Minggu, 08 Oktober 2017

*BELAJAR DARI BAN*

Seorang anak memperhatikan Ayahnya yang sedang mengganti *BAN* mobil mereka.

_"Mengapa Ayah mau repot-repot mengerjakan ini dan tidak memanggil orang bengkel saja untuk mengerjakannya?"_ tanya si bocah dengan penasaran.

Sang Ayah tersenyum.
_"Sini, nak, kau lihat dan perhatikan._
_Ada 6 hal tentang *BAN* yang bisa kita pelajari untuk hidup kita,"_ katanya sambil menyuruh sang bocah duduk di dekatnya.

*"Belajar dari BAN?"*

Mata sang anak membelalak.
_"Lebih pintar mana *BAN* ini daripada Bu guru di sekolah?"_

Sang Ayah tertawa.
_"Gurumu tentu pintar, Nak._
_Tapi perhatikan *BAN* ini dengan segala sifat-sifatnya._

_Pertama, *BAN* selalu konsisten bentuknya._
_Bundar._
_Apakah dia dipasang di sepeda roda tiga, motor balap pamanmu, atau roda pesawat terbang yang kita naiki untuk mengunjungi kakek-nenekmu._
_*BAN* tak pernah berubah menjadi segi tiga atau segi empat."_

Si bocah mulai serius.
_"Benar juga ya Yah._
_Terus yang kedua?"_

_"Kedua, *BAN* selalu mengalami kejadian terberat._
_Ketika melewati jalan berlubang, dia dulu yang merasakan._
_Saat melewati aspal panas, dia juga yang merasakan._
_Ketika ada banjir, dia juga yang harus mengalami langsung._
_Bahkan ketika ada kotoran hewan atau bangkai hewan di jalan yang tidak dilihat si pengemudi, siapa yang pertama kali merasakannya?"_ tanya sang ayah.
_"Aku tahu, pasti *BAN* ya Yah?"_ jawab sang bocah antusias.

_"Benar sekali._

_Yang ketiga, *BAN* selalu menanggung beban terberat._
_Baik ketika mobil sedang diam, apalagi sedang berjalan._
_Baik ketika mobil sedang kosong, apalagi saat penuh penumpang dan barang._
_Coba kau ingat,"_ ujar sang Ayah.
Si bocah mengangguk.

_"Yang keempat, *BAN* tak pernah sombong dan berat hati menolak permintaan pihak lain._
_*BAN* selalu senang bekerja sama._
_Ketika pedal rem memerintahkannya berhenti, dia berhenti._
_Ketika pedal gas menyuruhnya lebih cepat, dia pun taat dan melesat._
_Bayangkan kalau ban tak suka kerjasama dan bekerja sebaliknya?_
_Saat direm malah ngebut, dan saat digas malah berhenti?"_

_"Wow, benar juga Yah,"_ puji sang bocah sambil menggeser duduknya lebih dekat kepada sang Ayah.

_"Nah, sifat kelima *BAN* adalah, meski banyak hal penting yang dilakukannya, dia tetap rendah hati dan tak mau menonjolkan diri._
_Dia biarkan orang-orang memuji bagian mobil lainnya, bukan dirinya."_
_"Maksud Ayah apa?""_ tanya si bocah bingung.
_"Kamu ingat waktu kita ke pameran mobil bulan lalu?"_ tanya sang Ayah disambut anggukan sang bocah.
_"Ingat dong, Yah, kita masuk ke beberapa mobil kan?"_

_"Persis,"_ jawab sang Ayah.
_"Biasanya di show room atau pameran mobil, pengunjung lebih mengagumi bentuk body mobil itu, lalu ketika mereka masuk ke dalam, yang menerima pujian berikutnya adalah interior mobil itu._
_Sofanya empuk, AC-nya dingin, dashboardnya keren, dll._
_Jarang sekali ada orang yang memperhatikan *BAN apalagi sampai memujinya.*_
_Padahal semua kemewahan mobil, keindahan mobil, kehebatan mobil, tak akan berarti apa-apa kalau *BANnya kempes atau bocor."*_

_"Wah, iya ya Yah, aku sendiri selalu lebih suka memperhatikan kursi mobil untuk tempat mainanku."_

Sang Ayah selesai mengganti bannya, dan berdiri menatap hasil kerjanya dengan puas.

_"Yang keenam tentang *BAN* adalah, betapa pun bagus dan hebatnya mobil yang kau miliki, atau sepeda yang kau punya, atau pesawat yang kita naiki, saat *BAN* tak berfungsi, kita tak akan bisa kemana-mana._
_Kita tak akan pernah sampai ke tujuan."_
Sang anak mengangguk-angguk.

Sang Ayah menuntaskan penjelasannya, _"Jadi saat kau besar kelak, meski kau menghadapi banyak masalah dibanding kawan-kawanmu, menghadapi lumpur, aspal panas, banjir, atau tak mendapat pujian sebanyak kawan-kawanmu, bahkan terus menanggung beban berat di atas pundakmu, tetaplah kamu konsisten dengan kebaikan yang kau berikan, tetaplah mau bekerja sama dengan orang lain, dan jangan merasa hebat sendiri, dan yang terpenting, tetaplah menjadi penggerak dalam ketaatan dan kedisiplinan di manapun kau berada._
_Itulah yang Ayah maksud dengan hal-hal yang bisa kita pelajari dari *BAN* untuk hidup kita._

Tidak ada komentar: