Sabtu, 04 Februari 2017

JAUHI SIFAT MENCELA DEMI KEMULIAAN

     Mencela dan mencaci maki orang Muslim termasuk dosa besar dan haram hukumnya. Sifat ini merupakan ciri-ciri orang munafik.

     Islam sangat melarang dan menghina atau mencela sesama Muslim. Sebab kadang kala yang di cela belum tentu lebih buruk daripada yang mencela. Bahkan tidak menutup kemungkinan yang dicela lebih baik dari yang mencela. Itulah kita kadang lupa diri seolah-olah kita adalah yang paling baik, semoga semakin dengan menuntut ilmu agama kita lebih bisa menahan lisan kita untuk tidak mencela sesama.

     Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman! Janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang di rendahkan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman. Dan barangsiapa tidak bertaubat maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (Al-Hujarat [49]: 11)

     Ayat tersebut sebagai larangan seorang Muslim mencela dan merendahkan Muslim lainnya.

     Rasulullah SAW bersabda, "Mencela seorang Muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya kekufuran." (HR. Bukhari Muslim)

     Celaan dan hinaan semakin besar jika ia berupa tuduhan kepada seseorang dalam hal agamanya.

     Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seseorang menuduh orang lain dengan kefasikan atau kekufuran, melainkan akan kembali kepadanya tuduhan tersebut jika yang dituduhkan tidak demikian." (HR. Bukhari)

Tidak ada komentar: