Minggu, 22 Juli 2012

RENUNGAN DIRI

Nenek moyangmu bermula dari tanah liat yang kering
Letaknya pada bagian bawah 
Terinjak-injak oleh kaki-kaki yang melangkah di atasnya.

Asal mulamu dari air yang hina
Memancarpun atas kehendaknya 
Tak menjadi apa-apa saat tak dijaga dalam dinding yang kokoh
Teramat mudah ia keluar sebelum waktunya 
Teramat mudah ia terancam untuk menjadi tiada
Lahirmu kedunia adalah kesendirian sejak mulanya
Tak membawa apa-apa selalin janji yg kelak tak bisa berpaling darinya
Serta suara tangis yg menunjukkan segala ketidakberdayaanmu tanpaNya

Lalau mengapa kau berjalan di muka bumi dengan pongah
Kau tak lagi hiraukan tiap tanah yang kau tapaki adalah asalmu yang tak berpunya
Mata itu, yang kau banggakan ketajamannya adalah pinjaman
Kulit itu, yang kau pastikan kemulusannya pun bukan milikmu juga
Otak itu, yang kau pastikan kehebatannya juga dapat dengan mudah kehilangan semuanya
Lalu kau tetap berjalan dengan pongah
Tak peduli dengan setiap panggilan, sayup-sayup dari menara
Tak peduli pada setiap anjuran dari kitap suci
Tak peduli dengan semuanya sebab merasa telah berpunya

Hey, kau yang tak punya apa-apa!

Seperti datangmu yang tampa sehelai benang
Kelak kembalipun tanpa apa-apa
Mungkin hanya dengan selembar kain yang kelakpun akan termakan oleh hewan-hewan tanah
Kau kembali padaNya, pada bumi yang telah menunggu kembalimu
Entah seperti apa dia akan memelukmu
Apakah dengan lembut?
Ataukah dengan himpitan sebab dulu kauberjalan di atasnya
dengan sesuka hatimu saja!

Hey, kau yangtak punya apa-apa!

Perhatikanlah bahwa tiap mentari terbenam
Tak pernah ia berjanji untuk kembali datang
Maka esok untukmu pun bukanlah niscaya
Lihatlah dirimu dari segala sisinya
Dan temukan bahwa
Kau memangtak pernah punya apa-apa....!!!
 

Tidak ada komentar: