Jumat, 17 Maret 2017

TIGA TEMAN SETELAH MATI

Setelah kematian, tidak ada yang tetap menyertai manusia kecuali tiga sifat.
     Pertama, kejernihan hati. Yakni kejernihan dari berbagai macam kotoran. Kejernihan dan kesuciannya tidak akan tercapai kecuali dengan menahan diri dari berbagai sahwat dunia. Kejernihan hati ibarat telaga yang jernih. Telaga yang menyediakan airnya untuk menjadi penawar dahaga bagi mereka yang haus, menjadi penyejuk mata dikala gundah, dan memberi manfaat bagi siapa saja yang mau mengambil manfaat darinya.
     Kedua, keakrabannya dengan zikrullah. Keakraban tidak akan tercapai kecuali dengan memperbanyak zikrullah dan senantiasa melakukannya. Zikir adalah sebaik-baik ucapan, seindah-indah permata. Melafalkan zikir berarti mempercantik bibir, merenunginya adalah mempertajam alam pikiran, dan mengamalkan zikir berarti memperhalus budi pekerti.
     Ketiga, kecintaannya kepada Allah. Cinta tidak akan tercapai kecuali dengan makrifat. Sementara itu makrifatullah tidak akan tercapai kecuali dengan senantiasa tafakkur. Cinta Allah adalah sebaik-baik cinta, merindukannya adalah sebaik-baik rindu. Jalan mencintai Allah yang paling sederhana adalah dengan mengikuti kasih-Nya, Khalilullah Nabiyullah Ibrahim dan Rasulullah Muhammad Saw.
     Tiga sifat inilah yang akan menyelamatkan dan membahagiakan setelah kematian seorang anak Adam. Manusia. (Al Ghazali, Al Ihya Ulumuddin)

Tidak ada komentar: