Sabtu, 22 Juli 2017

DIKTATOR

عن ابْنِ عُمَرَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ - رواه أبو داود

Rosulullah bersabda :

"Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka mereka itu dari bagian kaum itu"

Yah, siapa yg tidak kenal Mustafa Kamal Pasha atau dg panggilan tenarnya KAMAL ATTATURK  (Si Kamal bapak demokrasi Turki), yg pernah berkolaborasi dg asing tanpa aseng memberangus PERADABAN ISLAM  menjadi PERADABAN SEPILIS (Sekularis Pluralis dan Liberalis ). Ia berpura-pura sebagai orang Islam, padahal ia adalah seorang Yahudi suku Dunama.

Dg persekongkolan asing dari peletakan batu PERADABAN sampah pertama ini dimulai disini. Di TURKI.

Penjajahpun diseluruh dunia (MOSLEM WORLD) menyadari bahwa penjajahan fisik sudah tidak relevan lagi, karena Islam telah runtuh. Di era itulah para penjajajah di negeri-negeri muslim pulang kenegerinya masing-masing secara estafet dan berproses hingga mereka yakin bahwa penggantinya adalah orang-orang yang mereka didik, orang-orang yang mereka kader dengan pilar-pilar serta hukum buatan penjajah. Sehingga dapat bekerja dengan penjajah yang telah berobah modusnya menjadi penjajahan politik. Inilah penjajajah yang eksis dan relevan saat ini.

Penjajahpun cukup puas dengan kejadian ini,  sebagaimana Allah swt menggambarkan kepuasan mereka ini jika muslim mengikuti langkah-langkah mereka. Surat 2- 120. Hingga ahirnya kitapun dengar dari para pecundang SEPILIS sebuah jargon HARGA MATI.

Disinilah negara bangsa menjadi harga mati. Nasionalisme menjadi harga mati. Demokrasi dengan versi kultur penduduknyapun menjadi harga mati. Di Indonesia yang rakyatnya mayoritas Muslim, Demokrasi yang berbalut PANCASILA pun HARGA MATI.

#Nursyamsi syabab HTI  (Hizbut Tahrir International )

Tidak ada komentar: