.
Kita mengetahui juga bagaimana upaya VOC dan Belanda, untuk menekan kekuatan iman masyarakat Aceh. Mereka mengirim para misionaris, untuk mengusik keimanan masyarakat Aceh yang telah mengkristal dengan islamnya.
Di pemerintahan Orde Baru, yang memulai jalan sekulerisasi di seluruh bidang, menekan masyarakat untuk tidak membangkitkan nilai-nilai keislaman yang tinggi. Akibatnya, masyarakat Aceh sempat luntur keimanan mereka kepada Allah.
Namun, kekuatan iman yg begitu kristal itu tetap saja terus melahirkan hasil. Salah satunya, upaya Aceh untuk membumikan islam sebagai syariat manusia, telah diupayakan. Meskipun campur tangan sekuler tetap terlibat didalamnya.
Luar biasa...catat !!! Mereka muslimah yang taat !!!
Dan ternyata seorang penulis buku yang menemukan foto aslinya Cut Nyak Din dari negara penjajah adalah sosok muslimah yang menutup aurat.
Subhanallah...
Alhamdulillah...
Allahu Akbar...
Semoga menjadi pelajaran bermanfaat buat kita,siapkan diri menjadi anak unggul,dan ibu cerdas,dengan Syariah !!
Hati-hati Mandi pada Tiga Waktu Ini, Bahaya, Bisa Mati Mendadak


Hasil riset yang dirangkum situs informasi dan konsultasi kesehata, doktersehat.com, ada tiga waktu yang perlu dihindari seseorang untuk mandi, berbahaya!. Bahkan bisa menyebabkan mati mendadak. Simak di bawah ini.

• Jangan mandi 30 menit setelah shalat ashar

Pada waktu itu kondisi darah dalam tubuh sedang panas, sehingga jika kita mandi, maka dapat mengakibatkan rasa lelah dan letih.

• Jangan mandi setelah maghrib

Pada saat maghrib antara pukul 06.00-07.00 karena kondisi jantung pada saat itu mulai lemah.

Selain itu, mandi pada saat itu juga meningkatkan resiko penyakit paru-paru basah.

• Sesudah isya hingga jam 12 malam

Sesudah isya, merupakan waktu dimana jantung kita beristirahat. Mandi pada saat itu akan menyebabkan kerusakan jantung.

Selain itu mandi pada waktu ini akan menyebabkan pelakunya menderita penyakit reumatik.

Jika ada waktu yang kurang tepat melakukan mandi, berikut ini adalah waktu yang baik untuk mandi.

Waktu yang dianjurkan ini sudah pasti mengandung manfaat untuk tubuh.

• Mandi pada waktu subuh atau mandi sebelum subuh

Mandi pada awaktu itu sangat direkomendasikan, karena mengandung ozon dalam air lebih tinggi sehingga membuat badan lebih segar dan lebih awet muda.

Rasullulah selalu melakukan mandi sebelum subuh, karena mandi pada waktu ini akan menguatkan daya tahan tubuh.

• Mandi pada waktu ashar

Mandi pada waktu ashar akan membuat tubuh lebih segar.

Selain itu, mandi pada waktu ashar juga mampu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak muda terkena penyakit.  Demikian, semoga bermanfaat. (doktersehat.com)
30+ Perbuatan Yang Menjerumuskan Kita Ke Neraka


Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menyebutkan semua dosa yang dapat menjerumuskan seseorang ke neraka. Muslim meriwayatkan dari ‘Iyad ibn Himar bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda ketika memberikan sebuah khutbah yang panjang, “… Penduduk neraka terdiri atas lima golongan:

Golongan lemah yang kurang kuat (untuk menjauhi kebathilan);
Orang yang suka berbuat seenaknya (tanpa peduli apakah itu benar atau salah) dan tidak mempedulikan keluarga atau harta benda mereka,
Orang-orang yang rakus dan tidak bisa menyembunyikan kerakusannya walaupun dalam hal-hal yang kecil,
Dan orang-orang yang mengkhianati kamu pada pagi dan sore hari tanpa mempedulikan keluargamu dan harta bendamu.”
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam juga menyebut orang-orang bakhil (kikir), pendusta, dan orang-orang yang suka menghina orang dengan kata-kata kotor dan keji.
Ibn Taimiyah ditanya, “Apakah perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh para penghuni neraka dan perbuatan-perbuatan yang dilakukan oelh para penghuni surga?” Ia menjawab, “Perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh para penghuni neraka adalah:

Menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala dengan yang lain,
 Tidak mempercayai rasul-rasul-Nya,
Kufur (tidak bersyukur, tidak beriman),
Hasad (dengki),
Berdusta,
Berkhianat,
Suka menindas dan berbuat jahat (lalim),
Berzina (promiskuitas),
Menusuk dari belakang,
Memutuskan hubungan dengan saudara-saudaranya,
Menjadi pengecut ketika berjihad,
Bakhil (kikir),
Tidak konsisten antara apa yang dirasakannya dalam hati dan wajah yang diperlihatkannya kepada orang lain (bermuka dua),
Putus harapan terhadap ampunan Allah subhanahu wa ta’ala,
Tidak yakin dengan rencana Allah,
Panik secara membabi-buta dalam menghadapi krisis,
Bersikap sombong pada waktu memiliki harta yang banyak,
Meninggalkan kewajiban-kewajiban kepada Allah subhanahu wa ta’ala,
Melanggar batas-batas yang ditetapkan Allah,
Melanggar kesucian Allah subhanahu wa ta’ala,
Takut kepada makhluk yang diciptakan Allah dan bukan kepada Sang Penciptanya,
Suka menonjol-nonjolkan diri dan berlagak,
Menentang Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah dengan kata-kata dan perbuatan,
Menuruti perintah makhluk ciptaan Allah dengan menentang Allah Sang Penciptanya,
Mendukung kebohongan secara membabi buta,
Mengejek tanda-tanda keberadaan Allah subhanahu wa ta’ala,
Menolak memberikan keterangan atau kesaksian yang seharusnya diberikan demi kebenaran,
Mempraktekkan ilmu sihir,
Tidak mematuhi kedua orangtua,
Menghilangkan nyawa seseorang bukan di jalan Allah subhanahu wa ta’ala, bukan untuk menegakkan keadilan,
Memakan harta anak yatim,
Makan riba,
Lari dari medan perang,
Memfitnah wanita-wanita beriman.”

AGAR TANGAN ANDA DICINTAI ALLAH DAN TAK DISENTUH API NERAKA


Share, moga jadi amal
Inilah seorang sahabat pilihan Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau berasal dari kalangan Anshar sang penolong Muhajirin. Merupakan salah satu pemuka suku Thaibah yang menyambut dakwah dengan suka cita penuh bahagia.

Beliau amatlah mulia. Saat gugur sebagai syuhada’ dalam medan jihad dan ruhnya terbang ke langit tertinggi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “’Arsy ar-Rahman berguncang.”

Dalam kesempatan lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga memuji sang sahabat mulianya ini dengan mengatakan, “Inilah tangan yang dicintai Allah dan tidak akan disentuh api neraka.”

Mengisahkan sosok sahabat agung ini, Ustadz Salim A. Fillah menuliskan dalam Lapis-lapis Keberkahan, “adalah seorang yang amat tekun bekerja, hanya makan dari apa yang dihasilkan oleh tangannya sendiri, meski dia seorang pemimpin kabilah.”

Sebagai gambaran saking rajin dan telatennya bekerja demi kehormatan diri, mencukupi kebutuhan keluarga, dan membiayai jihad, Ustadz Salim A. Fillah melanjutkan kisahnya dengan mengatakan, “Telapaknya menjadi kasar, berkapal, lagi pecah-pecah oleh kerasnya dia bergawai di ladang kurma.”

Kerja kerasnya itulah yang membuat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, bahwa tangan sang sahabat ini dicintai Allah Ta’ala dan tidak akan tersentuh api neraka. Jika tangannya saja terlindungi, sudah tentu pemilik tangan pun akan diperlakukan serupa.

Kerja. Itulah kuncinya. Atas nama Allah Ta’ala, dengan niat karena-Nya, demi memakmurkan diri, mengupayakan nafkah keluarga, dan membangun kemandirian umat; agar tidak menjadi generasi lemah yang pekerjaannya menjadi peminta-minta.

Betapa mulianya Islam, bahkan amalan yang manfaatnya kembali kepada pelakunya, Allah Ta’ala janjikan ganjaran yang amat agung. Menakjubkan.

Maka lihatlah mereka, generasi terbaik umat ini. Semuanya adalah pekerja ikhlas, cerdas, dan keras. Tiada satu pun di antara mereka yang lemah dan menjadi peminta-minta. Jika pun tak kaya harta, mereka menjaga harga diri dengan puas atas karunia Allah Ta’ala yang selalu melebihi dari makna cukup.

Semoga kita bisa meneladani. Apalagi ketika fisik sehat dan banyak peluang yang bisa diciptakan. Agar kita bisa berada di barisan sahabat mulia selayak Sa’ad bin Mu’adz yang disabdakan oleh Nabi, “Inilah tangan yang dicintai Allah dan tidak akan disentuh api neraka.” [Pirman/Kisahikmah]

Minggu, 18 Oktober 2015

Perkataan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tentang Syi’ah yang terbukti hari ini


Syi’ah sebuah kelompok agama yang memiliki prinsip-prinsip ajaran bahwa, Al-Qur’an sudah berubah dari aslinya, baik karena adanya tambahan atau pengurangan pada saat dikumpulkan oleh para sahabat di masa khalifah Abu Bakar. Hal ini dinyatakan oleh ulama Syi’ah bernama At-Tabrizi dalam bukunya Fashlul Khithab fi Tahrifi Kitabi Rabbil Arbab.

Mereka melebihkan imam-imam Syi’ah di atas seluruh para Nabi seperti yang ditulis oleh Al-Kulaini dalam kitabnya Al-Kafi dan tokoh Syi’ah modern Khomaini.

Sangat penuh rasa benci pada tokoh-tokoh utama sahabat Nabi: Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafsah radhiyallahu ‘anhum. Mereka menganggap para tokoh sahabat yang menjadi kekasih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini sebagai penjahat ulung terhadap ajaran Rasulullah.

Berkeyakinan bahwa Allah tidak mengetahui sesuatu yang belum terjadi, tetapi para imam Syi’ah mengetahui segala sesuatu di masa lalu, masa kini dan akan datang.

Dengan adanya doktrin-doktrin keagamaan semacam ini, patutkah Syi’ah dikategorikan sebagai salah satu komunitas muslim sebagaimana halnya komunitas ahlussunah wal jama’ah.

Syi’ah yang memiliki doktrin sebagaimana yang disebut di atas, telah dinubuwatkan oleh Rasulullah sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh imam Ath-Thabrani dalam kitab Al-Mu’jam Al-Kabir no. 12998.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قال : كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَعِنْدَهُ عَلِيٌّ ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « يَا عَلِيُّ ، سَيَكُوْنُ فِي أُمَّتِيْ قَوْمٌ يَنْتَحِلُوْنَ حُبَّنَا أَهْلَ الْبَيْتِ لَهُمْ نَبَزٌ يُسَمَّوْنَ الرَّافِضَةَ فَاقْتُلُوْهُمْ فَإِنَّهُمْ مُشْرِكُوْنِ ».

Dari Ibnu Abbas ujarnya, saya pernah berada di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersamaan dengan Ali. Saat itu Nabi bersabda kepada Ali, “Wahai Ali, nanti akan muncul di tengah umatku suatu kaum yang berlebihan dalam mencintai kita ahlul bait, mereka dikenal dengan nama Syi’ah Rafidhah. Karena itu bunuhlah mereka sebab mereka adalah kaum musyrik.”

Selain dari nubuwat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini, khalifah Ali bin Abi Thalib sendiri berkata, “Di belakang kami kelak akan muncul suatu kaum yang mengaku cinta kepada kamu. Mereka suka berdusta dengan nama kamu, mereka sebenanya keluar dari Islam. Ciri mereka yaitu gemar memaki Abu Bakar dan Umar.”

Ammar bin Yasir berkata kepada seorang laki-laki yang mencerca Aisyah ketika berada di sisi Ammar bin Yasir: “Pergilah kamu wahai orang yang celaka, apakah engkau senang menyakiti kekasih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” [HR At-Tirmidzi, hadits hasan]

Maka terbuktilah kini, semua golongan Syi’ah senang sekali mencerca Aisyah radhiyallahu ‘anha. Astagfirullah. (arrahmah.com)

Rabu, 14 Oktober 2015

Sikap M Natsir Terkait Pembakaran Gereja


“Islam punya kode yang positif tentang toleransi sesama umat beragama yang tidak perlu dikuatirkan oleh orang-orang beragama lain. Tetapi kalau umat Kristen yang unggul dalam arti materiil dan intelektuil mengkristenkan orang-orang Islam, ini melahirkan ekses yang serius.”

Oleh : Artawijaya

AntiLiberalNews – Allayarham Mohammad Natsir baru sehari tiba di Tanah Air dalam lawatannya ke Timur Tengah selama dua bulan. Setiba di Jakarta, banyak media massa yang sudah menunggu komentarnya terkait peristiwa pembakaran sebuah gereja di Makasar pada bulan Oktober 1967. Sebagai tokoh umat Islam yang pada tahun itu baru mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), tentu komentar Natsir sangat ditunggu-tunggu.

Diantara wartawan yang mewawancarai adalah J. Lasut dari surat kabar Sinar Harapan. Kepada Natsir, Lasut langsung bertanya mengenai pendapatnya terkait peristiwa pembakaran gereja di Makasar itu. Dengan spontan, Natsir mengatakan, “Kejadian itu merupakan satu ekses. Begitu pula kegiatan mengkristenkan orang-orang Islam adalah satu ekses,“ujarnya.

Mantan Perdana Menteri pertama Republik Indonesia itu menambahkan, “Perusakan gereja-gereja itu sudah tentu melukai hati kaum Kristen. Tetapi janganlah dilihat persoalan itu dengan suatu symptomatic approach, dengan sekadar melayani gejala yang kelihatan,” jelasnya. Ia menegaskan,”Islam punya kode yang positif tentang toleransi sesama umat beragama yang tidak perlu dikuatirkan oleh orang-orang beragama lain. Tetapi kalau umat Kristen yang unggul dalam arti materiil dan intelektuil mengkristenkan orang-orang Islam, ini melahirkan ekses yang serius.”

Pada tahun 1967, selain di Makassar, pembakaran gereja dan perusakan sekolah Kristen juga terjadi di Meulaboh, Aceh Barat dan di Silipi, Jakarta Barat. Peristiwa tersebut tentu memprihatinkan kita semua. Apalagi, tak ada agama manapun yang mengajarkan kekerasan dan pembakaran rumah ibadah. Namun, jika mau adil melihat masalah, maka akar persoalan dari timbulnya peristiwa itu juga harus menjadi perhatian bersama.

Pasca tragedi itu, pada 30 November 1967, Presiden Soeharto menggagas sebuah pertemuan bertajuk “Musyawarah Antar Umat Beragama”. Pertemuan yang diadakan di Jakarta itu mengundang tokoh-tokoh dari pihak Kristen dan Islam. Musyawarah itu diharapkan bisa memberikan solusi terkait hubungan antar umat beragama yang pada masa itu sedang memanas.

Dalam pertemuan tersebut, Mohammad Natsir memaparkan pendapatnya,”Sudah tidak syak lagi, bahwa kita di Indonesia sudah memiliki keragaman hidup antar agama itu sebagai tradisi berabad-abad. Sekarang, kalau keragaman itu terganggu, apa sebabnya? Jawabnya ialah, bukan semata-mata oleh karena masing-masing golongan agama itu merasakan ada perintah Ilahy supaya melakukan dakwah agama masing-masing. Tetapi sebabnya ialah resep lama dari missie dan zending asing yang kembali menjelma di Tanah Air kita ini, yakni resep “La conquete du monde musulman” (Penaklukan Dunia Islam) yang menjelma dalam tindak tanduk missie dan zending di negeri kita ini yang menjadikan umat Islam sebagai sasarannya,”terangnya.

Dalam musyawarah yang juga dihadiri tokoh Islam lainnya seperti Harsono Tjokroaminoto, K.H Masjkur, Jenderal Sudirman, dan Prof. Dr. H.M Rasjidi, Natsir yang diberi kesempatan menanggapi pernyataan pihak Kristen menegaskan, “Umat Islam merasakan bahwa agama mereka sedang terancam. Mulanya secara instinctief, lambat laun mereka menyadari bahwa agama mereka sedang menjadi sasaran suatu kegiatan Kristenisasi yang terarah dan exspansif, lalu mereka pun merasa terpanggil oleh panggilan suci untuk membela dan mengamankan agama dan umat mereka dari bahaya pengkristenan itu. Begitu duduk persoalan. Dan apabila aksi dan reaksi ini dibiarkan berjalan terus, maka saya menyatakan kekhawatiran saya terhadap perikehidupan kita bernegara, sekarang, dan untuk masa depan,”ujar tokoh yang pernah menjadi ketua umum Partai Masjumi itu.

Demikianlah sikap Mohammad Natsir terhadap aksi pembakaran gereja pada tahun 1967 silam dan ketegasannya menyampaikan keresahan umat Islam terkait ekspansi massif yang dilakukan oleh misi Kristen. “Tidak mungkin ada asap, jika tak ada api,”begitulah ia memberikan tamtsil.

Jika saat ini kita dikejutkan dengan peristiwa pembakaran gereja di Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Daarussalam, maka sesungguhnya peristiwa tersebut tidaklah berdiri sendiri. Ada runtutan peristiwa yang kemudian menyulut konflik tersebut, diantaranya adalah keberadaan gereja-gereja yang tidak memiliki izin. Peristiwa pada tahun 2015 ini bukan kali ini saja terjadi. Pada tahun 1979 konflik antara umat Islam dan Kristen di wilayah tersebut juga pernah terjadi. Persoalannya pun sama, yaitu keresahan umat Islam karena banyaknya gereja-gereja tak berizin di wilayah mereka.

singkil

Pada tahun 1979 itu bahkan sudah dicapai kesepakatan antara umat Islam dan Kristen, agar persoalan tersebut tidak terulang lagi, dan pelanggaran terhadap pendirian rumah ibadah tanpa izin tidak terulang lagi. Namun pada tahun 2006, konflik itu terulang kembali. Lagi-lagi persoalannya adalah keberadaan gereja yang tak berizin. Lalu pada tahun 2007, dibuatlah Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh No. 25 tahun 2007 yang mengatur keberadaan rumah ibadah. Namun, lagi-lagi konflik tersebut masih terjadi. Kali ini, menurut data pemerintah dan pemberitaan di media massa,a da 21 gereja ilegal yang dipersoalkan umat Islam di wilayah tersebut. Kita tentu tak setuju dengan aksi pembakaran rumah ibadah, namun marilah melihat peristiwa itu secara adil, dengan mengetahui akar persoalan dan duduk masalahnya. Agar jangan sampai, saudara kita yang sudah terusik akidahnya, kemudian juga tersudutkan oleh pemberitaan media massa. Wallahu a’lam.

*Penulis adalah Jurnalis Islam Senior dan Pemerhati gerakan zionisme Internasional
Red : Maulana Mustofa