Rabu, 27 Desember 2017

Copas dari GWA, semoga bisa jadi bahan renungan buat kita para orang tua...

Tulisan dr Ani Hasibuan, ahli syaraf di RSCM, srmua tulisan nya di banned oleh FB karena semua seputar bahaya LGBT.

Silahkan disimak sebagai ilmu tambahan kita sebagai orang tua, sbb :

Sekedar berbagi cerita dari poli saraf utk ibu2, spy kita semakin gencar menjaga lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, n lingkungan sekolah

Sebab LGBT itu PREDATOR, mereka SANGAT AGRESIF. N kini, kita semua tau, mereka didanai oleh PBB n taipan2 kelas dunia. LGBT itu agenda zionisme, utk mewujudkan dunia satu komando (NEW WORLD ORDER)

Sejak 1997 sy berurusan dg para gay. Smp hari ini, belum pernah absen. Mereka pasien terbanyak HIV yg sy tangani. Yg hidup tinggal beberapa siy. Barusan suster sy lapor ada lagi yg meninggal 3 hari lalu, dg kriptokokus meningitis (infeksi jamur di otak)

Dari pengamatan sy,  Gay itu ada “kasta”nya
Ada yg dominan, biasanya yg punya uang n lbh tua secara umur, ada yg submissif, klu sy perhatikan, semacam “piaraan”. Piaraan ini berkasta juga, ada anak muda putih bersih klimis dari kalangan keluarga menengah, ada juga yg kelas sandal jepit (bukan yg harga 18 ribu ya 😔). Perlakuan dari yg dominan pd piaraan juga berbeda sesuai KW piaraan. Yg KW ori diperlakukan sgt istimewa. Waktu sy kerja di klinik hiv rscm, pernah dpt pasien mhsw univ swasta terkenal di jakarta, yg kena meningitis kriptokokus (jamur otak). Orang tuanya pekerja petrol, tinggal di dallas, US. Dia disini tinggal sendiri. Anaknya tampan, klimis, n kelihatan anak baik. Dominannya sering ikut mengantar klu kontrol. Jangan kaget ya, dominannya ini seorang AKTIVIS LSM ANTI-HIV. Itu klu si pasien sy ini mengeluh sakit kepala, si dominan ini mengelus2 punggung si submissif smbl bilang “sakit ya sayang? Yg mana yg sakit? Sabar ya sayang..” (untung sy msh setia pd sumpah hipocrates, klu sy berkhianat, si dominan itu mau sy suntik fentanyl 1000 cc biar mokat). Tapi sy prnh juga dpt seorg dominan yg kena infeksi di medulla spinalis, spondilitis TB, jd lumpuh kedua kakinya tiba2. Pas dirawat, submissifnya datang menemani. Itu dibentak2, gak ada sayang2, si submissif ini tampilannya siy kelas sandal jepit. Manggil dominannya “abaaaang..” (jijik ya dengarnya)
Ada juga piaraan bayaran. Satu pasien sy asal jogja (skrg sdh meninggal dg toksoensefalitis; bisul di dalam otak krn kuman tokso yg srg nempel di badan kucing, anjing) mengaku dia bayaran. Di”piara” seorg aki2 cina utk bayaran 1000 smp 2000 USD per bulan. Wang nya dia kirim ke jogja utk anak n istrinya 😩. Dia ini sejatinya bukan gay. Jd semacam pelacur lelaki. Kerja sbg caddy lelaki di satu lapangan golf di tangerang. Waktu ketahuan hiv n tokso, nangis meraung2, selama dirawat baca Qur’an terus, kalau sy periksa, sll terisak2 n bilang menyesal. Pas ketemu bininya, sy yg berkaca2. Sebab bininya perempuan berhijab rapi dg dua balita yg juga berhijab.
Ada juga gay kakak adik. Sejak kecil dikasih satu kamar n satu ranjang oleh emak bapaknya. Pas gede, tau2 yg kakak kena kripto. Dicek hiv positif, ditanya pasangannya siapa, dia bilang adiknya. Pas adiknya dicek, positif juga hiv nya. Kedua2nya sdh meninggal, dlm satu ruang rawat yg sama. Ayahnya smp anak2 itu dikubur pun gak pernah mau datang nengok...

Hati2 dg anak2, ajarkan mereka utk bertindak agresif klu ada yg coba2 menggoda (gay), jangan kasih ampun, langsung pukuli beramai2. Pengalaman sy dari anak2 yg kena goda para penyuka anus ini, mereka makin agresif klu yg digoda diam atau menunjukkan rasa takut. Tapi langsung berhenti kalau yg digoda langsung main fisik. (Beberapa anak muda yg digoda gay konsultasi ke sy bersama ortunya). N bila anak bepergian, jangan ijinkan kalau sendirian. Usahakan beramai2, spy nyalinya tdk ciut klu ada gay yg dtg menggoda. Mereka bisa tawarkan apa sj, bisa uang, bisa ancaman, bisa bujuk rayu. Dari wawancara dg pasien2 gay, mereka ini tadinya SEMUA pernah mengalami anal seks, sebagian besar secara paksa. Setelahnya mereka akan sgt dijaga n ditemani oleh kelompok gay. Pergaulannya diganti jd pergaulan gay, dst.

Cerita gay SEMUA TRAGIS... belum pernah sy dengar yg berakhir spt di cerita fairytopia... misalnya berakhir kayak Cinderella... kisah para gay berakhir  dengan tokso, kripto, TB, pnemonia, kandida, dan diujungnya, mati sendirian tanpa didampingi kaum nya...
sy gak ngerti knp pemerintah abai pd mslh ini... sejak 1997, prof sjamsurijal gak capek2nya mengingatkan, tapi faktanya, mereka semakin banyak...

Smoga Allah senantiasa melindungi kita n generasi penerus bangsa ini dari kezhaliman orang2 yg zhalim, amiin

#semoga bermanfaat

Jumat, 24 November 2017

SEUNTAI PESAN 'TUK KAUM HAWA

Tahukah kalian,betapa bahayanya dirimu?
Tiap jengkal lekuk tubuhmu adalah racun yang begitu sempurna

hmmm yah sempurna untuk membabat habis keimanan para Adam

Hawa tahukah kau betapa berharganya dirimu ??
Hingga Allah meletakan syurga yang agung di telapak kakimu..
Hingga Rasull menyebutmu 3 kali lebih pantas di hargai daripada Adam
Maka,jadikan dirimu layak dihargai..

Tapi tahukah betapa sakit hatiku?
ketika aku mendapatkanmu di jalan jalan,kau umbar auratmu dengan bangga
ketika tiap lekuk tubuhmu begitu mudahnya dinikmati..

Mereka laki laki yang tak hallal bagimu..
ketika kau dengan bebasnya tertawa dan bermanja pada lelaki yang menatapmu dengan liar,seolah ingin menerkammu.

Oh.. hawa, ingatlah...
Sebagian besar penghuni neraka adalah kaum WANITA!!!

Tak inginkah kau di Hormati dan di Hargai mereka karna kehormatan dam kecerdasanmu??

Ketahuilah Hawa
Kau indah Karna sifat MALUMU.
Kau mulia karna akhlak dan kehormatanmu...

Sukakah kau jika mereka mencintaimu karna betapa cantiknya kamu??
karna betapa ramping tubuhmu??
Atau karna kulitmu yang putih mulus??
Merasa berhargakah kalian ketika tak adalagi yang tersembunyi dari dirimu?

Lalu bagaimana kau mampu mengharapkan laki-laki yang mendampingimu kelak adalah laki laki yang Mulia? yang menjaga kehormatannya?

Masihkah kalian berharap mendapatkan yang terbaik sementara diri berlumur dosa?
sementara Harga diri tercabik dan ternoda?

Tapi jangan takut Saudariku
Rabb kita,Allah maha pengampun..
Tak ada kata terlambat selama jiwa masih dalam raga
Percayalah kalau dosa membumbung tinggi,Ampunan Allah melangit Luas..

Kembalilah pada fitrahmu
KAU INDAH KARNA SIFAT MALUMU

jaga dirimu saudari kau TERLALU BERHARGA

SEJARAH KELAM MAULID NABI

Jika kita menelusuri dalam kitab tarikh (sejarah), perayaan Maulid Nabi tidak kita temukan pada masa sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan empat Imam Madzhab (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad), padahal mereka adalah orang-orang yang sangat cinta dan mengagungkan Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka adalah orang-orang yang paling paham mengenai sunnah Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam dan paling semangat dalam mengikuti setiap ajaran beliau.

 
Perlu diketahui pula bahwa -menurut pakar sejarah yang terpercaya-, yang pertama kali mempelopori acara Maulid Nabi adalah Dinasti ‘Ubaidiyyun atau disebut juga Fatimiyyun (silsilah keturunannya disandarkan pada Fatimah). Sebagai buktinya adalah penjelasan berikut ini.

Al Maqriziy, seorang pakar sejarah mengatakan, “Para khalifah Fatimiyyun memiliki banyak perayaan sepanjang tahun. Ada perayaan tahun baru, hari ‘Asyura, maulid (hari kelahiran) Nabi, maulid Ali bin Abi Thalib, maulid Hasan dan Husain, maulid Fatimah al Zahra, maulid khalifah yang sedang berkuasa, perayaan malam pertama bulan Rajab, perayaan malam pertengahan bulan Rajab, perayaan malam pertama bulan Sya’ban, perayaan malam pertengahan bulan Rajab, perayaan malam pertama bulan Ramadhan, perayaan malam penutup Ramadhan, perayaan ‘Idul Fithri, perayaan ‘Idul Adha, perayaan ‘Idul Ghadir, perayaan musim dingin dan musim panas, perayaan malam Al Kholij, hari Nauruz (Tahun Baru Persia), hari Al Ghottos, hari Milad (Natal), hari Al Khomisul ‘Adas (3 hari sebelum paskah), dan hari Rukubaat.” (Al Mawa’izh wal I’tibar bi Dzikril Khutoti wal Atsar, 1/490. Dinukil dari Al Maulid, hal. 20 dan Al Bida’ Al Hawliyah, hal. 145-146)

Asy Syaikh Bakhit Al Muti’iy, mufti negeri Mesir dalam kitabnya Ahsanul Kalam (hal. 44) mengatakan bahwa yang pertama kali mengadakan enam perayaan maulid yaitu: perayaan Maulid (hari kelahiran) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maulid ‘Ali, maulid Fatimah, maulid Al Hasan, maulid Al Husain –radhiyallahu ‘anhum- dan maulid khalifah yang berkuasa saat itu yaitu Al Mu’izh Lidinillah (keturunan ‘Ubaidillah dari dinasti Fatimiyyun) pada tahun 362 H.

Begitu pula Asy Syaikh ‘Ali Mahfuzh dalam kitabnya Al Ibda’ fi Madhoril Ibtida’ (hal. 251) dan Al Ustadz ‘Ali Fikriy dalam Al Muhadhorot Al Fikriyah (hal. 84) juga mengatakan bahwa yang mengadakan perayaan Maulid pertama kali adalah ‘Ubaidiyyun (Fatimiyyun). (Dinukil dari Al Maulid, hal. 20)

Fatimiyyun yang Sebenarnya

Kebanyakan orang belum mengetahui siapakah Fatimiyyun atau ‘Ubaidiyyun. Seolah-olah Fatimiyyun ini adalah orang-orang sholeh dan punya i’tiqod baik untuk mengagungkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tetapi senyatanya tidak demikian. Banyak ulama menyatakan sesatnya mereka dan berusaha membongkar kesesatan mereka.

Al Qodhi Al Baqillaniy menulis kitab khusus untuk membantah Fatimiyyun yang beliau namakan “Kasyful Asror wa Hatkul Astar (Menyingkap rahasia dan mengoyak tirai)”. Dalam kitab tersebut, beliau membuka kedok Fatimiyyun dengan mengatakan, “Mereka adalah suatu kaum yang menampakkan pemahaman Rafidhah (Syi’ah) dan menyembunyikan kekufuran semata.”

Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni Ad Dimasqiy mengatakan, “Tidak disangsikan lagi, jika kita melihat pada sejarah kerajaan Fatimiyyun, kebanyakan dari raja (penguasa) mereka adalah orang-orang yang zholim, sering menerjang perkara yang haram, jauh dari melakukan perkara yang wajib, paling semangat dalam menampakkan bid’ah yang menyelisihi Al Kitab dan As Sunnah, dan menjadi pendukung orang munafik dan ahli bid’ah. Perlu diketahui, para ulama telah sepakat bahwa Daulah Bani Umayyah, Bani Al ‘Abbas (‘Abbasiyah) lebih dekat pada ajaran Allah dan Rasul-Nya, lebih berilmu, lebih unggul dalam keimanan daripada Daulah Fatimiyyun. Dua daulah tadi lebih sedikit berbuat bid’ah dan maksiat daripada Daulah Fatimiyyun. Begitu pula khalifah kedua daulah tadi lebih utama daripada Daulah Fatimiyyun.”

Beliau rahimahullah juga mengatakan, “Bani Fatimiyyun adalah di antara manusia yang paling fasik (banyak bermaksiat) dan paling kufur.” (Majmu’ Fatawa, 35/127)

 
Apakah Fathimiyyun Memiliki Nasab sampai Fatimah?

Bani Fatimiyyun atau ‘Ubaidiyyun juga menyatakan bahwa mereka memiliki nasab (silsilah keturunan) sampai Fatimah. Ini hanyalah suatu kedustaan. Tidak ada satu pun ulama yang menyatakan demikian.

Ahmad bin ‘Abdul Halim juga mengatakan dalam halaman yang sama,  “Sudah diketahui bersama dan tidak bisa disangsikan lagi bahwa siapa yang menganggap mereka di atas keimanan dan ketakwaan atau menganggap mereka memiliki silsilah keturunan sampai Fatimah, sungguh ini adalah suatu anggapan tanpa dasar ilmu sama sekali. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.” (QS. Al Israa’: 36). Begitu juga Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali orang yang bersaksi pada kebenaran sedangkan mereka mengetahuinya.” (QS. Az Zukhruf: 86). Allah Ta’ala juga mengatakan saudara Yusuf (yang artinya), “Dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui.” (QS. Yusuf: 81). Perlu diketahui bahwa tidak ada satu pun ulama yang menyatakan benarnya silsilah keturunan mereka sampai pada Fatimah.”

Begitu pula Ibnu Khallikan mengatakan, “Para ulama peneliti nasab mengingkari klaim mereka dalam nasab [yang katanya sampai pada Fatimah].” (Wafayatul A’yan, 3/117-118)

Perhatikanlah pula perkataan Al Maqrizy di atas, begitu banyak perayaan yang dilakukan oleh Fatimiyyun dalam setahun, kurang lebih ada 25 perayaan. Bahkan lebih parah lagi mereka juga mengadakan perayaan hari raya orang Majusi dan Nashrani yaitu hari Nauruz (Tahun Baru Persia), hari Al Ghottos, hari Milad (Natal), dan hari Al Khomisul ‘Adas (perayaan tiga hari selelum Paskah). Ini pertanda bahwa mereka jauh dari Islam. Bahkan perayaan-perayaan maulid yang diadakan oleh Fatimiyyun tadi hanyalah untuk menarik banyak masa supaya mengikuti madzhab mereka. Jika kita menilik aqidah mereka, maka akan nampak bahwa mereka memiliki aqidah yang rusak dan mereka adalah pelopor dakwah Batiniyyah yang sesat. (Lihat Al Bida’ Al Hawliyah, 146, 158)

‘Abdullah At Tuwaijiriy mengatakan, “Al Qodhi Abu Bakr Al Baqillaniy dalam kitabnya ‘yang menyingkap rahasia dan mengoyak tirai Bani ‘Ubaidiyyun’, beliau menyebutkan bahwa Bani Fatimiyyun adalah keturunan Majusi. Cara beragama mereka lebih parah dari Yahudi dan Nashrani. Bahkan yang paling ekstrim di antara mereka mengklaim ‘Ali sebagai ilah (Tuhan yang disembah) atau ada sebagian mereka yang mengklaim ‘Ali memiliki kenabian. Sungguh Bani Fatimiyyun ini lebih kufur dari Yahudi dan Nashrani.

Al Qodhi Abu Ya’la dalam kitabnya Al Mu’tamadmenjelaskan panjang lebar mengenai kemunafikan dan kekufuran Bani Fatimiyyun. Begitu pula Abu Hamid Al Ghozali membantah aqidah mereka dalam kitabnyaFadho-ihul Bathiniyyah (Mengungkap kesalahan aliran Batiniyyah).” (Al Bida’ Al Hawliyah, 142-143)

Inilah sejarah yang kelam dari Maulid Nabi. Namun, kebanyakan orang tidak mengetahui sejarah ini atau mungkin sengaja menyembunyikannya. Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan:

Pertama: Maulid Nabi tidak ada asal usulnya sama sekali dari salafush sholeh. Tidak kita  temukan pada sahabat atau para tabi’in yang merayakannya, bahkan dari imam madzhab.

Kedua: Munculnya Maulid Nabi adalah pada masa Daulah Fatimiyyun sekitar abad tiga Hijriyah. Daulah Fatimiyyun sendiri dibinasakan oleh Shalahuddin Al Ayubi pada tahun 546 H.

Ketiga: Fatimiyyun memiliki banyak penyimpangan dalam masalah aqidah sampai aliran ekstrim di antara mereka mengaku Ali sebagai Tuhan. Fatimiyyun adalah orang-orang yang gemar berbuat bid’ah, maksiat dan  jauh dari ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya.

Keempat: Merayakan Maulid Nabi berarti telah mengikuti Daulah Fatimiyyun yang pertama kali memunculkan perayaan maulid. Dan ini berarti telah ikut-ikutan dalam tradisi orang yang jauh dari Islam, senang berbuat sesuatu yang tidak ada tuntunannya, telah menyerupai di antara orang yang paling fasiq dan paling kufur. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ [1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)

Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi taufik.

 
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

🙏🏽🌹🍀🌸🌹🍀🌸🌹🍀🌸🙏🏽

Kamis, 23 November 2017

RENUNGAN : MENYENDIRI DIRI SENDIRI

Tidak tua
Tidak muda
Tidak laki-laki
Tidak perempuan
Kalau sudah taruh HP ditinggal sebentar dilihat lagi, ditutup sebentar dibuka lagi.....
Semua sayang banget sama yang namanya HP,
Bepergian ngantongi HP,
Kumpul-kumpul sama teman bawa tas isinya HP,
Sehari HP bisa keluar masuk dari tas atau saku kemeja lebih dari lima puluh kali .
.
Habis mandi lihat hp
Habis nyapu lihat hp
Habis masak lihat hp
Habis nyuci lihat hp
Habis makan lihat hp
Habis kedatangan tamu lihat hp
Habis bangun tidur lihat hp
Tengah malam terjaga lihat HP.
Pokoknya asal habis apa saja yang di lihat HP...
Karena setianya sama HP pulsa tinggal sedikit cepat-cepat dibelikan Lowbatt satu strip bingung cari colokan listrik ,
Sinyalnya lemah bingung cari tempat,
Apa lagi kalau pas lowbatt listrik mati lagi, PLN yang di umpat .. .. ..
Dipanggil suami/istri pura2 tidak dengar,
HPnya bunyi langsung lari mencari di mana hp ditaruhnya tadi.
Pokoknya kalau sudah selesai acara apa saja yang di cari HP...
Kalau perempuan, namanya Nokia Binti Samsung
Kalau laki-laki, namanya Sony Bin Lenovo.
Semoga saya tidak ketularan seperti itu.
Yang merasa seperti itu jangan senyam senyum sendiri...
Nanti suami/istri kita tidak paham dengan sikap kita..
.
DO'A UNTUK HP :
YA ALLAH, ampuni dosa2 saya yang mempunyai HP ini YA ALLAH
Karena saya :
1. Lebih banyak NGISI PULSA daripada SEDEKAH ...
2. Lebih banyak baca
SMS/WA/FB/BB daripada baca KITAB SUCI ...
3. Lebih sering update status daripada update amal sholih kepadamu YA ALLAH...
4. Lebih sering buka BLUETOOTH daripada BERLUTUT SUJUD...
5. Sering TELPON tapi jarang SILATURAHIM....
6. Isi pulsa 10.000 tidak puas, tapi isi KOTAK AMAL 10.000 aja merasa kebanyakan banget....
7. kalau dengar HP bunyi langsung buru-buru angkat sama cengar cengir, tapi pas suara ADZAN dikumandangkan malah
santai INTERNETAN..
.
Ya ALLAH semoga.. Allah mengampuni dosa-dosa saya yang punya HP ini...
Dan semoga HP yang saya punya ini semoga bermanfaat buat sarana IBADAH kepadaMu YA ALLAH...
Dan semoga Teman-teman saya yang seperti saya juga ALLAH AMPUNI dosa-dosanya YA, YA ALLAH...
Aamiin..
.
Edisi bukan nyindir, tapi mengingatkan diriku sendiri
terimakasih dan mohon maaf bila ada yang tersinggung.. saya juga sama tersinggung, hanya untuk renungan lembut tapi nyata... Semoga bermanfaat.
Boleh di SHARE
.
Sekarang anda mempunyai Dua pilihan
1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini supaya orang lain tidak membaca.
2. menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik 'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi dan Inysaallah mendapat pahala.
.
Silahkan Di Share Ya...Semoga yang Klik Suka dan Share Akan Ditambahkan Rezekinya, Dan Diangkat Penyakitnya...Aamiin
.
Ya Allah...
😊✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
😊✔ Lapangkanlah hatinya
😊✔ Bahagiakanlah keluarganya
😊✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
😊✔ Mudahkan segala urusannya
😊✔ Kabulkan cita-citanya
😊✔ Jauhkan dari segala Musibah
😊✔ Jauhkan dari segala Penyakit, Fitnah,Prasangka Keji, Berkata Kasar, dan Mungkar
😊✔ Dan semoga yg me-LIKE, komen Aamiin dan membagikan status ini rezekinya berlimpah aamiin..
.
Boleh di SHARE sebanyak mungkin!!

Rabu, 22 November 2017

Menjaga

*Haura vs Ummi*

*Haura* :UMMi ..

*Ummi* :Labbaik, Nak

*Haura* : Kenapa aku tidak boleh upload fotoku?

*Ummi* : Loh, siapa bilang?
Boleh kok sayang...
Kamu kan sering posting foto bunga, pemandangan, sampai makanan pun kamu foto..
.
*Haura* : Bukan, um
Maksudku wajahku.. aku senyum ceria.. gitu?

*Ummi* : Ooh wajah, emang kenapa sayang?

*Haura* : Aku juga pengen kayak temen" aku, bisa bebas upload fotonya kemana2
trus ada dia lagi senyum senang gitu, kan cakep umm, berbagi kebahagiaan dengan yang lain.

*Ummi* : sayang, kamu tahu menjaga apakah yang Paling Berat?

*Haura* : ...???

*Ummi* : *"MENJAGA ANAK PEREMPUAN"* amanahnya berat sekali, ummi tidak rela kalau wajahmu dinikmati laki-laki yang belum haknya..

*Haura* : Tapikan mereka paling liat bentar trus scroll ke bawah umm...

*Ummi* : Nak, ketika kita mengupload foto wajah kita .. Maka sejak saat itu kita secara tidak sadar memberikan izin kepada siapapun untuk memandang wajah kita.
sedangkan kita ketika di dunia nyata kalau bertemu yang bukan mahram, tertunduk malas memandang apalagi di pandang.

*Haura* : Tapikan klo gitu mereka yang salah ngapain mandang lama-lama!!

*Ummi* : Mereka gak akan terpancing klo bukan kita yang memulai, Nak...

*Haura* : Trus gimana dengan perempuan lain di dunia maya, Kan mereka juga ikut andil mengacaukan fikiran laki-laki dengan upload foto mereka?

*Ummi* : Kamu bukan perempuan lain sayang.. kamu, Anak gadis kesayangan ummi yang terjaga.
Cantikmu itu sungguh mahal nak, Hanya boleh di nikmati oleh laki-laki yang berani memintamu kepada Allah dan kami kelak...

*Haura* : Tapikan klo di dunia nyata aku juga sering ketemu laki-laki, dan bunda gak larang aku. Mereka juga sering mandang aku?

*Ummi* : Tapi tiap di pandang, kamu langsung mengalihkan wajah kan Nak??

*Haura*  : iyah sih, umm...

*Ummi* : Jika di Dunia nyata kamu bisa mengalihkan atau menunduk, tapi bagaimana jika tidak di dunia maya?

*Haura* : 😞
.
*Ummi* : Look, Dear...
Kamu anak gadis ummi, cantik sekali...
kita tidak pernah tau sayang, apa yang difikirkan lelaki terhadap wajah kita..
Bantulah abi dan ummi dengan menjaga diri kamu sayang...
Bantulah lelaki non mahram dengan penjagaanmu di dunia nyata dan dunia maya, kamu mau Nak?

*Haura*  : Mau, umm.
Terimakasih sudah memberi tahu alasan sebenarnya ...
Aku sayang abi.. Aku sayang ummi 🌹

_Duhai wanita muslimah.._
_Seperti apapun kau menutup badanmu, tetaplah kau adalah cobaan para lelaki. Maka dari itu tidak cukup hanya menutup tubuhmu dengan balutan kain yang sesuai dengan syari'at.._
_Tapi kau juga perlu menjaga dirimu.. Agar para lelaki bisa menundukkan pandangan, baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya.._
_Sehingga kita sebagai seorang Wanita yang menjaga 'iffah (kehormatan) bisa terhindar dari jurang dosa...

Sabtu, 18 November 2017

JANGAN SAMPAI ILMU DUNIA SARJANA, TAPI ILMU AGAMA CUMA TK

“Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang pandai dalam urusan dunia namun bodoh dalam urusan akhiratnya.” (Shahih Jami’ Ash Shaghir)

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
.
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)

Ilmu yang dimaksud adalah Ilmu Syar’i (ilmu agama).
Namun, bukan berarti tidak boleh mempelajari ilmu dunia, hanya saja jangan jadi prioritas utama sampai melalaikan ilmu agama(akhirat). Carilah ilmu yang banyak menfaatnya, dan tidak ada ilmu yang lebih bermanfaat untuk kita baik didunia maupun diakhirat, selain ilmu agama.

📖“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai” (QS. Ar Rum:7

Fokus belajar agama, untuk urusan dunia ambil seperlunya saja, sedang masalah akhirat ambil sebanyak-banyaknya. Jangan jadi manusia bodoh yang mati-matian mengejar sesuatu yang tidak dibawa mati.

Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Umumnya manusia tidak memiliki ilmu melainkan ilmu duniawi. Memang mereka maju dalam bidang usaha, akan tetapi hati mereka tertutup, tidak bisa mempelajari ilmu dienul islam untuk kebahagiaan akhirat mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/428)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata: “Pikiran mereka hanya terpusat kepada urusan dunia sehingga lupa urusan akhiratnya. Mereka tidak berharap masuk surga dan tidak takut neraka. Inilah tanda kehancuran mereka, bahkan dengan otaknya mereka bingung dan gila. Usaha mereka memang menakjubkan seperti membuat atom, listrik, angkutan darat, laut dan udara. Sungguh menakjubkan pikiran mereka, seolah-olah tidak ada manusia yang mampu menandinginya, sehingga orang lain menurut pandangan mereka adalah hina. Akan tetapi ingatlah! Mereka itu orang yang paling bodoh dalam urusan akhirat dan tidak tahu bahwa kepandaiannya akan merusak dirinya. Yang tahu kehancuran mereka adalah insan yang beriman dan berilmu. Mereka itu bingung karena menyesatkan dirinya sendiri. Itulah hukuman Allah bagi orang yang melalaikan urusan akhiratnya, akan dilalaikan oleh Allah ‘azza wa jalla dan tergolong orang fasik. Andaikan mereka mau berpikir bahwa semua itu adalah pemberian Allah ‘azza wa jalla dan kenikmatan itu disertai dengan iman, tentu hidup mereka bahagia. Akan tetapi lantaran dasarnya yang salah, mengingkari karunia Allah, tidaklah kemajuan urusan dunia mereka melainkan untuk merusak dirinya sendiri.” (Taisir Karimir Rahman 4/75)

#Fashobrun_Jamiil

Kamis, 16 November 2017

NASEHAT AKHIR ZAMAN

Sahabat Abdullah bin Mas’ud, radhiyallaahu ‘anhu setiap sore hari Kamis selalu menyampaikan nasehat begini kepada murid-muridnya:

إِنَّهُ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ تُمَاتُ فِيهِ الصَّلاةُ، وَيُشْرِفُ فِيهِ الْبُنْيَانُ، وَيَكْثُرُ فِيهِ الْحَلْفُ وَالتَّلاعُنُ، وَتَفْشُو فِيهِ الرِّشَى وَالزِّنَا، وَتُبَاعُ الآخِرَةُ بِالدُّنْيَا، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ، فَالنَّجَاةُ فَالنَّجَاةُ، قَالُوا: وَكَيْفَ النَّجَاةُ؟ قَالَ: كُنْ حِلْسًا مِنْ أَحْلاسِ بَيْتِكَ وَكُفَّ لِسَانَكَ وَيَدَكَ

“Sesungguhnya akan datang satu masa kepada manusia, dimana shalat telah dimatikan, bangunan telah dibuat tinggi-tinggi, banyak sumpah dan saling melaknat, rasywah dan perzinahan merajalela dan akhirat ditukar dengan dunia. Apabila kalian melihat demikian itu terjadi, maka utamakan kesalamatan dirimu, utamakan keselamatan dirimu.” Mereka berkata, “Bagaimana cara menyelamatkan diri?” Beliau berkata, “Jadilah kamu alas di antara alas-alas di rumahmu, dan tahan lidah dan tanganmu.”

Hadits riwayat Ibnu Abi al-Dunya dalam kitab al-‘Uzlah [193].

Hadits tersebut memberikan pesan tentang beberapa hal yang terjadi pada masa-masa akhir zaman.

Pertama, shalat telah dimatikan. Maksudnya banyak orang meninggalkan shalat maktubah. Atau menunaikan shalat tetapi telah hilang ruhnya, yaitu tidak adanya khusyu’ dalam shalat, sehingga shalat yang dikerjakan tidak berpengaruh positif dalam kehidupan manusia.

Kedua, bangunan yang tinggi-tinggi telah dibuat dimana-mana, seperti bangunan perhotelan, mall-mall, pusat-pusat perbelanjaan dan perkantoran. Hal ini menunjukkan bahwa orientasi pemikiran manusia lebih diarahkan pada urusan duniawi.

Ketiga, rasywah (sogok dan suap) dan perzinahan merajalela. Rasywah, atau suap dan sogok telah terjadi secara umum, tanpa pandang bulu. Kalau dulu, rasywah hanya diberikan kepada sebagian pejabat. Akan tetapi sekarang, rasywah juga diberikan kepada wakyat biasa dan para tokoh ketika menjelang pemilihan umum. Sedangkan perzinahan juga telah merajalela tanpa pandang usia.

Keempat, akhirat ditukar dengan dunia, maksudnya banyak hal-hal yang dilakukan oleh seseorang yang semestinya untuk mencari pahala akhirat, tetapi dilakukan untuk mengumpulkan harta benda dan kekayaan duniawi.

Kelima, orang yang ingin menyelamatkan diri dari hal-hal di atas, hendaknya menjadi seperti tikar atau alas di rumahnya, yaitu tidak keluar rumah kecuali dalam keadaan yang mendesak dan diperlukan dan memperbanyak diam. Keluar dari rumah akan dihadapkan pada banyak kemaksiatan yang menggiurkan.

Keenam, selain tidak keluar rumah, hendaknya seseorang ketika ada di rumah menahan lidah dan tangan. Di sini ada pertanyaan, jika seseorang sudah ada di rumah, mengapa harus menahan lidah dan tangan? Bukankah orang yang ada di rumah tidak akan mungkin mengganggu orang lain? Sepertinya hadits ini mengarah pada pengertian, agar kita tidak menghubungi orang via telepon, yang akan mengarah pada pembicaraan negatif seperti menggunjing dan semacamnya. Sedangkan menahan tangan adalah tidak mengambil remote untuk menyalakan televisi atau mengambil telepon seluler untuk menyampaikan hal-hal yang negatif via medsos seperti sms, whatsaap, facebook, twiter dan lain-lain. Wallahu a’lam.

Ketujuh, hadits seperti di atas, mekipun mauquf atau perkataan seorang sahabat, yaitu Abdullah bin Mas’ud, tetapi biasanya oleh para ulama dianggap marfu’, bersumber dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena isinya membicarakan hal-hal yang bersifat ghaib dan diketahui melalui seorang nabi. Wallahu a’lam.

Muhasabah Pagi

Kadang aku Minder karena Miskin, tapi.....

Apabila kita telah berusaha dan bekerja keras.
Apabila kita telah jalani Sholat yang lima waktu.
Apabila kita sudah melakukan Sholat Dhuha, Tahajud, Dzikir, Sholawat dan DOA.
Namun tetap miskin juga.
Tak perlu minder apalagi protes pada-NYA

Seorang anak bertanya kepada ibunya :
Ibu, mengapa kita miskin?

Dengan tenang sang ibu berkata :

Nak, hidup ini seperti jalan2 di Supermarket. Semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang ia inginkan.

Siapa yg membawa sepotong roti, maka ia harus membayar seharga sepotong roti,
Siapa yg membawa tiga potong roti, iapun harus membayar tiga potong roti.

Sementara kita tak mungkin membawa apa2. Karena tak punya uang untuk membelinya.
Dipintu kasirpun kita tak akan diperiksa, dibiarkan jalan begitu saja.

Begitu pula kelak di Hari Kiamat Nak.

Saat orang2 kaya antri menjalani pemeriksaan untuk dimintai pertanggung jawaban.

Saat orang2 kaya ditanya tentang :
Darimana hartanya mereka peroleh ?.
Dan kemana hartanya mereka gunakan ?.

Kita dibiarkan terus berjalan tanpa beban.
Lebih enak bukan !.
Apakah engkau masih juga belum bisa menerima ?.

Anakku,
Jika kita memang ditakdirkan menjadi orang miskin :

BERSABARLAH SEJENAK,
Karena setelah kematian, kemiskinan itu akan sirna.

BERPIKIRLAH POSITIF,
Barangkali, jika kita kaya belum tentu bisa lebih bertakwa

Mungkin juga, dengan kemiskinan kita akan lebih  mudah meraih SURGA-NYA.

JANGAN PERNAH MINDER,
Karena kaya dan miskin bukanlah ukuran Mulia dan Hinanya manusia.

Tetaplah berprasangka baik pada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.

Singkirkan rasa iri , cemburu & buanglah tanda tanya,

Tentang Kehendak-NYA Pembagi Nikmat.

Mungkin jatah yang buat kita masih tersimpan di SURGA., Menunggu kita Siap Menerimanya....

Ingatlah apa yg disampaikan Rasulullah.. Bahwa "sesungguhnya kekayaan itu bukan terletak pada banyaknya harta benda,  tapi pada hati dan ketenangan jiwa"

Semoga bermanfaat..

Selasa, 14 November 2017

"UNTUKMU, ANAKKU"

Selamat Mondok Nak....! Demi Allah, bukan Kami benci hingga membuangmu jauh ke pesantren. Bukan kami tak cinta wahai anak kesayanganku. Kami bahagia melihat tangismu hari ini saat kami tinggal pulang. Kelak suatu saat kau kan merindukan tangis perpisahan itu.

Selamat berjuang, Nak !
Nanti juga kau kan paham mengapa kami titipkan engkau di pesantren. Maafkan kami tidak bisa seperti orang tua lain. Memberimu segudang fasilitas dan kemewahan. Maafkan kami hanya bisa memberikanmu fasilitas akhirat.  Jadilah pembela Bapak dan Ibu di hari pengadilan Allah kelak. Dengan menjadi santri  kami harap engkaulah yang mengimami sholat jenazah kami nanti, menggotong keranda kami, memandikan diri kami, membungkus kain kafan kami, mengadzani kami di kubur tuk terakhir kali. Tak perlu kami memanggil ustadz-ustadz untuk mendoakan. Untuk apa ?

Bukankah nanti saat kami berbaring di ruang tengah dengan kaku. Ada lantunan Yasin-mu di samping kepalaku. Ada lantunan Tabarok adikmu disamping badan kami. Itulah hari terbahagia kami nanti menjadi orang tua, Nak.  Jenazah kami teriring do'a anak-anak kami sendiri.  Bukankah junjungan kita Baginda Nabi  pernah berkata, saat kita semua mati semua amal akan terputus kecuali tiga perkara. Do'amu lah salah satunya.

"Laa takhof wa laa tahzan", jangan takut, jangan sedih, Nak.
Di pesantren  sangat mengasyikkan. Temanmu teramat banyak seperti keluarga sendiri. Pengalamanmu akan luas. Jiwamu kan tegar. Kesabaranmu kan gigih. Kami hanya ingin kau bisa mendoakan kami sepanjang waktumu. Menyayangi kami dihari tua kami nanti. Selayaknya kami sayangi engkau dihari kecilmu. Kami tak ingin nanti ketika jenazah kami belum dikuburkan. Namun kau dan adikmu sudah menghitung-hitung harta, hingga permusuhanpun terjadi.

Selamat berjuang , Nak ! Dengarkan & patuhi nasihat kyai, ustadz dan semua gurumu, muliakan mereka. Seperti kau muliakan Bapak Ibumu. Beliau-beliau adalah pengganti Bapak Ibumu di rumah.
Selamat berproses, Nak ! Berbahagialah, tersenyumlah, kelak kau kan paham maksud Kami.....

(Mondok itu keren, lebih keren lagi orang tua yang mengirimkan anaknya ke pondok).

By.Cerita santri

Senin, 13 November 2017

*SERBA EMPAT DARI IMAM AS SYAF'I*

Dinukil dari kitab Adabus Syar'iyyah Syeh Muhammad bin Muflih al Muqoddasi

*وَقَالَ الشَّافِعِيُّ : أَرْبَعَةٌ تُقَوِّي الْبَدَنَ ، أَكْلُ اللَّحْمِ ، وَشَمُّ الطِّيبِ ، وَكَثْرَةُ الْغُسْلِ مِنْ غَيْرِ جِمَاعٍ ، وَلُبْسُ الْكَتَّانِ .*

As Syafi'i berkata:
*empat perkara bisa menguatkan badan:*
1. makan daging.
2. mencium wewangian.
3. memperbanyak mandi tanpa jima'.
4. memakai pakaian dari katun.

*وَأَرْبَعَةٌ تُوهِنُ الْبَدَنَ : كَثْرَةُ الْجِمَاعِ وَكَثْرَةُ الْهَمِّ ، وَكَثْرَةُ شُرْبِ الْمَاءِ عَلَى الرِّيقِ وَكَثْرَةُ أَكْلِ الْحَامِضِ ،*

*empat perkara bisa melemahkan badan :*
1. banyak jima'.
2. banyak bersedih.
3. banyak minum air pada ludah
4. banyak makan yg rasanya kecut.

*وَأَرْبَعَةٌ تُقَوِّي الْبَصَرَ : الْجُلُوسُ حِيَالَ الْكَعْبَةِ ، وَالْكُحْلُ عِنْدَ النَّوْمِ ، وَالنَّظَرُ إلَى الْخُضْرَةِ وَتَنْظِيفُ الْمَجْلِس*ِ

*empat perkara bisa menguatkan pandangan:*
1. duduk disekitar ka'bah
2. bercelak ketika akan tidur.
3. melihat hijau2 an.
4. membersihkan tempat duduk.

*وَأَرْبَعَةٌ تُوهِنُ الْبَصَرَ : النَّظَرُ إلَى الْقَذَرِ وَإِلَى الْمَصْلُوبِ وَإِلَى فَرْجِ الْمَرْأَةِ وَالْقُعُودُ مُسْتَدْبِرَ الْقِبْلَةِ ،*

*empat perkara bisa melemahkan pandangan :*
1. melihat kotoran.
2. melihat salib.
3. melihat farjinya perempuan.
4. duduk membelkangi kiblat.

*وَأَرْبَعَةٌ تَزِيدُ فِي الْعَقْلِ : تَرْكُ الْفُضُولِ مِنْ الْكَلَامِ ، وَالسِّوَاكُ ، وَمُجَالَسَةُ الصَّالِحِينَ ، وَمُجَالَسَةُ الْعُلَمَاءِ .*

*empat perkara bisa menambah akal :*
1. meninggalkan banyak omong.
2. bersiwak.
3. berkumpul dgn orang2 sholih.
4. berkumpul dgn ulama'

wallohu a'lam.

*الآداب الشرعية والمنح المرعية*
*محمد بن مفلح بن محمد المقدس*

Hasan basri

Hasan Basri ditanya: Apa rahsia zuhudmu di dunia ini? Beliau menjawab: aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang lain, kerana itu hatiku selalu tenang.

Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain, kerana itulah aku sibuk beramal soleh.

Aku tahu ALLAH Ta'ala selalu memerhatiku, kerana itulah aku malu jika ALLAH melihatku dalam maksiat.

Aku tahu kematian itu sudah menungguku, kerana itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan ALLAH

Sahabat ku:

           Jangan tertipu
        dengan usia MUDA
        kerana syarat Mati
         TIDAK harus TUA.

   Jangan terpedaya dengan
        tubuh yang SEHAT
       kerana syarat Mati
       TIDAK mesti SAKIT

   Jangan terperdaya dengan
        Harta Kekayaaan
                Sebab
    Si kayapun tidak pernah 
     menyiapkan Kain Kafan
             buat dirinya
      meski cuma Selembar.

      Mari Terus berbuat BAIK,
         berniat untuk BAIK,
     berkata yang BAIK-BAIK,
   Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang
      yang mengenalimu dan
   Tidak suka dgn Nasihatmu

        Cukup lah  اللهِ yang
     mengenalimu lebih dari
           pada orang lain.

      Jadilah bagai Jantung
        yang tidak terlihat,
     Tetapi terus berdenyut
     setiap saat hingga kita
terus dapat hidup, berkarya
     dan menebar manfaat
       bagi sekeliling kita
     sampai diberhentikan
              oleh NYA

            Sahabat ku: :)

"Waktu yang kusesali adalah
         jika pagi hingga
      matahari terbenam,
  'Amalku tidak bertambah
            sedikitpun,
  padahal aku tahu saat ini
       umurku berkurang"
        (Ibnu Mas'ud r.a)

Nasihat ini utk diri sendiri, utk share dgn sahabat  anak & keluarga.. semoga Allah memberkati & meredhai kita.

Aamiin..

Minggu, 12 November 2017

_*BERAPA UMURMU? - SUDAH 50 TAHUN?*_

_"Allah tidak lagi memberi alasan bagi siapa yang telah dipanjangkan umurnya hingga 50 tahun."_
(Hadits Riwayat Bukhari)

Al-Khattabi berkata:
_"Maknanya, orang yang Allah panjangkan umurnya hingga 50 tahun, tidak diterima lagi keuzuran/alasan, karena usia 50 tahun merupakan usia yang dekat dengan kematian._
_Maka inilah kesempatan untuk memperbanyak taubat, beribadah dengan khusyuk, dan bersiap-siap bertemu Allah."_
(Tafsir al-Qurthubi)

_Fudhail bin Iyadh berkata kepada seseorang yang telah mencapai umur 50 tahun,_

_*Nasihat Fudhail kepadanya:*_

_"Berarti sudah 50 tahun kamu berjalan menuju Tuhanmu, sekarang hampir sampai... Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus..!"_

_Maka para alim ulama memberi nasehat cara menjalani umur yang sudah mencapai 50 tahun:_

*1.* Jangan berlebihan berhias, bersolek, dan berpakaian.

*2.* Jangan berlebihan makan, minum, dan berbelanja barang yang kurang diperlukan untuk mendukung amal shalih.

*3.* Jangan berkawan dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal.

*4.* Jangan gelisah, berkeluh kesah dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalu penuhi diri dengan rasa sabar dan bersyukur.

*5.* Perbanyak do'a mengharap keridha-an Allah agar Husnul Khatimah dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah.

*6.* Tambahkan ilmu agama, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.

*7.* Siapkan wasiat dan lakukan pembahagian harta.

*8.* Kerapkan menjalin silaturrahim dan merapatkan hubungan yang renggang sebelumnya.

*9.* Minta maaf dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah didzalimi.

*10.* Tingkatkan amal shalih terutama amal jariah yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati.

*11.* Maafkan kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu.

*12.* Bereskan segala hutang yang ada dan jangan buat hutang baru walaupun untuk menolong orang lain.

*13.* Berhentilah dari semua maksiat !!!

_*mata,*_ berhentilah memandang yang tidak halal bagimu.

_*tangan,*_ berhentilah dari meraih yang bukan hak mu.

_*mulut,*_ berhentilah makan yang tidak baik dan yang tidak halal bagimu, berhentilah dari ghibah, fitnah, dan berhentilah menyakiti hati orang lain.

_*telinga,*_ berhentilah mendengar hal-hal haram dan tak bermanfaat.

*14.* Berbaik sangka lah kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa.

*15.* Penuhi terus hati dan lisan kita dengan istighfar & taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat, waktu dan keadaan.

_Semoga bermanfaat bagi kita semua, walaupun Anda belum 50 tahun, karena..._

_*KEMATIAN TIDAK MENGENAL UMUR.*_

Senin, 06 November 2017

TENTANG SHOLAT SUBUH

*_Menurut Prof Dr HAMKA (H. Abdul Malik Karim Amarullah):*

🔝 *" Jika ingin melihat Orang Islam...*
_Datanglah ke Masjid pada Iedul Fitri dan Iedul Adha._

*TETAPI*

🔝 *Jika ingin melihat orang yang beriman...*
_Datanglah ke Masjid di waktu Subuh._

🔝 *Itulah BEDA antara orang Islam dengan orang beriman. "*

🔺 *SESUNGGUHNYA, SUBUH ITU HAKIKAT DIRI*

1🔝 *Jika Subuhnya senantiasa dipelihara.*
_Itu tanda akan Selamat dari neraka._

2🔝 *Jika Subuhnya tiada dia tinggal.*
_Allah melindunginya dari segala aral._

3🔝 *Jika Subuhnya didahului dengan Sunat.*
_Pasti seluruh dunia beserta isinya, dia dapat._

4🔝 *Jika Subuhnya bergelap-gelap menuju Musholla.*
_Di kegelapan akhirat ia dapatkan cahaya._

5🔝 *Jika Subuh hingga awal Dhuha (IsyroQ) berwirid pula.*
_Mendapat pahala Umrah dan Haji sempurna._

*NAMUN...*

1🔝 *Jika Subuhnya tiada dijaga.*
_Maka pada wajahnya tiada cahaya._

2🔝 *Jika Subuhnya sengaja terlupa.*
_Tanda Imannya tiada bernyawa._

3🔝 *Jika Subuhnya terasa berat.*
_Tanda munafiq sudah mendekat._

4🔝 *Jika Subuh tiada peduli.*
_Tanda Iman menghampiri mati._

5🔝 *Jika Subuhnya tiada berjama’ah.*
_Tanda hidupnya akan hilang barokah._

6🔝 *Jika Subuhnya tiada ke Masjid.*
_Tanda imannya ada penyakit._

7🔝 *Jika Subuhnya selalu terlewat.*
_Tanda imannya semakin cacat._

8🔝 *Jika Subuhnya diakhir waktu.*
_Tanda iman semakin kelabu._

9🔝 *Jika Subuhnya hari sudah siang.*
_Tanda rezekinya sudah hilang._

10🔝 *Jika di waktu subuh masih mendengkur.*
_Tanda syaitan memeluknya dalam tidur._

*والله اعلم*

Minggu, 05 November 2017

R O K O K H A R A M ???

[SEBARKAN TULISAN DI BAWAH SEBANYAK MUNGKIN KE SEMUA MEDSOS AGAR INDO MELEK & RAKYAT TIDAK SEMAKIN TERPURUK]

R O K O K    H A R A M  ???

Sebuah Analisa Fakta :
MEMBUNUH INDONESIA :
KONSPIRASI  DI BALIK IKLAN "ROKOK MEMBUNUHMU"

Mengapa ada Iklan "ROKOK MEMBUNUHMU", Namun Rokok masih di Produksi & Pabrik Rokok Tidak di Tutup?
Adakah agenda tersembunyi dari dinamika ini?
Taukah Anda Bahwa balik logika kesehatan itu ada keserakahan kaum kapitalis asing yang hendak menguasai bisnis global di bidang kretek?

PERTARUNGAN politik bisnis internasional menyebabkan Indonesia kehilangan kekayaan negeri sendiri. Sebab dulu, Indonesia yang pernah berjaya dengan penjualan minyak mandar kini telah diluluh lantakkan dengan bombardir minyak sayur.
DULU Indonesia pernah jaya dengan minyak mandar atau lomo mandar, tapi dihancurkan dengan isu bahwa minyak mandar tidak baik untuk kesehatan oleh Amerika. Hal itu juga diberlakukan pada rokok kretek, lewat WHO, WTO dan pemerintahan Indonesia soal bahaya nikotin tinggi.
Matinya Kopra, gula, garam, jamu dan kretek menandai matinya komoditas nasional. Matinya sebuah kebudayaan lokal.

TAHUKAH Anda  tentang sentra produksi minyak kelapa di Mandar, Sulawesi Selatan?
Tahukah Anda tentang Pulau Selayar yang dahulu kala digelari pulau sejuta emas hijau?

Mungkin tak banyak yang tahu kalau di daratan Sulawesi di tahun 1960-an adalah hamparan pulau kelapa yang menjadi tambang hidup rakyat.
Kelapa sering disebut emas hijau berkibar-kibar di sepanjang jazirah Sulawesi, hingga tiba badai jatuhnya harga kopra dunia di tahun 1980. Ditambah dengan derasnya kampanye perang anti kelapa, benar-benar mengubur minyak kelapa. Pada tahun 90-an, negeri Uwak Sam, Amerika, getol mengampanyekan bahaya minyak kelapa bagi kesehatan. Sebagai gantinya diperkenalkanlah minyak kedelai yang lebih bersahabat dengan kesehatan.

Indonesia yang sudah berabad-abad menggunakan minyak kelapa akhirnya takluk juga. Pelan tapi pasti minyak kelapa dijauhi, membuatnya tak laku dan industri inipun gulung tikar. Hal yang sama terjadi pada gula. Tahun 1930-an, Indonesia produsen gula nomor dua dunia di bawah Kuba. Tapi sejak tuan International Monetary Fund (IMF) datang ke Indonesia tahun 1998, yang memaksa pemerintah melepas tata niaga, termasuk diantaranya gula, maka gula import membanjir.

Sejak itu pula tamatlah industri lokal syurga para semut itu. Sementara garam pernah berjaya di tanah air sendiri pada 1990-an. Kita bahkan mengekspor ke manca negara. Tapi sejak Akzo Nobel gencar kampanye garam yodium, pabrik-pabrik garam nasional bangkrut. Jamu juga mengalami nasib tragis. Posisinya sudah kian tersudut oleh obat farmasi modern. Herbal diragukan keampuhannya. Dukungan pemerintah juga minim. Jangan kaget temulawak dipatenkan oleh anak perusahaan LG, Korea Selatan.
Lagi dan lagi, pemerintah Indonesia menggunakan kacamata kuda dengan temuan baru yang dibungkus rapi dalam baju akademis dan kesehatan.

Kampanye intenasional disambut karpet merah, sementara industri lokal yang menjadi korban kampanye tak disokong baik itu kredit, subsidi, tekonologi, riset, proteksi harga dll.
Sementara industri tembakau lamban tapi pasti mengikuti jejak matinya kopra, gula, garam, jamu. Tembakau kini kian tersisih peredarannya seiring dengan aneka beleid baru yang membatasinya. Tak lama setelah Soeharto jatuh, medio 1999, menyeruaklah isu perlunya pembatasan kadar kandungan tar dan nikotin.

Dengan berlindung di balik isu kesehatan, beleid pembatasan tembakau akhirnya disahkan tahun 2009. Industri rokok kretek terpukul, sementara rokok putih diuntungkan. Dengan slogan "low tar, low nicotin", rokok kretek sempoyongan, sementara rokok putih yang menggunakan tembakau Virginia masih di atas angin, Padahal selama ratusan tahun rokok putih tak pernah bisa menggeser rokok kretek.

Dalam buku "Membunuh Indonesia. Konspirasi Global Penghancuran Kretek" diulas tentang adanya perang global melawan tembakau. Kampanye anti tembakau sesungguhnya bermula dari persaingan bisnis nikotin antara industri farmasi dengan industri tembakau di Amerika Serikat. Perusahaan farmasi berkepentingan menguasai nikotin sebagai bahan dasar produk Nicotine Replacement Therapy (NRT).

Di dalam negeri ada dua sisi bertolak belakang. Di satu sisi kebijakan anti tembakau sukses besar. PP tembakau sudah direvisi berkali-kali, puluhan perda anti tembakau, UU Kesehatan dan RPP Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif sedang digodog, kawasan dilarang merokok, iklan rokok tak selonggar dulu.

Sementara di sisi lain impor tembakau meningkat tajam. Tahun 2003 sebesar 29.579 ton naik menjadi 35.171 ton di 2004. Hingga 2008 mencapai 77.302 ton. Dalam waktu lima tahun ada kenaikan 250 persen. Impor cerutu juga naik. Rata-rata kenaikan 197,5 persen per tahun. Tahun 2004 impor cerutu masih US$ 0,09 juta, di tahun 2008 naik menjadi 0,979 juta. Apalagi juga ada fakta raksasa rokok dunia masuk ke Indonesia.
Philips Morris mencaplok Sampoerna (2005) dan BAT mengakuisi Bentoel (2009). Perusahaan farmasi yang menjual terapi rokok juga kian populer di Indonesia. (Industri kretek yang masih berada di tangan pihak Indonesia adalah Djarum, Gudang Garam, Djeruk dari daerah Kudus, Wismilak.)

Selamat datang penguasa rokok dunia, selamat tinggal industri rokok kretek yang megap-megap menjelang ajal kematian. Industri kretek dalam negeri yang memayungi hampir 30 juta orang yang bekerja di sektor ini.
Lambat tapi pasti rokok kretek menuju liang kematian yang sebelumnya telah ditempati kopra, gula, garam, jamu, dan puluhan lainnya.

Iklan "ROKOK MEMBUNUHMU" hadir Melalui Peraturan Pemerintah (PP) 109/2012, spirit PP tersebut menghancurkan industri kretek nasional untuk digantikan oleh rokok putih milik Phillip Morris dan BAT, dll.

Kampanye " ROKOK MEMBUNUHMU" Di Sponsori oleh Bloomberg Initiative, sebuah lembaga berkedudukan di Amerika Serikat. Bloomberg Initiative mengumumkan bahwa lembaga itu menyeponsori (Membiayai) ilmuwan, kaum profesional, lembaga penelitian, lembaga yang mengamati produk dan kenyamanan hidup masyarakat yang membelinya, juga, termasuk, menyeponsori lembaga keagamaan, agar membuat fatwa haram atas rokok, maka jelas bahwa ada sesuatu tingkah laku yang mencerminkan keserakahan global.

Banyak pihak dipengaruhi dengan duit. Para pejabat di Departemen, tingkat menteri, di bawah menteri, gubernur, bawahannya, bupati atau wali kota dan bawahan mereka, semua menjadi korban yang berbahagia, karena limpahan duit yang tak sedikit jumlahya untuk masing-masing pihak. Mereka menjadi korban kecil, karena harus membuat aturan dan sejumlah larangan merokok, yang mungkin tak sepenuhnya cocok dengan hati nurani.

Tapi apa artinya hati nurani di jaman edan ini dibanding duit melimpah?
Para pejabat itu rela membunuh hati nurani mereka sendiri demi duit. Ada juga Gerakan Anti Rokok demi kesehatan lingkungan.
Tapi tak tahukah mereka, bahwa di balik logika kesehatan itu ada keserakahan kaum kapitalis asing yang hendak menguasai bisnis global di bidang kretek?
Kretek kita sangat khas. Dan di negeri orang bule, kretek kita mengantam telak perdagangan rokok putih mereka. Kretek unggul.
Dan karena itu mereka berhitung bagaimana kretek bisa mereka caplok.

Berbeda dengan penemuan Prof Sutiman Bambang Sumitro dari Pusat Penelitian Peluruhan Radikal Bebas di Malang.
Setelah penelitian belasan tahun, salah satu bukti ilmiah yang ditemukan adalah, asap rokok memang mengandung zat merugikan, namun tak cukup kuat sebagai penyebab kanker.
Lebih jauh lagi, teori Prof Sutiman menyatakan, rokok menyebabkan kanker kebanyakan hanya hasil pengolahan data di rumah sakit, bukan di lapangan.
Jadi, asal ada pasien mengidap kanker, dan kebetulan dia merokok, serta-merta rokok lah yang dituding sebagai penyebab tunggalnya.
Variabel-variabel lain yang terkait dengan gaya hidup si pasien, semisal 'asupan' polusi asap kendaraan, konsumsi MSG, dan sebagainya, diabaikan. Metode semacam itu jelas melanggar kaidah eksperimen ilmiah.
Dengan teori baru hasil penelitian ilmuwan bangsa sendiri tersebut, menjadi cukup jelas lah kenapa di sekitar kita banyak perokok aktif yang tetap sehat sampai lanjut usia.

Banyak tokoh nasional yang perokok kretek tetap bugar dan produktif hingga usia senja. Sebut saja misalnya Haji Agus Salim, mantan Menteri Pendidikan Prof Fuad Hasan, penulis besar Pramoedya Ananta Toer, master menggambar Pak Tino Sidin, tokoh Muhammadiyah Prof Malik Fadjar, dan masih banyak contoh lain.

Mengapa Industri kretek menjadi sasaran Amerika?.

Karena Industri ini disasar karena sudah memberikan sumbangan berharga bagi struktur ekonomi Indonesia.
Kekuatan industri kretek itu setidaknya karena beberapa hal.
Pertama, tumbuh berkembang dan bertahan lebih dari satu abad tanpa ketergantungan modal pada negara,
Kedua,menggunakan hampir 100% bahan baku dan konten lokal.
Ketiaga, terintegrasi secara penuh dari hulu ke hilir dengan melibatkan tak kurang dari 30,5 juta pekerja langsung maupun tak langsung.
Keempat, industri melayani 93% pasar lokal. Dengan karakter sekokoh itu, tak ayal industri kretek menjadi salah satu prototipe kemandirian ekonomi nasional.
Kekuatan inilah yang diincar neo-kolonialis gaya baru ingin menguasai industri rokok, tapi dengan mematahkan ketangguhan industri kretek Indonesia. Caranya lewat kampanye ANTI ROKOK Sekarang ROKOK MEMBUNUHMU.

Sumber Info : Buku Membunuh Indonesia. Konspirasi Global Penghancuran Kretek
Penulis: Abhisam DM, Hasriadi Ary, Miranda Harlan
Penyunting: Abhisam DM
Penerbit: Kata Kata Terbit: Desember 2011


Banyaknya aturan antirokok di berbagai dunia menunjukkan adanya upaya konspirasi global yang ingin menguasai bisnis tembakau secara global.

"Konspirasi global ingin menguasai bisnis tembakau secara dunia, karena menarik industri tembakau ini," kata anggota Komisi IX DPR Poempida Hidayatullah di Jakarta, Kamis (13/9/2012).
Poempida mengungkapkan, ada politikus dan pengusaha dari Amerika Serikat (AS) yang banyak mengeluarkan dana untuk mengkampanyekan antirokok. "Banyak dana yang masuk juga ke DPR, apa keuntungannya? Karena dia punya perusahaan jasa informasi.
Jadi dengan melakukan kampanye ini, maka dia bisa mengontrol pasar dunia," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini industri rokok telah menyerap tenaga kerja yang sangat besar, dan memberi kontribusi besar terhadap APBN.
Sehingga membuat beberapa pihak tergiur untuk menguasai pasar tembakau.

Sedangkan anggota DPR Rieke Dyah Pitaloka menambahkan, saat ini ada kepentingan asing dalam industri rokok.
Mereka ingin menghancurkan industri rokok nasional, sehingga bisa menjadikan Indonesia sebagai konsumen rokok.
"Saat ini industri tembakau kita sangat bagus. Asing tidak senang, mereka lebih senang kalau kita jadi konsumen dan tempatnya buruh dengan upah murah," tegasnya.

Sementara itu, penggiat ekonomi sekaligus Presidium Insitute Global Justice (IGJ) Salamuddin Daeng mengatakan, dominasi perusahaan besar soal tembakau sangat besar.
"Ketika dunia internasional industri tembakau berkembang pesat, tapi di dalam negeri itu ingin dihancurkan," kata Daeng. Menurutnya, hingga saat ini negara maju seperti Amerika dan Eropa masih mensubsidi pertanian tembakaunya. "Amerika banyak sekali, sampai ke asuransi gagal panen. Eropa juga mensubsidi tanaman tembakaunya. Di dalam negeri justru dimatikan dengan muncul peraturan pemerintah hingga perda," tandasnya.

Sumber Info :
http://  ekbis.  sindonews.  com  /read/672300/34/ada-konspirasi-untuk-kuasai-industri-tembakau

Jumat, 13 Oktober 2017

RENUNGKAN SENDIRI

Suami dan istri harus baca.
Begitu juga para calon suami dan calon istri, cerita yang sangat perlu dibaca.

In syaa Allah cerita ini bisa diambil ibroh dan hikmahnya...

"Teeng..."
Terdengar denting bunyi jam 1 kali, menandakan jam 01.00 dini hari.
“Assalamu’alaikum…!”
Ucapnya lirih Abdurrahman saat masuk rumah.
Tak ada orang yang menjawab, Dia tahu istri dan anak-anaknya pasti sudah tidur.
"Biarlah malaikat yang menjawab salamku,”
Gumamnya dalam hati.
Diletakkanlah tas, ponsel dan kunci-kunci di meja.

Setelah itu, barulah Abdurrahman menuju kamar mandi sekalian berwudlu kemudian berganti pakaian.
Semua tertidur pulas, tak ada satu-pun yang terbangun.
Segera dia beranjak menuju kamar tidur.
Pelan-pelan dibukanya pintu kamar.
Dia tidak ingin menggangu istrinya yang sedang pulas tidur.
Benar saja istrinya tidak terbangun, tidak menyadari kehadiran suaminya.
Kemudian Abdurrahman duduk di pinggir tempat tidurnya.
Dipandanginya dalam-dalam wajah Qonitat istrinya.
Abdurrahman teringat perkataan almarhum ayahnya, dulu sebelum dia menikah.
Ayahnya berpesan :
"Jika kamu sudah menikah nanti:
•Jangan berharap kamu punya istri yang sama persis dengan keinginanmu.
Karena kamu pun juga tidak sama persis dengan maunya.
•Jangan pula berharap mempunyai istri yang punya karakter sama seperti dirimu. Karena suami istri adalah dua orang yang berbeda. Dia bukan untuk disamakan tapi untuk saling melengkapi.
Dan..
°Jika suatu saat ada yang tidak berkenan di hatimu, atau kamu merasa jengkel, marah, dan perasaan tidak enak yang lainnya, Maka..
Lihatlah ketika istrimu tidur.."
“Kenapa Yah, kok waktu dia tidur?”
Tanyanya kala itu.
Ayahnya menjawab :
“Nanti kamu akan tahu sendiri"

Waktu itu, dia tidak sepenuhnya memahami maksud ayahnya, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut, karena ayahnya sudah mengisyaratkan untuk membuktikannya sendiri.

Malam itu, Abdurrahman mulai memahaminya. Malam itu, dia menatap wajah istrinya lekat-lekat.
Semakin lama dipandangi wajah istrinya, semakin membuncah perasaan di dadanya.
Wajah polos istrinya saat tidur benar-benar membuatnya terkesima.
Raut muka tanpa polesan, tanpa ekspresi, tanpa kepura-puraan, tanpa dibuat-buat.
Pancaran tulus dari kalbu.
Memandanginya menyeruakkan berbagai macam perasaan.
Ada rasa sayang, cinta, kasihan, haru, penuh harap dan entah perasaan apa lagi yang tidak bisa ia gambarkan dengan kata-kata.
Dalam batin, Dia bergumam,
“Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis:
•Yang leluasa beraktivitas,
•Banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Lalu aku menjadikanmu seorang istri. •Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit.
•Memberikanmu banyak batasan,
•Mengaturmu dengan banyak aturan.
Dan aku pula..
•Yang menjadikanmu seorang ibu. •Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan.
•Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku.
Wahai istriku..
Engkau yang dulu bisa melenggang kemanapun tanpa beban, kini aku memberikan beban di tanganmu, dan dipundakmu..
•Untuk mengurus keperluanku,
•Guna merawat anak-anakku, juga
•Memelihara kenyamanan rumahku.
Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku.
Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku.
Kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku.
Kau buang egomu untuk menaatiku.
Kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.

Wahai istriku..
Di kala susah, kau setia mendampingiku.
Ketika sulit, kau tegar di sampingku.
Saat sedih, kau pelipur laraku.
Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku.
Jika aku gundah, kau penyejuk hatiku.
Kala aku bimbang, kau penguat tekadku.
Bila aku lupa, kau yang mengingatkanku.
Ketika aku salah, kau yang menasehatiku.

Wahai istriku..
Telah sekian lama engkau mendampingiku.
Kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki.
Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu..?!
Dengan alasan apa aku marah padamu..?!
Andai kau punya kesalahan atau kekurangan.
Semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan air mata.
Akulah yang harus membimbingmu.
Aku adalah imammu.
Jika kau melakukan kesalahan.
Akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu.
Jika ada kekurangan pada dirimu.
Itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah.
Karena kau insan, bukan malaikat.
Maafkan aku istriku..
Kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan.

Mari kita bersama-sama membawa bahtera rumah tangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhoan Allah azza wa jalla.

Segala puji hanya untuk Allah azza wa jalla yang telah memberikanmu sebagai jodoh untukku.”

Tanpa terasa air matanya menetes deras di kedua pipinya.
Dadanya terasa sesak menahan isak tangis.
Segera ia berbaring di sisi istrinya pelan-pelan.
Tak lama kemudian ia pun terlelap.

"Teeng..teeng.."
Jam dinding di ruang tengah berdentang dua kali.
Qonitat, istri Abdurrahman terperanjat sambil terucap :
“Astaghfirullah, sudah jam dua..!"
Dilihatnya sang suami pulas di sampingnya.
Pelan-pelan ia duduk, sambil berdoa memandangi wajah sang suami yang tampak kelelahan.
“Kasihan suamiku, aku tidak tahu kedatanganmu.
Hari ini aku benar-benar capek, sampai-sampai nggak mendengar apa-apa.
Sudah makan apa belum ya dia..?!"
Gumamnya dalam hati.
Ada niat mau membangunkan, tapi ach.. tidak tega.
Akhirnya dia cuma pandangi saja wajah suaminya.
Semakin lama dipandang, semakin terasa getar di dadanya.
Perasaan yang campur aduk, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Hanya hatinya yang bicara :
“Wahai suamiku, aku telah memilihmu untuk menjadi imamku.
Aku telah yakin bahwa engkaulah yang terbaik untuk menjadi bapak dari anak-anakku.
Begitu besar harapan kusandarkan padamu.
Begitu banyak tanggungjawab kupikulkan di pundakmu.
Wahai suamiku..
•Ketika aku sendirian..
Kau datang menghampiriku.
•Saat aku lemah..
Kau ulurkan tanganmu menuntunku.
•Dalam duka..
Kau sediakan dadamu untuk merengkuhku.
•Dengan segala kemampuanmu..
Kau selalu ingin melindungiku.
Wahai suamiku..
•Tak kenal lelah kau berusaha membahagiakanku.
•Tak kenal waktu kau tuntaskan tugasmu.
•Sulit dan beratnya mencari nafkah yang halal, tidak menyurutkan langkahmu.
Bahkan sering kau lupa memperhatikan dirimu sendiri, demi aku dan anak-anak.
Lalu..
Atas dasar apa aku tidak berterimakasih padamu.
Dengan alasan apa aku tidak berbakti padamu?
Seberapa pun materi yang kau berikan,
itu hasil perjuanganmu, buah dari jihadmu.
Walau kau belum sepandai da’i dalam menasehatiku,
Tapi..
Kesungguhan & tekadmu beramal sholeh, mengajakku dan anak-anak istiqomah di jalan Alloh..
Membanggakanku dan membahagiakanku.
Maafkan aku wahai suamiku..
Akupun akan memaafkan kesalahanmu.
Alhamdulillah.. segala puji hanya milik Allah.
Yang telah mengirimmu menjadi imamku.
Aku akan taat padamu untuk mentaati Alloh.
Aku akan patuh kepadamu untuk menjemput ridho-Nya..”

ربنا هب لنا من أزواجنا وذريتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما
"Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota 'ayun waj'alna lil muttaqiina imaama"...Aamiin

Selasa, 10 Oktober 2017

*YANG AKU TAKUT...*

*_Yang aku takut_*
hatiku kian mengeras dan sulit menerima nasehat,
namun
*sangat pandai menasehati*.

*_Yang aku takut_*
aku merasa paling benar
sehingga
*merendahkan yang lain*.

*_Yang aku takut_*
egoku terlalu tinggi
hingga
*merasa paling baik diantara yang lain*.

*_Yang aku takut_*
aku lupa bercermin,
namun
*sibuk berprasangka buruk kepada yang lain*.

*_Yang aku takut_*
ilmuku akan membuatku
*menjadi sombong, memandang rendah yang berbeda denganku*.

*_Yang aku takut_*
lidahku makin lincah membicarakan aib saudaraku, namun
*_lupa dengan aibku_*
*_yang menggunung dan tak sanggup kubenahi_*.

*_Yang aku takut_*
aku hanya hebat dalam berkata, namun
*_buruk dalam bertindak_*

*_Yang aku takut_*
aku hanya pintar dalam berdakwah, namun
*_sulit untuk mentaati_*

*_Yang aku takut_*
aku hanya cerdas dalam mengkritik,
namun
*_lemah dalam mengintrospeksisi diri sendiri_*

*_Yang aku takut_*
aku membenci dosa orang lain
namun
*_saat aku sendiri berbuat dosa, aku enggan membencinya_*.

*_Ya Allah ya Tuhanku_* ...

*aku berlindung padaMu*
*dari kelemahanku sendiri*

*Lembutkanlah hatiku*
*dan redam egoku*

*Jauhkan aku*
*dari sifat berbangga diri*,
*hasad*,
*iri dan dengki*.
_*Yaa Allah, yaa Robbi*_
*Sungguh*
*_aku memohon hidayah_*
*_dan ampunanMu_*
*اللهم انت ربي لااله الا انت خلقتني وانا عبدك وانا على عهدك ووعدك مااستطعت اعوذبك من شر ماصنعت ابوء لك بنعمتك علي وابوء بذنبي فاغفرلي فانه لايغفر الذنوب الا انت*
*Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin*.....

*MENUJU NEGERI SUPRARASIONAL*

Oleh *Dr. Ahmad Sastra*
_Ketua Divisi Riset dan Literasi Forum Doktor Islam Indonesia dan Dosen Pascasarjana UIKA Bogor_

Kemana seharusnya bangsa ini mengarah ?. Kemana sebenarnya bangsa ini sedang mengarah ?. Sudahkah cita-cita para pendahulu bangsa telah tercapai ?.  Tiga pertanyaan paling mendasar untuk menunjukkan identitas bangsa yang sebenarnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa perjalanan panjang bangsa Indonesia senantiasa diwarnai oleh berbagai peristiwa dalam rangka menemukan jati diri bangsa ini.

Pertanyaan pertama adalah pertanyaan normatif sekaligus historis. Normatif dalam arti bahwa berdirinya sebuah negara dengan segala kebijakan pemerintahnya adalah demi mewujudkan bangsa yang beriman, berdaulat, adil, makmur, aman dan sejahtera. Dalam bahasa sansekerta kondisi ini sering  diungkapkan dengan istilah gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo.

Satu hal yang tidak mungkin dipungkiri adalah bahwa setiap bangsa memiliki visi bagi kesejahteraan rakyatnya, meski kadang hanya sekedar retorika politik. Instrumen fundamental yang digunakan untuk merealisasikan cita-cita kebangsaan suatu negara adalah nilai-nilai ideologis yang diyakini. Ideologi  negara adalah seperangkat paham dan keyakinan yang melahirkan sistem aturan  bagi kehidupan rakyatnya. Identitas negara sangat dipengaruhi oleh landasan  ideologinya.

Negara-negara yang mengadopsi ideologi kapitalisme seperti Amerika dan Eropa juga memberikan janji kepada rakyatnya untuk bisa hidup sejahtera. Demikian pula ideologi komunismepun menjanjikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Apalagi ideologi Islam, sebuah ideologi yang datang dari Allah juga merupakan seperangkat sistem nilai yang bisa mengantarkan rakyatnya sejahtera lahir batin. Ketiga ideologi ini sama-sama merupakan sistem nilai yang diterapkan oleh sebuah negara, namun memiliki perbedaan yang mendasar.

Perbedaan yang fundamental antar ideologi negara akan memunculkan berbagai benturan ideologis yang tidak mungkin di satukan. Antara Islam dan komunisme tidak mungkin disatukan, kapitalisme dengan komunisme juga demikian, apalagi Islam dan kapitalisme. Sudah menjadi sunnatullah yang haq dan yang batil tidak bisa disatukan. Allah menegaskan larang mencampur aduk kebenaran Islam dan kebatilan dalam surat Al Baqarah ayat 42, “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui”.

Ideologi kapitalisme memandang kesejahteraan sosial adalah dengan pandangan pragmatis. Bagi kapitalisme, kesejahteraan adalah tercapainya keinginan materi dan kesenangan yang bersifat duniawi semata. Sebab kapitalisme memiliki fundamental nilai yang berakar dari sekulerisme. Sekulerisme memandang agama tidak punya peran bagi urusan-urusan kenegaraan. Dalam pandangan sekulerisme, agama hanya dianggap sebagai urusan private setiap individu.

Dengan ideologi kapitalisme yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi oleh segelintir pemilik modal telah mengakibatkan jurang kesenjangan ekonomi yang semakin menganga. Kemiskinan dan kesengsaraan yang dijanjikan kapitalisme justru berujung kepada kesengsaraan rakyat banyak. Sebab rakyat banyak hanyalah dianggap sebagai budak-budak kaum kapitalis demi menambah kekayaan mereka. Tidak mengherankan jika negara-negara kapitalisme justru sering terjadi krisis ekonomi.

Sebaliknya, sistem komunisme seolah berpihak kepada rakyat miskin dan menentang kaum kapitalis atau borjuis. Namun disisi lain, istilah kesejahteraan dimaknai oleh komunisme sebagai tercapinya materi semata. Bahkan ideologi ini mengabaikan sama sekali peran Tuhan dengan tidak mempercayai adanya Tuhan. Nilai keyakinan komunisme inilah yang telah melahirkan pemerintahan diktator, karena pemimpinnya menganggap dirinya sebagai tuhan. Akibatnya, bukan kesejahteraan yang didapatkan rakyat, melainkan kenestapaan dan kesengsaraan  lahir batin. 

Allah dengan tegas telah memberikan ilustrasi fakta ini dalam surat ar Ruum : 41, “ telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah

merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
 
Perjalanan suatu negara di dunia adalah sebuah kontestasi nilai dan ideologi, saling mempengaruhi dan saling menguasai. Sayangnya dalam kontestasi nilai yang terjadi, nilai-nilai Islam belum dapat dirasakan pengaruh dan perannya. Padahal nilai Islam adalah nilai yang paling baik diantara nilai kapitalisme dan komunisme. Islam adalah sistem sosial yang memberikan rahmat bagi seluruh manusia dan alam semesta. Itu janji Allah, pemilik alam semesta. Islam bukan hanya berorientasi kesejahteraan duniawi semata, melainkan juga keselamatan dan kebahagiaan di akherat. Kekuasaan dipandang sebagai amanah yang bernilai ibadah dan akan dipertanggungjawabkan di akherat. Ideologi Islam melampaui rasionalitas kapitalisme dan komunisme. Ideologi Islam bersifat suprarasional. 

Dalam pandangan sistem nilai Islam, manusia adalah materi dan ruh, sebagai hamba yang ditugaskan untuk menjaga dan memakmurkan bumi atau khalifatul fil ardh.  Untuk itulah manusia diberikan akal, otak, panca indera untuk diberikan kebebasan memilih dan  berfikir dan membedakan kebaikan dan keburukan. Amal perbuatan manusia diperhitungkan oleh Allah apakah baik atau buruk. Manusia dalam sistem nilai Islam harus menyadari sepenuhnya dari mana mereka berasal, untuk apa mereka hidup di dunia dan hendak kemana setelah mati. Dengan pemahaman inilah manusia dalam Islam memiliki visi mulia yang disebut dengan istilah ibadah. Ibadah dalam arti luas, termasuk dalam bidang budaya.

Perjalanan kenabian Rasulullah adalah perjalanan dakwah dan perjuangan untuk membangun sebuah peradaban agung yang sarat dengan nilai-nilai religius, menggantikan peradaban jahiliyah yang paganistik dan amoral. Beliau bukan hanya dikenal sebagai pemimpin duniawi, melainkan juga pemimpin agama sekaligus. Hal ini menegaskan bahwa Islam bukanlah agama ritualistik semata, melainkan sistem kehidupan yang sempurna dan holistik. Islam mengajak kepada kehidupan yang agung di dunia dan kebahagiaan di akherat menggantikan sistem kehidupan yang sekuleristik.

Visi peradaban profetik inilah yang mengantarkan Rasulullah memiliki peran sempurna dalam upaya merealisasikan Islam rahmatan lil’alamin sepanjang perjalanan dakwah putra Abdullah ini. Tidak mengherankan jika Michael D Hart, seorang cendekiawan Barat bahkan menempatkan Rasulullah sebagai urutan pertama tokoh dunia paling agung dan berhasil dalam menegakkan peradaban kemanusiaan. Menurutnya, Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih kesuksesan luar biasa dalam hal dunia maupun agama. Dia sukses memimpin masyarakat yang awalnya terbelakang dan terpecah belah menjadi bangsa maju yang bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi di medan pertempuran.

Warisan sejarah bukanlah sekedar sebuah romantisme tanpa makna atau hanya sekedar menjadi berhala tanpa ruh yang dibanggakan dan diceritakan dimana-mana. Sejarah juga bukan sekedar dokumentasi naratif yang hanya dipampang di rak-rak perpustakaan. Sejarah perjalanan dakwah Rasulullah  adalah sebuah warisan nilai yang dibangun diatas keyakinan dan ghirah perjuangan untuk mewujudkan peradaban mulia. Karenanya sejarah Rasulullah bukanlah sekedar warisan konseptual belaka melainkan juga merupakan warisan metodologis yang bisa diaplikasikan pada masa kini untuk meraih kemajuan bangsa.

Sistem nilai Islam melarang manusia untuk berbuat buruk dan merusak kehidupan. Allah mengingatkan dalam surat al A’raaf : 85, “ dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya, yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman". Inilah karakteristik epistemologi Islam yang mengintegrasikan antara fenomena kosmos, sains dan teologis sekaligus. Prinsip suprarasionalistik sistem Islam ini akan mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa adidaya dan super power, kokoh ekonominya, sejahtera rakyatnya, berdaulat politiknya, merdeka negaranya dan juga mulia martabatnya. Itupun jika negeri ini mau menerapkannya.[]

=====
Mau update Kabar Dunia Islam Terkini?

Minggu, 08 Oktober 2017

*BELAJAR DARI BAN*

Seorang anak memperhatikan Ayahnya yang sedang mengganti *BAN* mobil mereka.

_"Mengapa Ayah mau repot-repot mengerjakan ini dan tidak memanggil orang bengkel saja untuk mengerjakannya?"_ tanya si bocah dengan penasaran.

Sang Ayah tersenyum.
_"Sini, nak, kau lihat dan perhatikan._
_Ada 6 hal tentang *BAN* yang bisa kita pelajari untuk hidup kita,"_ katanya sambil menyuruh sang bocah duduk di dekatnya.

*"Belajar dari BAN?"*

Mata sang anak membelalak.
_"Lebih pintar mana *BAN* ini daripada Bu guru di sekolah?"_

Sang Ayah tertawa.
_"Gurumu tentu pintar, Nak._
_Tapi perhatikan *BAN* ini dengan segala sifat-sifatnya._

_Pertama, *BAN* selalu konsisten bentuknya._
_Bundar._
_Apakah dia dipasang di sepeda roda tiga, motor balap pamanmu, atau roda pesawat terbang yang kita naiki untuk mengunjungi kakek-nenekmu._
_*BAN* tak pernah berubah menjadi segi tiga atau segi empat."_

Si bocah mulai serius.
_"Benar juga ya Yah._
_Terus yang kedua?"_

_"Kedua, *BAN* selalu mengalami kejadian terberat._
_Ketika melewati jalan berlubang, dia dulu yang merasakan._
_Saat melewati aspal panas, dia juga yang merasakan._
_Ketika ada banjir, dia juga yang harus mengalami langsung._
_Bahkan ketika ada kotoran hewan atau bangkai hewan di jalan yang tidak dilihat si pengemudi, siapa yang pertama kali merasakannya?"_ tanya sang ayah.
_"Aku tahu, pasti *BAN* ya Yah?"_ jawab sang bocah antusias.

_"Benar sekali._

_Yang ketiga, *BAN* selalu menanggung beban terberat._
_Baik ketika mobil sedang diam, apalagi sedang berjalan._
_Baik ketika mobil sedang kosong, apalagi saat penuh penumpang dan barang._
_Coba kau ingat,"_ ujar sang Ayah.
Si bocah mengangguk.

_"Yang keempat, *BAN* tak pernah sombong dan berat hati menolak permintaan pihak lain._
_*BAN* selalu senang bekerja sama._
_Ketika pedal rem memerintahkannya berhenti, dia berhenti._
_Ketika pedal gas menyuruhnya lebih cepat, dia pun taat dan melesat._
_Bayangkan kalau ban tak suka kerjasama dan bekerja sebaliknya?_
_Saat direm malah ngebut, dan saat digas malah berhenti?"_

_"Wow, benar juga Yah,"_ puji sang bocah sambil menggeser duduknya lebih dekat kepada sang Ayah.

_"Nah, sifat kelima *BAN* adalah, meski banyak hal penting yang dilakukannya, dia tetap rendah hati dan tak mau menonjolkan diri._
_Dia biarkan orang-orang memuji bagian mobil lainnya, bukan dirinya."_
_"Maksud Ayah apa?""_ tanya si bocah bingung.
_"Kamu ingat waktu kita ke pameran mobil bulan lalu?"_ tanya sang Ayah disambut anggukan sang bocah.
_"Ingat dong, Yah, kita masuk ke beberapa mobil kan?"_

_"Persis,"_ jawab sang Ayah.
_"Biasanya di show room atau pameran mobil, pengunjung lebih mengagumi bentuk body mobil itu, lalu ketika mereka masuk ke dalam, yang menerima pujian berikutnya adalah interior mobil itu._
_Sofanya empuk, AC-nya dingin, dashboardnya keren, dll._
_Jarang sekali ada orang yang memperhatikan *BAN apalagi sampai memujinya.*_
_Padahal semua kemewahan mobil, keindahan mobil, kehebatan mobil, tak akan berarti apa-apa kalau *BANnya kempes atau bocor."*_

_"Wah, iya ya Yah, aku sendiri selalu lebih suka memperhatikan kursi mobil untuk tempat mainanku."_

Sang Ayah selesai mengganti bannya, dan berdiri menatap hasil kerjanya dengan puas.

_"Yang keenam tentang *BAN* adalah, betapa pun bagus dan hebatnya mobil yang kau miliki, atau sepeda yang kau punya, atau pesawat yang kita naiki, saat *BAN* tak berfungsi, kita tak akan bisa kemana-mana._
_Kita tak akan pernah sampai ke tujuan."_
Sang anak mengangguk-angguk.

Sang Ayah menuntaskan penjelasannya, _"Jadi saat kau besar kelak, meski kau menghadapi banyak masalah dibanding kawan-kawanmu, menghadapi lumpur, aspal panas, banjir, atau tak mendapat pujian sebanyak kawan-kawanmu, bahkan terus menanggung beban berat di atas pundakmu, tetaplah kamu konsisten dengan kebaikan yang kau berikan, tetaplah mau bekerja sama dengan orang lain, dan jangan merasa hebat sendiri, dan yang terpenting, tetaplah menjadi penggerak dalam ketaatan dan kedisiplinan di manapun kau berada._
_Itulah yang Ayah maksud dengan hal-hal yang bisa kita pelajari dari *BAN* untuk hidup kita._

Selasa, 19 September 2017

PKI Menyerbu Gontor (Jangan lupakan sejarah kekejaman PKI)

Masih kurang keji kah mereka!!!

Kabar yang mendebarkan itu akhirnya sampai juga. Partai Komunis Indonesia sudah mencapai Jabung (barat Gontor) . Tinggal menunggu jam saja maka mereka akan tiba di Gontor. KH Imam Zarkasyi dan KH Ahmad Sahal di bantu kakak tertua beliau berdua, KH Rahmat Soekarto tengah berembug.

Bagaimana cara menyelamatkan para santri
dan Pondok. Beliau tidak peduli nasib mereka sendiri, yang beliau-beliau fikirkan nasib para santri. Bagaimana agar mereka selamat, diungsikan kemana, bagaimana setelah itu…Terjadilah percakapan dibawah ini (seperti yang diceritakan Budhe saya) :

“Wis Pak Sahal, penjenengan ae sing Budhal ngungsi karo santri. PKI kuwi sing dingerteni Kyai Gontor yo panjengan. Aku tak jogo Pondok wae, ora-ora lek dkenali PKI aku iki.)
(Sudah Pak Sahal, antum saja yang berangkat mengungsi dengan para santri.Yang diketahui Kyai Gontor itu ya antum. Biar saya yang menjaga Pesantren, tidak akan dikenali saya ini.)” Kata KH Imam Zarkasyi

Kemudian Pak Sahal menjawab :

“Ora..dudu aku sing kudu ngungsi..Tapi kowe Zar, kowe isih enom, ilmu-mu luwih akeh, bakale pondok iki mbutuhne kowe timbangane aku. Aku wis tuwo, wis tak ladenani PKI kuwi..Ayo pak Zar, njajal awak mendahno lek mati…” (Tidak, bukan saya yang harus mengungsi, tapi kamu Zar (karena KH Imam Zarkasyi adalah adik kandung beliau). Kamu lebih muda, ilmumu lebih banyak, pesantren ini lebih membutuhkan kamu daripada saya. Saya sudah tua, biar saya hadapi PKI-PKI itu. Ayo pak Zar, mencoba badan, walau sampai mati…”

Kedua Kyai itu berusaha meminta salah satu diantara mereka untuk pergi mengungsi. Sungguh bukan nasib mereka yang difikirkan, tapi nasib para santri. Akhirnya diputuskanlah bahwa beliau berdua pergi mengungsi dengan para santri.

Penjagaan pesantren diberikan kepada KH Rahmat Soekarto. Lurah desa Gontor sekaligus Imam sholat Jumat di Gontor. Menuju ke arah timur, ke arah Gua Kusuma (masyarakat lebih mengenalnya dengan Gua Sahal). Jarak yang harus ditempuh beliau berdua dengan para santri bukan terbilang dekat, dengan kondisi jalan yang jauh dari dibilang bagus saat itu. Tapi semangat beliau berdua memang luar biasa.

Akhirnya PKI betul-betul datang. Mereka berteriak-teriak mencari Kyai Gontor.
“Endi kyai-ne?? Endi Kyai-ne?? Kon ngadepi PKI kene..Asu Kabeh…!!”
(Mana Kyainya, Mana Kyainya? Suruh menghadapi PKI sini, Anjing semua..!!)

Mereka mulai merusak pesantren. Gubuk-gubuk asrama santri yang terbuat dari Bambu dirusak. Kasur-kasur dibakar, buku-buku santri dibakar habis. Peci, baju-baju santri yang tidak terbawa di bawa ke pelataran asrama, diinjak-injak dan dibakar. Termasuk beberapa Kitab Suci Al-quran.

Suasana mencekam, PKI berusaha masuk ke Rumah KH Rahmat Soekarto (Bangunan Pendopo saat ini, sekaligus Rumah Keluarga Pendiri / Trimurti) sambil teriak-teriak tidak jelas.

“Endi lurahe?? Gelem melu PKI po ra?? Lek ra gelem dibeleh sisan neng kene..!!”
(Mana Lurahnya? Mau ikut PKI apa tidak? Kalau ndak mau sembelih sekalian disini)

Tapi kuasa Allah, para PKI itu seakan-akan menjumpai dinding kokoh tak terlihat. Mereka saling dorong untuk masuk pendopo yang tanpa dinding itu, KH Rahmat Soekarto terdiam dalam dzikirnya, memohon keselamatan Gontor dan para santrinya. PKI itu semakin beringas, mereka mengcung-acungkan clurit dan cangkul. Tapi tetap tidak bisa menembus barikade “pagar ghaib” yang ada di Pendopo.

Akhirnya lasykar Hizbullah dan Pasukan Siliwangi datang. Pasukan Pimpinan KH Yusuf Hasyim dari Tebuireng Jombang itu merangsek dan mengusir PKI dari Gontor. Para PKI itu lari tunggang langgang, karena serbuan itu. Mereka meninggalkan apa yang mereka bawa, dan akhirnya membiarkan Gontor dalam keadan porak poranda.

ditulis oleh Ust. Rahmatullah Oky, cucu dari KH Rahmat Soekarto.

KESAKSIAN CATHERINE PANJAITAN, MEMANG BENAR DIA USAPKAN DARAH AYAHNYA KEWAJAHNYA.

Catherine panjaitan: "Saya ambil darah papi,saya usapkan ke wajah turun sampai kedada"
TEMPO.CO , Jakarta –Masih ingat dengan film
Pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI? Selama masa kepresidenan Soeharto, film berkisah penculikan serta pembunuhan tujuh jenderal revolusi itu selalu diputar pada 30 September oleh Televisi Republik Indonesia atau TVRI. Satu korban yang menjadi sasaran pembantaian adalah Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan atau D.I. Panjaitan. Dan putrinya, Catherine Panjaitan, menjadi saksi mata penculikan itu.
Pada majalah Tempo edisi 6 Oktober 1984, Catherine menceritakan kejadian malam berdarah itu. Ingatan itu tertuang dalam tulisan berjudul, Kisah-kisah Oktober 1965 . Bagi Anda yang sempat menonton filmnya pasti melihat adegan putri D.I Panjaitan membasuhkan darah sang ayah ke mukanya. Tapi benarkah Chaterine melakukan hal itu?
“Saya melihat kepala Papi ditembak dua kali,” Catherine mengisahkan. “Dengan air mata meleleh, saya berteriak, "Papi..., Papi...." Saya ambil darah Papi, saya usapkan ke wajah turun sampai ke dada.”
Kata Catherine, penculikan terjadi sekitar pukul 04.30, pada 1 Oktober 1965. Kala itu, ia tengah tidur di kamar lantai dua. Kemudian terbangun karena teriakan dan tembakan. Catherine mengintip ke jendela. Ternyata telah banyak tentara berseragam lengkap di perkarangan rumah. “Beberapa di antaranya melompati pagar, sambil membawa senapan,” kata Catherine.
Panik, ia lari ke kamar ayahnya. Yang dicari sudah terbangun dari tidur. Mereka pun berkumpul di ruang tengah lantai atas. Kata Catherine, almarhum papinya terus mondar-mandir, dari balkon ke kamar. Dia sempat mengotak-atik senjatanya, semacam senapan pendek.
Catherine sendiri sempat bertanya pada ayahnya soal apa yang terjadi. Tapi sang jenderal bergeming. Sedangkan di lantai bawah, bunyi tembakan terus terdengar. Televisi, koleksi kristal Ibu Panjaitan, dan barang lainnya hancur. Bahkan meja ikut terjungkal. “Tiarap…tiarap,” kata Catherine menirukan ayahnya.
Sebelum menyerahkan diri ke tentara, mendiang Panjaitan sempat meminta Catherine menelepon Samosir, asisten Jenderal S. Parman. Usai itu, Catherine menghubungi Bambang, pacar sahabatnya. Tapi belum selesai pembicaraan, kabel telepon diputus.
Berseragam lengkap, kemudian D.I. Panjaitan turun ke ruang tamu. Seorang berseragam hijau dan topi baja berseru, "Siap. Beri hormat," Tapi Panjaitan hanya mengambil topi, mengapitnya di ketiak kiri. Tak diacuhkan begitu, si tentara memukul Panjaitan dengan gagang senapan, hingga ia tersungkur. Setelah itu, kejadian bergulir cepat. Dor! Dor! “Darah menyembur dari kepala Papi,” kata Catherine.

Kisah Cinta tak Sampai Pierce Tendang dan Rukmini

Tanggal terjadinya malam naas tersebut, 30 September adalah ulang tahun ibunda Pierre. Biasanya setiap tanggal tersebut ia pulang ke Semarang untuk merayakan ultah sang ibu bersama keluarganya.

Namun kali ini, pada 30 september 1965 Pierre tak bisa pulang karena ia harus mengawal Jenderal A.H. Nasution sampai siang. Ia sudah memberitahu beberapa hari sebelumnya dan berjanji akan pulang bersama Jusuf Razak, suami adiknya, Rooswidiati Tendean pada 1 Oktober 1965.

Dan ia mengatakan akan mengajak serta Ade Irma Suryani, putri Jenderal Nasution yang baru berusia 5 tahun dan ikut menjadi korban gerakan tersebut.

Keesokan harinya pada 1 Oktober 1965, Jusuf Razak datang ke rumah Jenderal Nasution untuk menjemput Pierre. Keadaan di rumah Jenderal Nasution membuatnya heran karena sangat banyak tentara yang berjaga-jaga. Jusuf pun ditodong dengan senapan ketika memasuki halaman rumah Jenderal Nasution.

Ia menanyakan keberadaan Pierre karena harus menjemputnya untuk pulang ke Semarang. Namun kata salah seorang tentara yang berjaga, dikatakan Pierre sedang menemani Jenderal Nasution melaksanakan tugas tanpa memberitahu dimana dan sampai kapan. Akhirnya Jusuf berangkat ke Semarang sendirian saja.

Ternyata Jusuf dan keluarga besar Tendean di Semarang tidak tahu bahwa pada pagi itu terjadi gerakan kup (kudeta) oleh gerombolan yang menamakan dirinya Gerakan 30 September (G30S).

Belakangan pihak keluarga tahu dan diliputi kecemasan karena Jenderal Nasution merupakan sasaran nomor satu gerombolan tersebut. Kakak Pierre, Mitzi, berusaha mencarin informasi pasti dari berbagai pihak.

Keesokan harinya, dari tanggal 2-4 Oktober 1965 barulah titik terang mulai diketahui dari berita radio mengenai kejadian apa yang sebenarnya terjadi pada subuh 1 Oktober 1965 itu.

Siaran radio memberitakan bahwa ada 7 orang korban, salah satunya adalah Lettu (CPM) Pierre Tendean. Walaupun nama Pierre disebut, Mitzi belum yakin bahwa itu adalah Pierre, adiknya, karena Pierre adalah Zeni (CZI). Namun tak lama kemudian, Jenderal Suryo Sumpeno menelepon dan mengatakan bahwa Pierre ikut gugur dalam peristiwa tersebut.

Mendengar kabar tersebut, kata Mitzi, seluruh anggota keluarganya menangis. Mereka merasa termat sedih karena kehilangan Pierre, anggota keluarga yang paling disayang.

Banyak yang penasaran mengenai masa kecil Pierre. Mitzi menceritakan kehidupan adiknya panjang lebar.

Pierre Andries Tendean dilahirkan di Jakarta pada 21 Februari 1939 di RS. Cipto Mangunkusumo. Usianya terpaut 5 tahun dari Mitzi.

Keluarga Tendean tidak lama di Jakarta karena sang ayah, Bapak A.L. Tendean yang merupakan seorang dokter mendapat tugas untuk memberantas penyakit malaria di Tasikmalaya, yang membuat beliau sampai ikut tertular.

Dari sana keluarga mereka pindah lagi ke Cisarua agar sang ayah dirawat di Sanatorium Cisarua. Di Sanatorium inilah kemudian A.L. Tendean berdinas kembali sebagai dokter setelah ia sembuh.

Mitzi menceritakan saat keluarga mereka di Cisarua inilah kehidupannya bersama Pierre amat menyenangkan dan penuh kenangan. Rumah dinas mereka di kelilingi gunung, sawah dan kebun buah ceri.

Saat padi menguning dan dipanen, ia dan Pierre sering bermain disawah. Namun mereka juga tak lama disitu karena sang ayah kembali dipindahkan ke Magelang karena mendapat promosi jabatan sebagai Wakil Direktur RS Keramat. Tak lama kemudia Jepang menguasai Nusantara.

Saat zaman Jepang, kehidupan keluarga Tendean serba susah. Beras harganya sangat mahal sehingga keluarga mereka makan gaplek. Namun namanya juga anak-anak, Mitzi dan Pierre tidak tahu hidup susah. Mitzi dan Pierre yang saat itu sudah masuk SR (Sekolah Rakyat/Sekolah Dasar) malahan tetap saja terus bermain tanpa mengenal waktu.

Pierre paling senang main di sungai. Pierre kerap main “kucing-kucingan” dengan sang ayah yang melarangnya main di sungai. Tapi, dasar anak lelaki, makin dilarang maka makin membandel.

Rasanya Pierre tidak kapok-kapok menghadapi ayahnya yang kerap memukulnya dengan sapu lidi, gesper (ikat pinggang) atau sandal apabila ia nakal. Maklum, sang ayah mendidik anak-anaknya dengan keras dan disiplin.

Walau masih kecil dan bandel, Pierre sudah menunjukkan sikap dewasa dan bertanggung jawab. Ia suka membantu orang lain. Ia sering mencari siput untuk diberikan sebagai tambahan lauk pauk untuk keluarga kawan-kawan mainnya.

Pada masa inilah keluarga mereka mulai “berurusan” dengan gerombolan PKI untuk pertama kalinya ketika sisa-sisa pelarian gerombolan PKI Madiun yang melakukan pemberontakan di Madiun pada tahun 1948 merampok rumah keluarga Tendean dan membawa ayah Pierre.

Saat hari sudah gelap, sang ayah mencoba melarikan diri dengan menceburkan diri ke sungai. Namun gerombolan tersebut menembaki sang ayah dengan membabi-buta sehingga kakinya tertembak dan cacat seumur hidup karena tembakan senapan gerombolan tersebut membuat tulangnya pecah.

Karena kejadian itu, keluarga mereka terpaksa pindah ke Semarang karena Bapak A.L. Tendean harus dirawat di RS. dr. Karyadi. Mulai saat itu, keluarga mereka menetap di Semarang.

Pierre menempuh pendidikan SMP hingga tamat SMA di Semarang. Prestasi belajarnya pun memuaskan. Nilai bahasa asingnya seperti Inggris, Belanda, dan Jerman sangat baik. Pierre tentu saja menguasai Bahasa Perancis karena sang ibu merupakan seorang keturunan Perancis. Saat SMA ini sang ayah memberi hadiah motor Ducati kepada Pierre.

Seperti para pelajar SMA masa kini, Pierre pun juga pernah ikut tawuran pelajar antar sekolah. Bahkan saat tawuran pada tahun 1957, ia pernah terlibat tawuran menggunakan senjata tajam.

Ia pun sempat terkena sabetan pisau lawannya dari sekolah lain di tangannya dan meninggalkan bekas luka. Saat SMA pun Pierre dikenal sebagai anak gaul, karena teman-temannya sangat banyak dari berbagai kalangan.

Ketika Pierre menamatkan SMS, ayahnya ingin ia masuk kuliah kedokteran agar bisa menjadi dokter seperti dirinya. Namun sang ibu menginginkan Pierre menjadi seorang insinyur. Namun Pierre membangkang kemauan saran kedua orangtuanya. Ia hanya mendapatkan dukungan dari sang kakak, Mitzi.

Sang kakak pun menawarkan solusi rahasia kepada Pierre agar Pierre tidak menyakiti ayah dan ibu mereka. Mitzi menyuruh Pierre ikut tes masuk Fakultas Kedokteran di Jakarta dan Fakultas Teknik ITB Bandung tapi asal menjawab soal-soal ujian tersebut.

Tentu saja, dengan cara tersebut Pierre tidak diterima masuk FKUI dan FT ITB. Kemudian ia ikut ujian masuk AMN (kali ini serius mengerjakan soal ujian), dan diterima. Di Bandung, Pierre menumpang di tempat mertua Jenderal Nasution yang bersahabat erat dengan ayah mereka.

Nah, di AMN ini Jenderal Nasution menyarankan Pierre agar mengambil jurusan teknik (ATEKAD) agar nanti ia bisa melanjutkan ke ITB atau fakultas teknik di kampus lain. Tentu saja Jenderal Nasution menyarankan ini karena ia tahu keinginan ibu Pierre agar tidak mengecewakan ibun Pierre yang ingin anaknya menjadi insinyur,

Tentu saja sebagai siswa sekolah militer (taruna), Pierre mendapat uang saku dari negara. Namun namanya juga Pierre, anak laki-laki satu-satunya yang paling disayang sang ibu, Pierre tetap saja masih manja kepada sang ibu. Karena itu ia suka meminta uang tambahan kepada sang ibu lewat surat, “...seandainya Mami memiliki uang belanja lebih, tolong kirimi saya, karena saya ingin membeli film”. Modusnya mirip seperti anak-anak zaman sekarang, ya.

Semasa menjalani pendidikan di ATEKAD, Pierre menjadi idola gadis-gadis yang tinggal di sekitar ATEKAD karena ia amat tampan dan bertubuh tegap.

Pada tahun 1958, Pierre yang masih menjadi taruna ATEKAD bersama rekan-rekan seangkatannya dikirim ke Sumatera untuk berperang melawan pemberontak PRRI. Ini merupakan praktek lapangan yang menjadi pengalaman pertamanya sebagai militer.

Pierre lulus ATEKAD tahun 1962 dengan nilai sangat memuaskan. Saat Presiden Soekarno mengumandangkan Dwikora, Pierre sudah berpangkat Letda (Letnan Dua) dan bertugas di Medan sebagai Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur Kodam II Bukit Barisan. Nah, saat bertugas disini dia mengenal Rukmini yang dipacarinya sampai merencanakan menikah pada November 1965.

Lalu tahun 1963, Pierre dipindahkan ke Bogor karena tugas belajar di Sekolah Intelijen. Nah, setelah lulus Pierre ditugaskan untuk menyusup ke Malaysia. Ia menyusup sampai 3 kali.

Pada penyusupannya yang ketiga kali, ia nyaris tertangkap oleh Angkatan Laut Inggris. Ia bersembunyi di dalam air, tepatnya di bawah perahu dengan seluruh tubuh menempel sejajar pada dasar perahu hingga kapal Angkatan Laut Inggris meninggalkan lokasi. Sedangkan anak buahnya bersembunyi dengan menyamar sebagai nelayan, di balik perahu nelayan sambil berpura-pura menyelam mencari ikan.

Dalam penyusupan-penyusupan sebelumnya, Pierre selalu berhasil lolos tanpa dicurigai dan pulang ke Jakarta karena menyamar sebagai turis. Penyamarannya ini memang didukung oleh penampilannya yang kebule-bulean, tinggi tegap dan mempunyai kemampuan Bahasa Inggris, Jerman, Belanda dan Perancis yang fasih.

Kala bertugas menyusup ke Malaysia (termasuk Singapura yang dulu merupakan wilayah Malaysia), Pierre tak lupa membawa oleh-oleh kala pulang. Pierre membelikan ayahnya jam tangan dan rokok merk Commodore. Untuk dirinya sendiri Pierre membeli jaket dan jam tangan.

Kakaknya dibelikan kaus dan raket tenis yang hingga kini masih disimpan oleh sang kakak, karena saat memberikan oleh-oleh tersebut Pierre berpesan, “Ojo didhol, lho” (bahasa Jawa: jangan dijual, ya). Pierre membeli barang-barang tersebut dengan uang sakunya. Ia memperoleh uang saku yang besar karena tugas yang dijalaninya tersebut sangat berbahaya.

Karena dirinya anak rumahan, Pierre selalu meluangkan waktu untuk berkirim surat dimanapun ia berada. Semua anggota keluarga ia surati semua. Dalam sebuah suratnya Pierre menceritakan bahwa ia selalu menjadi penerjemah apabila komandannya menerima tamu yang mendarat di Pelabuhan Belawan. Tiap mendapat tamu asing, Pierre selalu bilang dalam suratnya bahwa itu adalah waktu dirinya bisa makan enak.

Walau karir militernya menanjak dan sudah berusia dewasa, ia tetaplah seorang “anak mami” dalam keluarganya. Ia pasti akan pulang ke Semarang apabila mendapat libur. Setiap mendapat kabar Pierre akan pulang, pasti sang ibu langsung sibuk membuat makanan dan minuman kegemaran anak lelaki kesayangannya itu seperti kue sus, ayam panggang, sambal bajak dan sirup manis. Saat masih pendidikan di ATEKAD, Pierre selalu menanyakan bahwa dirinya minta dikirimi sambal apabila ada kenalan yang kebetulan ke Bandung.

Karena prestasinya menyusup di Malaysia, ia menjadi pembicaraan di kesatuannya. Hal ini sampai ke telingan Jenderal Nasution. Jenderal Nasution bersikeras menginginkan Pierre sebagai ajudannya untuk menggantikan Kapten Manullang yang gugur saat menjadi anggota Kontingen Pasukan Garuda untuk menjaga perdamaian di Kongo.

Sebenarnya ada 3 Jenderal yang menginginkan Pierre menjadi ajudannya, yaitu Jenderal Nasution, Jenderal Hartawan dan Jenderal Kadarsan, namun Jenderal Nasutionlah yang mendapatkan Pierre.

Mengetahui Pierre akan bertugas sebagai ajudan Jenderal Nasution, sang ibu merasa senang karena ia selalu khawatir memikirkan Pierre yang sering tidak diketahui sedang bertugas dimana. Jenderal Nasution mempunyai 4 ajudan, dan Pierre adalah ajudannya yang paling muda dan sekaligus paling ia sayang.

Soal Pierre, dalam buku “Memenuhi Panggilan Tugas”, Jenderal Nasution mengatakan bahwa “Pierre Tendean seperti adik kandung bagi saya dan istri saya. Mungkin sekali karena pengaruh sayalah ia menjadi taruna, karena orang tuanya semula sebenarnya tidak setuju. Ia tinggal di rumah saya sebagai anggota keluarga biasa”.

Hal ini bisa dibuktikan oleh kesaksian Hendrianti Sahara (Yanti), putri sulung Jenderal Nasution. Dari keempat ajudan ayahnya, Ia dan sang adik, Ade irma Suryani paling akrab dengan Pierre, dan Pierre selalu bermain dengan mereka kala ada waktu luang di rumah. Yanti masih ingat wajah tampan Pierre suka senyum-senyum sendiri kala membaca surat dari Rukmini, kekasihnya di Medan.

Oleh karena itu, ia kerap menggoda Pierre yang sedang kasmaran dan menjadikan hal tersebut sebagai kesempatan untuk “menodong” permen atau cokelat ke Pierre yang ia panggil dengan sebutan “Om”. Ia mengenang, Pierre sering menemani Ade main sepeda di halaman rumah. Pierre memang paling sayang kepada Ade.

Seperti yang tertulis sebelumnya bahwa Pierre membangkang keinginan orangtuanya yang ingin dirinya menjadi dokter atau insinyur untuk masuk kemiliteran. Kala karir militernya mulai menanjak ini pun Pierre bersikeras bahwa ia lebih suka tugas lapangan.

Kepada sang kakak, Pierre pernah bilang, “Aku cuma mau bertugas sebagai ajudan selama setahun, tidak lebih. Kalau diperpanjang, aku akan menghadap Kasad untuk minta pindah”. Saat itu yang menjadi Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat)/Menpangad (Menteri Panglima Angkatan Darat) adalah Letjen Ahmad Yani. Ternyata Pierre hanya bertugas sebagai ajudan selama 6 bulan karena ia keburu gugur ditangan gerombolan G30S.

Ada satu fakta menarik yang selama ini tidak pernah diketahui publik. Mitzi membuka rahasia mengenai pekerjaan sampingan adiknya saat sudah menjadi ajudan Jenderal Nasution dan berpangkat Lettu (Letnan Satu). Setiap malam Pierre menjadi sopir traktor yang bertugas meratakan tanah di Monas.

Saat itu, Monas belum jadi sekali. Pierre melakukan pekerjaan ini untuk menambah uangnya karena ia sangat ingin memiliki sebuah televisi (TV) dan Pierre sudah memesannya sejak jauh hari. Maklum, pada saat itu TV masih dianggap barang mewah dan sulit diperoleh. Untuk membelinya pun harus memesan dulu (indent).

Waktu adiknya, Rooswidiyati (Roos) hendak menikah dengan Jusuf Razak, Pierre memberikan sejumlah uang yang dibungkus koran kepada sang ibu, “Mami, ini sumbangan saya untuk pernikahan Roos”. Sang ibu terkejut, karena uang tersebut dalam bentuk dollar yang kalau dirupiahkan jumlahnya besar. Uang itu adalah uang yang ia kumpulkan dari gajinya saat menyusup ke Malaysia.

Roos ingat bahwa saat menikah pada 2 Juli 1965, dirinya dan Pierre saling berpandangan dalam waktu lama. Roos mengingat Pierre menanyakan kepada dirinya, apakah sudah siap berumah tangga. Pierre pun juga menasihati adiknya ini. Saat dirinya akan menandatangani surat nikah, mendadak Pierre menangis dan memeluknya. Ia pun menangis di dada Pierre sampai tak sanggup menandatangani surat tersebut.

Mungkin karena ia menjadi mualaf saat menikah sedangkan seluruh keluarganya adalah Kristen taat. Roos masih ingat perkataan Pierre kepada suaminya, “Mas, aku titip adikku dan tolong jaga dia.” Ross mengingatnya seolah-olah sebagai firasat Pierre untuk “pamit” selama-lamanya, karena saat pernikahannya itulah dirinya terakhir kali melihat Pierre, kakak kesayangannya.

Sedangkan Mitzi, kakak sulung, masih sempat bertemu Pierre untuk terakhir kalinya sebulan sebelum peristiwa G30S. Saat itu Pierre mengantar dirinya yang hendak pulang ke Semarang, sampai Stasiun Gambir. Saat itu Pierre mengenakan celana teteron warna hijau dan kemaja kecoklatan. Ketika mereka cium pipi kiri kanan, Mitzi merasa pipi adiknya dingin.

Mitzi tak pernah melupakan lambaian tangan Pierre ketika kereta api yang ditumpanginya bergerak meninggalkan stasiun. Itulah lambaian tangan terakhir yang ia lihat yang (mungkin) menjadi lambaian perpisahan selama-lamanya dari adik lelaki kesayangannya ini. Tapi, setelah itu mereka masih berbicara sekali melalui telepon.

Menurut kesaksian seseorang yang namanya ia lupa, Mitzi menceritakan bahwa pada sore hari 30 September 1965, Pierre masih sempat melihat sebuah paviliun di Jalan Jambu yang dikontrakkan karena adiknya ini memang sudah berencana berumah tangga dan menikahi Rukmini, gadis Jawa yang besar di Deli dan (saat itu) tinggal di Medan.

Mengenai kisah cinta adiknya ini, Mitzi ingat bahwa Pierre pernah mengirimkannya surat dalam bahasa Jawa. Dalam surat tersebut Pierre menceritakan bahwa ia sudah mendapat jodoh dan meminta doa restu mengenai niatnya untuk menikahi Rukmini.

Pada 31 Juli 1965 Pierre menyempatkan diri menemui kekasihnya dan calon mertuanya saat menemani Jenderal Nasution perjalanan dinas ke Medan. Dalam pertemuan dengan keluarga calon mertuanya ini disepakati bahwa Pierre akan menikah dengan Rukmini pada November 1965. Itulah hari sang kekasih bertemu dengan Pierre untuk terakhir kalinya.

Mitzi merasakan satu hal lain yang cukup ganjil. Biasanya, Pierre pasti akan menelepon walaupun sedang sibuk bertugas dimanapun untuk mengucapkan selamat apabila salah satu anggota keluarga berulang tahun. Namun anehnya, pada hari itu, 30 September 1965 yang merupakan ulang tahun sang ibu, ia tidak menelepon untuk mengucapkan selamat.

Tangisan dan Ratapan Ibunda untuk Pierre
Jenazah Pierre dan para Pahlawan Revolusi lainnya disemayamkan di Markas Besar Angkatan Darat di Jalan Medan Merdeka Utara setelah divisum dan dibersihkan di RSPAD Gatot Subroto. Pemerintah mengirimkan pesawat khusus untuk menjemput keluarga Pierre di Semarang pada 5 Oktober 1965.

Ketika melihat peti jenazah Pierre, sang bunda meratap sejadi-jadinya. “Pierre..oh Pierre, mijn jongen, wat is er met jouw gebeurd?” (Pierre..oh Pierre, anakku, apa yang terjadi denganmu?).

Kematian Pierre ini membuat semangat hidup sang ibu menurun. Makin lama kesehatannya ikut menurun. Ny. Cornet Tendean masih belum bisa menerima kenyataan bahwa putra kesayangannya itu telah tiada.

Apabila sang ibu tiba-tiba teringat Pierre, ia selalu memarahi, menyalahkan dan menghujat Mitzi karena Mitzilah satu-satunya dalam keluarga yang berani mendukung keinginan sang adik untuk menjadi tentara. Karena masih belum bisa menerima kenyataan tersebut, sang ibu sering membaca semua surat-surat yang dikirimkan Pierre. Surat-surat tersebut diurutkan oleh sang ibu sesuai tanggalnya.

Berbeda dengan sang ibu, sang ayah bisa menerima kenyataan dan menguasai diri walau sebenarnya beliau sangat terpukul kehilangan putra satu-satunya ini. Sang ayah pun, walau sedih, tetap berusaha menghibur istrinya yang sering tak bisa mengendalikan diri kala tiba-tiba teringat Pierre.

Ketika sakitnya masih belum parah, Ny. Cornet Tendean masih sempat berziarah ke makam Pierre. Petugas Taman Makam Pahlawan Kalibata bercerita kepada Mitzi bahwa saat berziarah itu sang ibu memborong bunga anggrek sebanyak-banyaknya sehingga seluruh makam Pierre tertutup oleh anggrek.

Karena selalu teringat Pierre, kesehatan Ny. Cornet Tendean makin menurun sehingga pada pertengahan Agustus 1967, ia harus dirawat di rumah sakit.

Suatu saat ketika Roos, adik Pierre sedang menemani sang ibu di rumah sakit pada 19 Agustus 1967, mendadak sang ibu berkata-kata dalam Bahasa Belanda seolah-olah ia melihat Pierre datang menjenguknya di samping ranjangnya. “Pierre.. Pierre.. aku sudah tidak tahan lagi”. Setelah berkata-kata demikian, Ny. Cornet Tendean menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Jauh-jauh hari sebelumnya, sang ibu pernah berpesan kepada Mitzi, agar kelak apabila ia meninggal, agar jenazahnya ditutupi dengan selimut yang pernah dipakai Pierre. Dan Mitzi pun melaksanakan pesan tersebut. Sedangkan sang ayah, Bapak A.L. Tendean wafat 7 tahun kemudian pada 19 Juli 1974.

Mitzi dan adiknya, Roos, tak pernah melupakan masa-masa Pierre bersama mereka. Semua barang yang pernah menjadi milik Pierre, mereka simpan sebagai kenang-kenangan kecuali pakaian yang dikenakan Pierre saat ia gugur karena disimpan di museum yang berada di Komplek Monumen Pancasila Sakti tempat Pierre gugur.

(Intisari September 1989 dan sumber-sumber lain yang terpercaya)