Kamis, 03 Desember 2015

Bukti Kecurangan Pilpres 2014 Makin Terkuak?


Seorang teman saya di Facebook - Pak Rudy Razi - menulis sebuah status yang berisi ENAM PERTANDA yang mengarah pada kecurangan tim Jokowi pada Piplres 2014 lalu.

Namanya pertanda, tentu ini bukan tuduhan. Namun sebuah pertanda bisa dijadikan bahan awal untuk proses penyelidikan. Itu pun jika pihak keamanan mau dan berani melakukannya grin emotikon

Berikut saya copy paste isi status Pak Rudy tersebut:

=======================

Mencari benang merah antara:

1. SMS Akbar Faisal, yang sama-sama sudah kita ketahui isinya dan sedang ramai menjadi pembicaraan di berbagai media dan di tengah-tengah masyarakat, dengan

2. Beredarnya kabar ancaman Komjen Budi Gunawan yang akan membongkar kecurangan Pilpres bila dirinya tidak dilantik sbg Kapolri, dan dengan

3. Ancaman Perdana Menteri Australia, akan membongkar kecurangan pilpres dan menguak identitas Jokowi sebenarnya, bila Jokowi jadi meng-eksekusi 2 orang terpidana mati kasus Narkoba (Bali Nine.), dan dengan

4. Beredar kabar tentang bocornya pembicaraaan telepon Denny JA yang menyatakan bahwa, pasangan Prabowo-Hatta sbg pemenang pilpres, dan dengan

5. Tertangkapnya 34 hacker situs KPU asal Tiongkok di Kecamatan Gajah Mungkur Semarang tgl 19 Juli 2014, dan dengan

6. Kedatangan Bill Clinton dengan dalih membawa misi lingkungan hidup. Di tengah memanasnya konstelasi politik jelang penetapan pemenang pemilihan Presiden menimbulkan sejumlah tafsir dan kecurigaan di masyarakat.

Terlebih, rentang waktu kedatangan Bill Clinton pada 16 Juli - 23 Juli 2014, bertepatan dengan masa krusial terkait jadwal pengumuman pemenang Pemilu oleh KPU.

7. Update terbaru: Mesin Sedot Data KPU milik Luhut. Beritanya suah banyak beredar setahun lalu (dan ini ada hubungannya dengan nomor 1 di atas)

8. Update Desember 2015: Terkuaknya dugaan kuat kecurangan pada rekaman kasus #PapaMintaSaham

Seharusnya dan sudah menjadi kewajiban penegak hukum untuk dapat mengusut dan membongkar kasus ini, apabila penegak hukum masih berharap dan menginginkan Bangsa ini berdiri kokoh di atas konstitusi dan agar Negara tidak tersandera dan didera dengan persoalan yang sangat krusial seperti ini.

Tidak ada komentar: